Posts

Resep Kanelbullar / Cinammon roll / Roti Mayu Manis

Image
​ Hari ini sebelum sekolah Kakak Asiyah (7 tahun) bilang “Bunda, bisa gak pas Asiyah pulang bikin kanelbullar?” Ini memang roti kesukaannya sejak masih di Swedia dulu, pas pindah ke Belanda pun Bunda bikin bisa tiap pekan. Kakak Asiyah gak mudah suka makanan, tapi sekalinya suka bakal dicariin terus dan gak bosan-bosan. MasyaAllah Bunda mencoba nego, “Kalo beli aja gimana kak? Enak juga kan?” :D Mengingat bikin roti sambil ngawasin toddler yang masih nyusu kan perjuangannya lumayan ya Bund.. Eh doi menjawab, “Gak mau (beli), maunya yang Bunda bikin.” Heu kalo anak udah bilang gitu siapa yang gak luluh ya gak si Bund. Barokallahu fiik Kakak Sayang♥️ Berikut resepnyaaa… bahan= 1 cup susu hangat kuku 2 1/2 sdt ragi instan 2 telur suhu ruang 75gram mentega leleh tp jgn terlalu panas / minimal lembek 1/2 cup gula pasir 1 sdt garam 560-570gram terigu isian= - bikin campuran butter, brown sugar, dan kayu manis bubuk Caranya= - hangatkan susu, campur gula 1sdt, dan ragi 2,5sdt. sisihkan 10 men

Surat Untuk Anak Lelakiku

Image
​  pesan untuk anakku.. kelak kau besar nanti dan Ia takdirkan menjadi seorang Ayah, tirulahAyahnu ya nak..  sungguh tak banyak lelaki yang secinta itu dengan dunia kanak-kanak, tulus dari hatinya menikmati tiap detik bersama anak.. “apa serunya pergi tanpa anak-anak?” katanya, saat mamakmu ini merengek waktu ngedate berdua (tenang mamak masih usaha- maaf oot). ya gitu yah nak.. krn anak2 berhak memiliki sosok ayah yg mencintai dan hadir utuh.. sepenting itu bagi tumbuh kembang generasi

Mengajarkan Fitrah Gender

Image
​ Di suatu tempat makan yang ndak ramai, uni (4y) mau ke toilet. Toiletnya cuma dua bilik masing-masing dikasi logo wanita dan pria.. Bilik sederhana aja, bukan tipe toilet besar yg harus masuk-masuk dulu gitu..  Ternyata di bilik wanita bau pisan, anaknya pun ragu keluar lagi.. Karena sebelahnya kosong (bilik pria) bunda pun nyaranin kesitu aja dulu “gpp kok masi kecil ini”, dan bener2 kosong toh bentuknya bilik thok bukan yang harus masuk dulu gitu..  tapi anaknya ragu dan kekeuh dia bilang “nanti aja deh, uni tahan kok.. Allah kan liat..” 🥲  Ceritanya anak-anak abis dibacain buku tentang perbedaan fitrah wanita dan pria di “Buku Pintar Iman Isam” nya SDI disitu ada dibahas tentang “laki-laki gak boleh menyerupai wanita” dan sebaliknya, kayaknya karena itu dia jadi makjleb dan mikir begitu.. 🥲  emang jiwa anak-anak tu begitu mudah menerima pelajaran ya masyaAllah.. jadi bunda nih yang belajar heuheu..  endingnya gmn? setelah sekian lama nahan BAK akhirnya dia ga kuat lagi dan maksa

Pengaruh Kesholihan Orang Tua terhadap Anak

Image
Suatu hari baca kata-kata begini, “Gimana bisa berharap suatu bayangan bisa lurus, sementara bendanya bengkok?” Iya, bayangan adalah anak, dan bendanya adalah orang tua.. #makjlebb Mendidik anak berarti (harus mau) mendidik diri sendiri..  Mengharapkan anak cinta pada majelis-majelis ilmu (dan bukan majelis-majelis maksiat) berarti kita sebagai orang tua juga harus mau mengkondisikan diri untuk terlebih dahulu menjalankannya.. Mengharapkan anak mencintai alquran, berarti kita harus mau terlebih dahulu mencintainya dan berusaha mengakrabkan diri dengannya.. Mengharapkan anak menjauhi yang sia-sia, hanya mengisi waktu dengan hal bermanfaat, yang sadar bahwa tiap detik akan dihisab… tentu kita sebagai orang tua juga harus mau melepas kesenangan kosong nirfaedah yang hanya bikin mubazir rezeki waktu semata. Bismillah ya, semoga kita termasuk orang tua yang jujur dengan doa-doa kita.. Yang sinkron antara doa dan usaha. “Wahai anakku, sesungguhnya aku memperbanyak shalat karenamu (dengan har

