Posts

Showing posts from March, 2018

Belajar Kreatif dari Anak Umur Tiga #Day5

Sesuai materi utama tentang kreativitas, dimana dalam sesi materi dijelasin kalo anak-anak sudah terlahir kreatif. Bagi mereka, sapu itu bukan sekedar sapu. Tapi bisa jadi microphone , bisa jadi tongkat, dsb. Bagi mereka, kantong kresek itu bukan hanya kantong keresek, tapi bisa jadi baju, tas, jaket, mainan, segala macem. Kadang kita perlu untuk diam dan mengamati dulu. Sebelum terburu-buru menyudahi aneka percobaan kreatifnya. Selami pikirnya lebih dalam, mencoba melihat dari sudut pandangnya. Ini yang susah, menekan diri dari bersikap reaktif. Misalnya kemarin, Asiyah lagi di toilet, ia memegang siraman air, ia guyur isinya ke keset (yang lebih mirip karpet) kamar mandi. "Yah, kok basah karpetnya?" "(seakan ga denger Bunda). Bunda, lihat, Asiyah bikin gambar beruang. Bagus ya, Bunda." T_T Jadi di kacamatanya, ia lagi bikin prakarya bergambar beruang dari basahan air di karpet. Itu lho, kalo karpetnya basah kan jadi ada pola gelapnya kan. Dia bikin

Penunjuk Waktu Antidebat #Day4

Rapelan tantangan kelas Bunda Sayang IIP level 9 tentang kreativitas. Pernah denger gak, ungkapan katanya balita itu fasenya berpikir konkret? Maksudnya, mereka akan lebih nyambung dengan sesuatu yang jelas terlihat daripada konsep abstrak. Misalnya, "Kakak, makannya diabisin dikit lagi." itu abstrak, lebih nyambung bagi mereka kalo begini, "Kakak, makannya tiga suapan lagi ya."  Selain lebih 'nyata' ukurannya, bagi banyak hal mereka belum cukup berpengalaman untuk mendalami konsep. Misal ukuran banyak-sedikit, juga waktu lama-sebentar. Salah satu teknik yang pernah saya pakai untuk mengkonkretkan hal abstrak, dalam hal ini waktu, adalah pake stiker di jam dinding. Misal mau jam makan. Saya pasang stiker di angka sekian di jam dinding, kalo jarum panjang udah sampe sana, berarti kita ke dapur mau makan. Cara ini cukup membantu anak memahami abstraknya waktu, "10 menit lagi yaaa!"  Tentu kita juga perlu aware sama waktunya, ngingetin lagi kalo

Seri Menghibur Bayi - Permainan di Sesi Makan #Day3

Masih lanjutan dari postingan sebelumnya, dalam rangka tantangan level 9 kelas Bunda Sayang tentang kreativitas. Temanya ada hubungan dari postingan yang lalu , yakni tentang aneka 'hiburan mendidik' untuk bayi. Bagi kami, mengasuh bayi itu bisa mendorong munculnya kreativitas di sepanjang jalannya. Kalo katanya Ustadz Adi Hidayat, "tangisan bayi itu perlu, darisana muncul kreativitas." Terasa ada benarnya juga :D Kali ini permainannya adalah... main magnet kulkas! Bayi didudukan di high chair, deketin ke kulkas dengan aneka magnet yang aman kalo diambil dan digigit-gigit. Saya paling suka tempelan kulkas yang bahan karet, kalo jatoh aman. Udah pengalaman beberapa tempelan kulkas (souvenir dari negara lain) yang patah atau rusak dimainin bocah. Asiyah juga masih suka sih main tempelan kulkas. Tapi lebih expert caranya, disusun dari ujung ke ujung, bikin pola dsb. Kalo Maryam tentunya masih ala bayi, ambil gigit aja. Permainan ini cukup ampuh jadi hiburan di s

