lagi2 miris, ah, bukan2, bukan mengeluh, apalagi merasa hebat, hanya sedih yang bercampur luka, Allah, maafkan hamba, yang sering memaksa dan tergesa-gesa Allah, maafkan hamba, yang masih sering terlupa, menikmati pujian manusia Allah, maafkan hamba, betapa masih belum dapat terjaga lisan ini, apalagi hati, Allah, maafkan hamba, betapa masih sangat lemah diri ini, rapuh Allah.. Allah.. Allah.. Kaulah satu-satunya saksi, Engkau-lah satu-satunya tempat bersandar, tempat memohon, Allah, Mereka mengaku muslim, mereka paham, tapi kenapa, hanya untuk hal kecil saja yg menyangkut agama-Mu, kata sepakat begitu sulit tercipta, Allah, Mereka mengaku mendambakan kejayaan islam, tapi kenapa, untuk bersatu mereka tak mau, Allah, bukankah aku saudaranya? Wahai pemuda muslim yang kuhormati, tolonglah, dengan sangat kumohon, hentikan sikap itu. kenapa begitu mudah berlaku kontra terhadap apa yang sebenarnya untuk agamamu. hentikan sikap itu. kau hanya membuat malu wajah Islam, betapa pertikaian kau ut