Posts

Showing posts from February, 2018

Keyakinan dalam Mendidik Anak, ditulis oleh Harry Santosa

Tadi muncul tulisan Ust. Harry ini di beranda FB. Biar mudah dibaca-baca lagi di kemudian hari, mari kita tulis disini... *** Keyakinan dalam Mendidik Anak, ditulis oleh Harry Santosa Yakinlah bahwa tugas orangtua mendidik anak adalah tugas dari Allah sepanjang sejarah manusia, maka Yakinlah Allah pasti membantu dam pasti mencukupkan semua yang dibutuhkan. Yakinlah bahwa Allah tidak mungkin salah orang ketika memberi amanah Anak yang demikian itu kepada kita. Kitalah orangtua versi terbaik bagi anak anak kita menurut Allah  Yakinlah bahwa Allah akan mengguyur setiap orangtua dengan hikmah yang banyak, maka banyaklah bersyukur seperti Luqman yang diberi hikmah dalam mendidik anak anaknya Yakinlah bahwa tiap anak sudah membawa potensi baik fitrahnya masing masing. Yakinlah bahwa mustahil Allah ciptakan anak kita tanpa peran istimewa di masa depan. Maka ikuti saja jalan fitrah itu. Yakinlah bahwa jika Allah amanahkan misalnya 10 anak maka Allah instal 10 ilmu paren

How to stay mindfully happy

Kurang lebih begini hasil perenungan sampai saat ini= - Ingat kebaikan orang lain, sekecil apapun. - Hindari prasangka buruk. Tidak memikirkan apa yang tidak perlu. - Kalau melihat keburukan, benci perilakunya, bukan orangnya. Kita ga pernah tahu apa yang akan terjadi di detik selanjutnya. Boleh jadi orang yang saat ini bermaksiat, esok lusa mendapat hidayah dan ternyata adalah ahli surga. - Dilindungi dari dosa besar bukan berarti aman. Berhati-hati terhadap dosa hati. Jauhi riya, ujub, ingin didengar kebaikannya, ingin dipuji, ingin dilihat baik. - Tawadhu. Cari celah merasa orang lain lebih baik daripada kita. - Budayakan istighfar. Atas kesalahan yang kita lakukan baik disadari maupun tidak disadari, juga terhadap kesalahan belum melakukan apa yang seharusnya dilakukan, baik disadari maupun tidak disadari. Pasti ada salahnya. Kalau ngerasa bebas dari kesalahan, itu aja udah salah. - Senyum. Senyum adalah sedekah. Apa sih poin sedekah? Sedekah bikin orang lain senang. Senyum

Celoteh Asiyah

Di sesi berkisah sebelum tidur.. "Asiyah mau diceritain Nabi Yunus, bisa gak Ayah?" tanya Asiyah hati-hati. Mungkin ia sedikit ragu, dikira mau langsung diminta tidur, karena lampu udah digelapin duluan. "Bisa dong." Jawab Ayah. "Okey!" Wajahnya pun riang lagi. barakallahu fiik

Serba-serbi MPASI di Swedia

Image
Waktu baby Maryam usia 4 bulan, saya diundang klinik anak setempat untuk ikut seminar tentang pengenalan makanan padat (sebut saja makanan pendamping ASI alias MPASI). Selain diberi penjelasan, ada sesi icip-icip makanan untuk para bayi, dan juga dapat booklet panduannya. Berhubung kurang dari seminggu lagi baby Maryam udah waktunya makan, maka saya mau nulis disini catatannya, sekalian review ^^ Urusan MPASI ini versinya banyak ya. Ada panduan WHO, f ood combining , dan entah apalagi. Saya nulis ini bukan bermaksud bikin makin bingung. Tapi semoga ada ilmu tambahan yang bermanfaat, atau tambahan referensi untuk pertimbangan dalam memutuskan sesuatu seputar MPASI. Biar ga redundan, saya cuma mau bahas beberapa bagian yang menurut saya cukup unik aja. Dan juga beberapa perbedaan dari wawasan tentang MPASI yang sebelumnya saya ketahui. Kurang lebih ini poin-poin catatan saya.. 1. Termasuk persiapan MPASI adalah belajar duduk Stimulasi duduk merupakan langkah awal dari belajar

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day10

Penanaman materi hari ini melalui buku. Sebelum tidur, kita kaca buku ''Halo Balita; Aku Belajar Menabung". Ceritanya tentang Saliha yang mau beli buku baru, tapi perlu nabung dulu. Sayangnya Saliha keterusan jajan jadi jarang nabung. Setelah diingetin Bundanya, akhirnya nabung lagi deh dan jadi kebeli bukunya. "Asiyah kalo punya uang banyak mau beli apa?" *berpikir sejenak* "Mau beli jus!!" Hihihi.. Barakallahu fiik.. *Dede maryam masi bapil, hiks, semoga cepat sembuh, mohon doanya ^^ #KuliahBunSayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day9