LDR Beda Benua dengan Tiga Anak

Image
Gak terasa dua minggu sudah hampir berlalu secepat kilat. Rasanya baru kemarin jemput Ayah di hotel setelah karantina. Rasanya baru kemarin heboh sama anak-anak nyiapin kartu ucapan selamat datang untuk Ayah. Gak terasa besok, Ayah harus kembali merantau ke Belanda. Terpisah belasan ribu km dari istri dan tiga buah hati. Ini akan jadi episode kedua LDR antar benua, sebelumnya dari bulan Agustus-Oktober kita udah melewati episode pertama.  Kangen? Jangan tanya. Saya seperti disadarkan bahwa ternyata berharga banget bisa mendengar langsung suara suami, bisa ngobrol bebas gak diperantarai teknologi. Ternyata berharga banget bisa menyentuh lembut tangannya, memeluk sampai hati tenang, bahkan sekedar melihat matanya. Ya Allah nulis begini aja udah berkaca-kaca rasanya, padahal orangnya masih di rumah. Lagi di bawah masih main sama anak-anak. Dulu, waktu baru nikah kami juga LDR dua tahun. Dibanding sekarang, tetep lebih galau dulu sih. Tapi namanya LDR, biar kata lebih ‘ringan’ pun tetap aj

Menemani Anak Belajar Online

Image
Sudah sekitar satu bulan lebih Kakak sekolah (online). Tepatnya sejak kembali ke Indonesia dan memulai lembaran baru jadi anak SD :D  Jujur aja disaat mungkin sebagian orang tua, terutama ibu, mengeluh karena proses belajar daring yang dinilai rempong, saya justru menikmati :D Bukannya gak rempong, rempong banget tentunya apalagi kudu dampingin Uni Maryam (4tahun) dan jagain Baby Salman (11 bulan) juga. Kadang rasanya badan mau membelah diri aja. Tapi jujur ada elemen serunya juga. Terutama di aspek kita jadi bisa bener-bener ngeliat progress belajarnya anak-anak. Bahkan, bisa ikutan belajar :D Udah lama si saya ini pengen belajar bahasa arab, tapi ya masi kebanyakan tapi-nya. Qadarallah, melalui ikut nimbrung (alias mendampingi) Kakak sekolah, Bundanya ikutan belajar. Begitu juga jadi dapet inspirasi teknik-teknik pengajaran untuk Uni Maryam yang masih Bunda Schooling (alias home schooling sama Bunda heheh). Sekalian ngejurnal sekalian nyatet disini ajalah ya apa yang Bunda (eh maksud

Persiapan Pindah Negara (Merantau)

Image
Seorang adik bertanya di IG @dhefimaputri, “Apa aja yang harus dipersiapkan untuk mulai tinggal diluar negeri sama keluarga kecil?” Ga dipungkiri ya, sangat mungkin kita dihadapkan pada kondisi harus merantau. Nah kalo persiapan teknis, menurut saya akan sangat bergantung dengan negara/kota tujuannya. Dengan kata lain, akan lebih tepat sasaran kalo nanya langsung ke orang yang bermukim di tempat tersebut (untuk persiapan teknis pindahan ke Swedia dan Belanda mungkin akan dibahas di tulisan lain).  Kali ini saya mau sharing  tentang persiapan nonfisik alias persiapan mental. Menurut saya bab ini lebih krusial. Kalo urusan teknis semisal bawa apa aja, ini mah gempil. Nah urusan yang didalem hati nih, yang kadang dianakduakan padahal buat saya sih (jauh lebih) penting. Karena biar gimana, pindahan apalagi beda negara adalah milestone hidup yang besar, yang boleh jadi ga sederhana prosesnya. Jangankan pindah benua, jangankan pindah negara, pindah provinsi aja walau sama-sama di Indonesia