Posts

Showing posts from December, 2016

Merangkai Hikmah dari Tanah Suci

Image
Dulu, waktu SMA, guru matematika favorit saya pernah berkata. "Manusia itu ada empat tipe. Tipe pertama yang paling beruntung, yakni mereka yang tahu kalau mereka tahu. Tipe kedua, mereka ga tahu kalau mereka tahu. Tipe ketiga, mereka yang tahu kalau mereka ga tahu. Dan yang keempat, yang paling celaka, yaitu mereka yang ga tahu kalau mereka ga tahu." Nasihat ini menancap dalam hati saya, terbersit pemikiran bahwa kalau mau memperbaiki diri berarti kita harus sadar dulu kalau ada yang harus diperbaiki, kita harus menerima dulu kalau ada yang masih salah dan tidak sesuai.  Saya ingin sedikit bercerita tentang salah satu pengalaman pembuka mata yang cukup berat untuk diakui. Kilas balik, saat berhaji kemarin, saya terkagum dan takjub atas tumpahan manusia yang luar biasa meninggalkan aneka urusan dunianya semata untuk menjawab panggilan Rabb-Nya, tapi disaat yang sama pula saya ditampar untuk sadar bahwa nyatanya pe-er saya (dan kita) masih banyak. Dan bagi saya haji ini m

Review Buku Halo Balita

Image
Salah satu kebiasaan saya adalah kalo udah jatuh cinta atau tersentuh hatinya(?) akan manfaat sesuatu, maka ga tahan rasanya kalo ga berbagi cerita. Semoga bisa jadi jalan inspirasi atau bisa ada kebaikan yang diambil ^^ (Jadi jelas ya ini bukan postingan berbayar atau bersponsor, *siapa guee hihi) di perpus kota Berawal di April 2015, sekitar seminggu sebelum Asiyah berusia enam bulan, saya akhirnya 'memberanikan' diri membeli sepaket buku Halo Balita. Kenapa saya bilang butuh keberanian untuk beli buku ini? Pertama, bagi saya sepaketnya ga murah, harus mengalokasikan dana yang cukup besar bagi kami yang sebenernya bisa banget dipake untuk keperluan lainnya (harga saat itu sedang promo jadi 1,9juta, diskon dari harga awal 2.375.000). Walopun kalo dipikir-pikir mah murah-mahal itu relatif banget ya, kalo dibandingin potensi manfaat yang bisa didapat, bisa aja justru hitungannya murah. Dan dipikir-dipikir lagi, dengan ngerem pengeluaran di pos lain, boleh jadi kekumpu

Mengajarkan Alquran Sejak Dini Pada Balita

Image
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17). Benarlah alquran ini kitab mukjizat, berjuta orang sudah dan sedang menghafalnya di seluruh dunia, tak terkecuali anak -anak. Karena sesuai janji-Nya, alquran telah Ia mudahkan bagi kita untuk dipelajari.  Ceritanya Asiyah (sekarang 25 bulan), alhamdulillah cukup menonjol di bidang verbal. Ia senang sekali dengan kata-kata. Mulutnya ga bisa berhenti entah itu ngoceh, nyanyi, atau ngunyah(?).   Setelah dia sudah bisa merangkai nada, dia suka menyanyi sendiri saat lagi main. Suatu hari saya membatin, "Andai ya nak, yang keluar dari mulutmu bukan hanya nyanyian, tapi juga alquran yang secara spontan terucap saat kamu bergumam.."   Sebenarnya saat itu Asiyah sudah cukup hafal beberapa surat dari murotal yang dipasang, tapi baru 'bunyi' kalau diminta, itu pun bergantung mood . Biar mimpi itu ga sekedar angan, saya coba bikin program. Menging

Menjejak Peristiwa

Image
Benarlah alquran ini kitab mukjizat, bukan hanya tentang kandungan isinya, tapi juga makna tersirat, cara penyampaian, sampai pemilihan katanya mengandung pelajaran. Suatu hari saya mendengar kajian tentang surat Alkahfi (antara dari Mufti Menk atau Ust. Nouman Ali Khan atau keduanya-- semoga Allah berkahi mereka), dan saya tersentak karena mendapat pemahaman baru. Kembali, saya tersungkur akan dahsyatnya alquran. Berapa jumlah pemuda Alkahfi yang berlindung di gua? Tiga? Lima? Tujuh? Nyatanya tidak ada satu pun kita yang bisa yakin menjawab karena memang Ia tidak menyebutkan angka pastinya. Karena tidak disebutkan berarti jumlah disini bukanlah hal yang ingin ditekankan, melainkan fokus ada pada hikmah dan kisahnya itu sendiri. Begitu pula yang saya rasakan terhadap aksi 212 kemarin, tentu estimasi jumlah peserta itu perlu, biar ga dikerdilkan maupun dilebaykan, tapi jangan sampai menggeser esensi dan hikmah dapat dipelajari. Lihatlah, dan lihatlah lebih dalam lagi, mukmin ma