Perbincangan Jiwa; Pendakian Kehidupan #2

Hidup ini perjalanan. Menuju puncaknya, dekat dengan Sang Pencipta. Jalannya mendaki, ada tingkatan-tingkatan. Tiap tingkatan, ada anginnya tersendiri. Angin di akar, tentu beda dengan angin di dahan. Angin itu bukan untuk membuat kita jatuh, melainkan justru agar kita lebih kuat. Agar kualitas diri meningkat. Ada yang cepat naik keatas. Melesat. Ada juga yang lama berputar-putar saja di satu titik. Atau malah terjerembab. Jatuh. Sekalipun terjatuh, belum waktunya untuk menyerah. Selama masih ada nafas, bangkit lagi. Daki lagi. Renungi apa-apa saja yang melemahkan diri. Yakinkanlah, setiap ujian selesai, akan ada kenikmatan. Ini keniscayaan. Kalau kau ingin jadi baik, percayalah, Ia jauh lebih ingin kau jadi baik. Kalau kau ingin berubah, percayalah, Ia jauh lebih ingin kau berubah. Kalau kau ingin segera sampai puncak, percayalah, Ia lebih rindu kau segera mendekat. Kumpulkan hikmah dari tiap peristiwa. Kokohkan langkah. Jernihkan pandangan. Ah, inila

Cara Membuat Bayi (4-6 bulan) Sibuk Sendiri; Kreativitas di Rumah #Day2

Masih dalam rangka tantangan kelas Bunda Sayang level 9 tentang kreativitas. Pernah ga, kita butuh waktu untuk ngelakuin sesuatu yang ga memungkinkan sambil gendong bayi? Atau ya lebih nyaman tanpa digelendotin bayi. Sedangkan si dede tengkurep kelamaan bosenan, apalagi diterlentangin aja. Biasanya saat si dede sekitar 3-4 bulan ya, (saat kepala sudah ajeg lah). Nah bisa dicoba cara ini ^^ Semenjak Maryam berusia sekitar 4 bulan, kami 'tanpa sadar' suka melakukan permainan asik ini,  sebut saja ' sensory bin'. Jadi, kami berikan dede satu kotak berisi aneka mainan dengan berbagai rupa dan tekstur. Selain bikin baby asik sendiri untuk beberapa waktu, efek sampingnya (yang insyaAllah bermanfaat ya), melatih baby belajar duduk dan juga menghibur diri sendiri sementara waktu, tentu sambil diawasi ya. Jadi sambil duduk memegang box tersebut, Maryam mengeksplorasi berbagai benda yang tersedia. Isi box nya bisa macem-macem, ga harus mainan. Kami sangat terbantu dengan a

Perosotan Termahal di Dunia #Day1

Image
Tantangan Kelas 'Bunda Sayang' IIP kali ini adalah tentang kreativitas. Gimana kita memecahkan tantangan (ingat prinsip IIP= masalah itu tidak ada, yang ada hanyalah tantangan) dengan kreatif. Sekarang ini Asiyah lagi seneng banget sama perosotan. Kalo main di playground berbinar banget naikinnya, yang tinggi sekalipun. Sayangnya, hari ini lagi ga memungkinkan keluar rumah. Ga hilang akal, anaknya menciptakan  perosotan sendiri. Pake kasur ayun bayi (baby sitter) yang dilapis babynest.. Beneran bisa merosot ternyata. :)) Kebetulan baby sitternya bisa tahan beban sampe 18kg, sengaja dari awal siapin yang kuat dipake kakaknya. Udah ketebak bakal kena rambah. Pas Ayah pulang kantor pun, Ayah diminta jadi perosotan. Ini berat banget loh bikin kaki jadi prosotan anak, apalagi semakin anak membesar begini. Saya cuma kuat 1-2 kali aja. Ya anggaplah ini memang bagian laki-laki, hihi. Semangat Ayah! Dulu waktu di Indonesia, saya lagi antri di bank, Asiyah ikutan. Ia mengisi wakt

Perbincangan Jiwa #1

ya, namanya juga belajar. salah ya wajar. bangkit lagi. ga usah peduli bisikan yang melemahkan. selama masih ada nafas, artinya Allah masih kasih kepercayaan untuk kembali. catat, apa-apa lagi yang perlu diperbaiki, dicermati untuk lain kali. selebihnya, lepaskan. tidak perlu larut dalam penyesalan. kita manusia, ga dicipta untuk sempurna. dan pada akhirnya, kejadian apapun yang mengingatkan hakikat kita sebagai hamba, yang bikin kita jadi inget lemahnya diri lantas mengemis pada-Nya, yang bikin kita jadi menyadari kesalahan lantas berupaya memperbaikinya.... adalah anugerah. :) "Your life is nothing more than a love story. Between you and God. Nothing more. Every person, every experience, every gift, every loss, every pain is sent to your path for one reason and one reason only: to bring you back to Him." -Yasmin Mogahed