Ketinggal sehari dokumentasinya, heu. Gapapalah. Qadarallah, anak-anak lagi abis gantian sakit. InsyaAllah sebentar lagi fit semua ya, aamiin. Asiyah mupeng berat main keluar hari ini. Setelah hampir seminggu 'dikarantina' alias dirumahkan karena bapil (dan suhu diluar lagi minus terus). Jadilah dibolehin main tapi di halaman belakang aja. Boneka Panda diajak juga sambil gegayaan main Pulka. Dede Maryam masih bapil jadi ga ikutan, sama Bunda aja liatin dari dalam rumah. Hari ini review aja tentang materi rezeki. Serunya hari ini Asiyah bantuin potong tahu di dapur, hehe. Tapi malah dicomot-comot duluan padahal kan belum dimasak haha. Terus main celengan lagi. Asiyah banyak ciptain permainan sendiri hari ini saat Bunda sibuk di dapur. Misal susun-susun buku, tapi disusunnya selang-seling gitu hadap depan belakang hihi. Serius pisan lagi. MasyaAllah.. Terus murojaah sampai ad-dhuha, kadang ganti-gantian satu ayat-satu ayat sama Bunda biar tetep semangat. Asiyah sebut-se

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day8

Image
Hari ini temanya tentang 'Hujan' sebagai rezeki dari Allah. Rezeki untuk siapa aja? Pohon (dan tumbuhan), hewan-hewan, dan manusia juga. Melalui gambar dan cerita. Bunda gambar-gambar pake spidol (yang bisa dihapus) di jendela sambil kita memandangi salju di luar. Namanya anak-anak, kadang ada aja pengen main keluar tapi ga saya kasih karena hujan. Nah, semoga melalui penanaman materi ini, image hujan adalah baik. Jadi kalo ada hujan kita senang, berdoa, tahu kalo hujan adalah rezeki. Kapan-kapan hayuk mandi mandi hujan juga, asal ga pas winter begini ya hehe. Sorenya Asiyah main 'celengan' lagi alias alias masukin beads boardgame Ayah ke celengan. Barakallahu fiik.. #KuliahBunSayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day7

Hari ini pembahasan tentang rezeki masih seputar dialog juga, dan pembiasaan mengucap 'hamdalah' tiap abis makan atau dapat nikmat. Perlu sering-sering dilatihkan, Bundanya juga dalam mencontohkan. Heu bener yaaa ngajarin anak teh sama dengan ngajarin diri sendiri.. MasyaAllah.. Terus saya ajak main celengan lagi, Asiyahnya ga mau, "kan udah penuh Bunda". Hahahaha. Yowes.. Jadilah hari ini kita bikin cookies sama-sama aja. Resep yang dulu pas Asiyah (menjelang dua tahun) pernah dibuat juga dari buku perpustakaan. Resep kesukaan ini, simpel dan rasanya pas. baca juga: Resep Volcano Cookies Kalo dulu Asiyah bantunya cuma dibagian bolong-bolongin cookies, sekarang udah lebih berpartisipasi mulai dari masukin bahan-bahan (plus ngemilin gulanya), dan ngaduk dikit. Dari awal sampe akhir masih stay di dapur, ga ngibrit di tengah-tengah kayak dulu pas masi piyik hahaha. Barakallahu fiik.. #KuliahBunSayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicar

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day6

Image
Asiyah di usia 3 tahun 3 bulan ini (tentunya) belum ngeh sama uang. Sebatas tahu kalo mau beli-beli pake uang. Tapi belum ada hasrat banget mau beli sesuatu jadi perlu uang/nabung. Jadi kegiatan menabung itu motivasinya belum untuk konsep ''biar uangnya banyak untuk bebelian", tapi karena dia suka aja masuk-masukin koin (atau apapun yang muat) ke dalam celengan. "Asiyah, kita bikin celengan yuk." *Asiyah menatap dengan bengong beberapa detik* "Biar bisa nabung, nanti kita masukin koin ke dalemnya." Tiba-tiba anaknya antusias banget, langsung beranjak dari kursinya dan lompat-lompat kegirangan siap memulai aktivitas. Yes! Alhamdulillah. Kalo anaknya udah 'engage' begini baru nendang, ga perlu dianggurin  padahal-emak-udah-siapin-prakarya. Nah, kali ini kami bikin celengan dari toples bening bekas astor aja. Bolongin atasnya pake pisau. "Yeeay! Asiyah senang main sama Bunda. Asiyah main sama Bunda." Kata Asiyah sambil dilag

