buka mata, hati, telinga

Kamu bilang peluh itu untuk Indonesia, Indonesia sebelah mana?

Walau seluruh waktumu tercurah, hingga mimpimu pun tentang negeri ini, tapi tak ada satupun yang menjadi tersenyum kini dan nanti, apa masih pantas mengatasnamakan Indonesia?

Negeri ini tak butuh peluhmu, negeri ini butuh hatimu. Ia ditakdirkan untuk besar, tapi manusia yang ia naungi membunuhnya pelan-pelan


Bagiku, anak-anak yang bermain layangan di tanah tak bertuan itu Indonesia

Bagiku, kakek penjual susu murni yang senantiasa mengayuh sepedanya pagi smp sore hari itu Indonesia

Bagiku, nenek penjual nasi uduk itu Indonesia

Bagiku, ibu yang menangis mendengar anaknya ingin sekali makan ikan namun ia tak mampu mewujudkannya itu Indonesia


Jika Indonesia disekitarmu, yang kau temui setiap hari, tidak merasakan manfaatmu walau hanya seulas senyum, apakah layak kau atas namakan usahamu ‘untuk Indonesia’?

Bermimpilah, tapi jangan lupa segera bangun.. Indonesia menunggumu..


-Ini untuk diriku. Agar kaki ini senantiasa berpijak. Ah, bahkan ia tak pernah terangkat..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia