Bekal Perjalanan

ini hujan yang sama. akankah yang kita rasakan juga sama? aku disini. menunggu hujan mereda. di sebuah kafe dengan segelas latte hangat dan koneksi internet. sedang kamu. mungkin berharap hujan jangan cepat mereda. agar semakin banyak rupiah yang bisa kamu kumpulkan. dengan payung besar dan baju basah kehujanan. ah iya, sudahkah aku ucapkan terima kasih tadi? terima kasih tumpangan payungnya. kamu buru-buru sekali, aku bahkan tak sempat bertanya namamu. disini orang-orang sibuk menonton bola. indonesia dan singapura, sepertinya. pedulikah kamu? sepertinya tidak. kamu masih sibuk menunggu penumpang payungmu yang lain. ya. setidaknya kita punya kesamaan. sama-sama tidak peduli dengan apa yang ada di tv saat ini. seharusnya sekarang aku mengerjakan tugas. besok pagi dikumpulkan. tapi entah mengapa aku sedang ingin menulis. bebas tentang apa saja. tentang hujan. tentang kamu. atau mungkin latte hangat ini? yang aku kira adalah susu eh ternyata kopi. tapi ternyata cukup enak, w

bismillah.. stlh beberapa waktu yg lalu, saya suka sakit perut mikirin abis kuliah s2 ga ya? s2 apa ya yg enak? akhirnya saya merasakan titik terangnya jadi gini, sebenernya saya bukan orang yang teknik2 amat, bahkan dari kecil sampe lulus sma pun tiap ditanya mau kuliah jurusan apa, selalu bilangnya "apa aja asal bukan teknik." tapi sekarang terdampar di engineering management itb. nah lho? tenang2, saya ga sampe frustasi ko kuliah di bidang yang dulu sangat saya hindari. justru saya jadi tahu, kalo ga baik ngejudge segala sesuatu diawal sbelum kita tahu ttg hal itu. nyatanya sampe skrg saya masih bisa tertawa walaupun kuliah teknik *ada korelasinya ga ya? hhe*. dan sampai paragraf diatas, tulisan tsb dibuat bbrp bulan yang lalu, trus terkubur dalam draft, sayangnya saya lupa kelanjutannya mau nulis apa.. aarrgh pasti saya mau nulis s2 apa dan dimana deh.. kok bisa lupa ya? >.< aaakk kebanyakan berkhayal jadi lupa sendiri.. *garuk2 tembok* -antiklimaks-

sekitar pukul 5 pagi, minibus dari travel udah nongkrong di depan hotel untuk jemput kami. rencananya hari ini kami mau naik balon udara! harga naik balon udara ini bisa beda-beda tergantung travelnya. di travel ini harga satu orangnya 110 euro, relatif lebih rendah dibanding yang lainnya. ada yang sampe 140 euro, mungkin fasilitas/kapasitas penumpang maksimal di balon udaranyanya juga beda. kalo travel yang kami pilih ini fasilitas yang didapet: antar-jemput ke hotel, sarapan, minuman&snack setelah mendarat, dengan kapasitas maksimum balon udara 24 orang. masih setengah sadar, kami pun segera turun ke bawah, diluar masih gelaap.. setelah duduk manis di minibus, kami jemputin peserta2 yg lain dulu. hotel-hotel di Goreme ini deket-deketan, ga lama semua peserta pun lengkap, langsung kami dibawa ke restoran untuk sarapan.. denger kata sarapan, saya pun lsg seger hihi dipilih.. dipilih.. dipilih.. di resto ini ketemu banyak turis lain setelah bbrp hari di turki, selera maka

bismilah, sampe juga kiriman poto dari negeri seberang. it's time to refresh my memory and write it down! yap. waktunya melanjutkan catatan perjalanan yang tertunda 4 bulan, hwahaha. #ketawamiris (kisah sebelumnya: disini , dan disini ) hari ketiga. setelah perjalanan berjam-jam dari Pamukkale, tibalah kami di Cappadocia! orang lokal nyebutnya "kapadokya". Dari Otogar terdekat, tepatnya di Nevsehir, kami lanjut ke daerah tujuan kami namanya Goreme. Bingung dengan nama2 itu? haha, saya juga. Entah mana yg nama provinsi, mana yg kota, dsb. Goreme ini sangat unik. Kota ini terdiri dari bukit-bukit batu yang meruncing tajam dan kadang ada 'kubah' di ujungnya, kayak jamur. ni fotonya biar lebih jelas: foto diatas dari sini Masih seperti hari2 sebelumnya, suhu udara puanas'e pol.. almost 40 dc *elap keringet* Kami sampai di Goreme sekitar jam 9 pagi, jauh meleset dari perkiraan awal. Tadinya, perkiraan sampai itu jam 7 pagi, jadi masih sempet ke hotel

terkadang sebuah pujian kecil, mampu mengembalikan semangat yang lama padam atau menepis keraguan untuk melangkah atau menghapus kesedihan yang tak jelas penyebabnya terkadang ucapan tulus tanpa naskah, mampu menyalakan kembali pendar di hati yang meredup atau memberi energi baru untuk menjalani hari atau mengembalikan keyakinan untuk terus menggapai mimpi betapa indahnya Allah menghibur kita, melalui pertemuan dengan orang-orang yang menghangatkan jiwa melalui kata-kata yang menyejukkan hati semua karena Allah cinta. maka, bangkitlah,

melihat kedalam diriku, aku seperti melihat sebuah jetcoaster ter'ekstrim' di dunia. begitu mudahnya ia berubah.. naik turun semaunya.. aku rindu.. pada masa jetcoaster itu mendekat ke langit. namun sebagaimana jetcoaster di taman hiburan, tak lama ia turun lagi ke bawah, menghujam bumi.. ah, aku benci