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day5

Masih belum bikin celengan baru, masih berupa dialog penanaman materi kali ini. Saya suka sih dialog, menurut saya dialog itu penting. Sama pentingnya dengan contoh perbuatan. Dialog bisa melatih kemampuan komunikasi anak, menyelami alur pikirnya (karena dua arah), dan semoga meninggalkan bekas. Di sesi cerita-cerita sebelum tidur kali ini saya menekankan tentang rezeki Allah kepada para bayi melalui ASI. "Asiyah waktu kecil, hobinyaa neneenn.. Nenennya bisa lamaa banget. Lagi bangun, minta nenen. Lagi bobo, maunya sambil nenen. Kalo dilepas Asiyahnya bangun." Cerita saya dengan nada gemas hehe. Ia pun tertawa lebar merasa bangga :D Ah ya, 'pengorbanan-pengorbanan' kecil (yang terasa besar saat dijalani) pada saat anak bayi, bisa jadi harta karun penghangat jiwanya saat besar. Sebagai pengingat dan tanda bahwa ia disayangi. Saya bisa lihat pendar bahagia di matanya tiap saya menceritakan betapa ia saat kecil sangat senang digendong, tidur sambil dipeluk, nenen t

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day4

Hari ini Ayah eksperimen di kampus sebentar, pulangnya beliin kue cokelat kesukaan Asiyah (dan Bunda). Asiyah seneng banget. Sambil memotong kuenya, kami coba tanamkan konsep rezeki.. "Alhamdulillah, kue ini rezeki untuk kita dari Allah, melalui Ayah.. Sebelum makan bilang apa dulu?" "Bismillah," jawab Asiyah. Kami pun langsung menghabiskan setengah kue dalam satu sesi duduk ini, hehehe. Sisanya untuk besok insyaAllah.. Penanaman value dalam aktivitas sehari-hari, dalam beragam kondisi, semoga jadi lebih berbekas. Aamiin. #KuliahBunSayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day3

Sesi ngobrol malam sebelum tidur masih lanjut tentang rezeki (dan juga aneka topik lainnya). "Asiyah inget gak, kalo kita keluar ICA (supermarket) ada tante pengemis, yang duduk di lantai?" "Iya." "Dia ga punya rumah Asiyah, jadi bobonya diluar. Kita perlu bersyukur Allah kasih rumah untuk berlindung, jadi ga kedinginan." "Kenapa tantenya ga ada rumah?" "Iya tantenya ga ada uang." Setelah menghubungkan dengan contoh atau analogi sehari-hari, Asiyah terlihat lebih nyambung sama topik rezeki ini.. Sesuai dengan fase usianya yang masih masanya berpikir konkret.. "Asiyah kalo punya uang banyak mau beli apa?" *mikir lama, bengong lama* "Cokelat koin ya? haha" tanya saya lagi. "Iya!!" Jawabnya antusias, Asiyah lagi dikurangi asupan cemilan manisnya hehehe. "Kalo Asiyah mau sesuatu, misal cokelat koin, mintanya paling pertama sama Allah.. Yang bisa ngasih Asiyah itu Allah, bisa melalui

Mengajarkan Anak Cerdas Finansial #Day2

Masih tentang rezeki. Materi pokok untuk anak seusia Asiyah (3 tahun) adalah tentang penanaman tauhid, baik melalui teladan maupun perilaku dan ucapan. Maka penanaman konsep rezeki dikombinasikan dalam lingkup tauhid; bahwa Allah lah yang memberi kita rezeki, hanya dari Allah, perantaranyalah yang bisa beragam. Jujur aja, ini konsep yang terdengar sederhana di telinga tapi penerapan di lapangan ga ringan. Bukan cuma butuh nasihat, tapi juga teladan dan pemaknaan mendalam dari penyampainya biar materinya 'nyampe'. Balik lagi deh, jadi orang tua itu yang paling pertama adalah mendidik diri sendiri, baru orang lain (anak). Semoga Allah berikan kemudahan selalu. Hari kedua materi disampaikan melalui media buku. Kami baca buku ''Halo Balita; Aku Suka Berterima Kasih". Di narasi buku ceritanya tokoh 'Sali' dibelikan mainan baru sama ibunya di pasar, sepanjang jalan mereka membantu orang yang membutuhkan mulai dari sedekah ke pengemis, nyebrangin nenek-nenek,