Pengaruh Kesholihan Orang Tua terhadap Anak



Suatu hari baca kata-kata begini, “Gimana bisa berharap suatu bayangan bisa lurus, sementara bendanya bengkok?”

Iya, bayangan adalah anak, dan bendanya adalah orang tua.. #makjlebb

Mendidik anak berarti (harus mau) mendidik diri sendiri.. 

Mengharapkan anak cinta pada majelis-majelis ilmu (dan bukan majelis-majelis maksiat) berarti kita sebagai orang tua juga harus mau mengkondisikan diri untuk terlebih dahulu menjalankannya..

Mengharapkan anak mencintai alquran, berarti kita harus mau terlebih dahulu mencintainya dan berusaha mengakrabkan diri dengannya..

Mengharapkan anak menjauhi yang sia-sia, hanya mengisi waktu dengan hal bermanfaat, yang sadar bahwa tiap detik akan dihisab… tentu kita sebagai orang tua juga harus mau melepas kesenangan kosong nirfaedah yang hanya bikin mubazir rezeki waktu semata.

Bismillah ya, semoga kita termasuk orang tua yang jujur dengan doa-doa kita.. Yang sinkron antara doa dan usaha.

“Wahai anakku, sesungguhnya aku memperbanyak shalat karenamu (dengan harapan Allah akan menjagamu).” (salah satu salafush shalih)


Sumber: https://muslim.or.id/20835-pendidikan-anak-tanggung-jawab-siapa.html

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia