Bekal Perjalanan

cinta mama itu seperti lilin. hanya taunya menerangi, sekalipun meluruhkan dirinya sendiri. sakitnya disimpan sendiri, taunya hanya memberi. jauh masi jauh lah saya sama mama. saya masih suka ngeluh, masih lemah, batas sabarnya pendek, sumbu emosinya apalagi.. juga oma. oma itu tulus. tulus yg mampu meninggalkan memori. menggerakan hati kecil cucu utk mengenang dan melangitkan doa, sekalipun sudah ditinggal belasan tahun.. semoga ada sifat-sifat baik mereka yg menurun walau sedikit. walau sedikit.

ditulis oleh Ferry Anggoro Ardy Nugroho.  beberapa hari setelah pernikahan dulu saya sempet bilang ke istri kalau salah satu target di keluarga nanti yaitu bisa naik haji sama2 sebelum dia berumur 25 tahun (nikah umur 19 haha).. agak abstrak juga sih, soalnya waktu itu status saya juga masih nulis tesis s2, walau udah tau kapan bakal lulus tapi belum ada lagi rencana ke depannya bakal gimana dan tinggal dimana.. tapi ya namanya target iba dah ya pasang aja setinggi2nya, kalau allah mau kasih mah gampang aja, jadi ga ada salahnya  :D  lagipula kayaknya dulu pengen aja nyelesein semua kewajiban di waktu muda, jadi seterusnya udah ga ada "beban" lagi hehehe alhamdulillah ternyata taun lalu target itu dikabulkan Allah, kita berangkat dari Swedia, 1 tahun 1 bulan sebelum deadline  :D  dan ternyata target untuk berhaji di masa muda sangatlah tepat, karena ternyata berhaji itu benar2 ibadah yang butuh fisik yang prima. arab sendiri puanasnya minta ampun bisa kisaran 40 derajat, be

Sebenernya kegiatan ini tanpa rencana, alias ga dipersiapkan Bunda. Yang saya perhatikan, Asiyah sudah mulai mandiri dalam bermain, mengikuti imajinasi dan kreativitasnya dalam menciptakan sesuatu. Seperti yang sudah saya singgung di beberapa postingan lalu, Asiyah lagi senang sekali sama trampolin, juga lompat-lompat baik di lantai, sofa, maupun kasur, ya sesuai lah dengan tahap perkembangan anak seusia ini. Nah, di rumah Asiyah bikin trampolin-nya sendiri, pakai alas ganti popok Maryam yang cukup empuk (model tiup gitu dari IKEA), sekelilingnya dikasih aneka benda miliknya seperti dua buah koper kecil, kursi, otopet, ceritanya jadi border nya. Terus lompat-lompat deh disana sambil bilang, "Bunda, lihat, Asiyah lagi naik trampolin." Hihihi.. Dari kegiatan ini terlihat modalitas kinestetik dan visual Sedangkan untuk Maryam, ia menikmati perbincangan dan sentuhan. Mulai terdengar juga celotehnya, dan beberapa kali juga tampak senyumnya. MasyaAllah..

Ditulis saat Maryam bobo dan Asiyah lagi main sama tante revi.. :) Kemarin saya mencoba menulis agenda kegiatan untuk beberapa hari ke depan, untuk Asiyah dan beberapa stimulus (yang masih seragam sih) untuk Maryam. Langsung dipraktekin malamnya. Kegiatan untuk hari itu adalah berjalan mundur, sesuai tahapan perkembangan usianya. Ternyata kurang menantang wkwk. Jadilah ditambah lompat satu kaki juga. Ini butuh konsentrasi, keseimbangan, dan mussle power juga (halah, ribet amat mak bahasanya). Bunda pernah nyebut sekali duluuu, dan ternyata diam-diam anaknya suka latihan sendiri wkwk. Udah cukup lancar. Alhamdulillah.. Dari kedua aktivitas itu tampak modalitas kinestetik. Sedangkan untuk Maryam, beberapa hari ini mulai saya tidurin tengkurap di siang hari. Ini setelah diskusi dan cari saran dari seorang teteh, dan setelah saya cari info lebih lanjut di internet banyak manfaatnya juga untuk bayi. Diantaranya menguatkan otot leher, menanggulangi refleks moro jadi tidur lebih nyenyak

Asiyah lagi senaaang sekali maim trampolin, kebetulan di dekat rumah ada taman bermain baru yang ada dua trampolinnya. Asiyah main sama adik saya yang lagi berkunjung ke rumah. Hampir tiap hari pasti kesana, sejalan dari pulang sekolah. Di rumah juga Asiyah seneng banget lompat-lompat. Di usia segini emang tahapannya lompat, saya lagi mau ngajarin lompat satu kaki, udah mulai bisa sih, tinggal perbanyak latihan lagi.  Dari kegiatan ini terlihat modalitas kinestetik. -- Dedek Maryam di stimulasi ngobrol dan sentuhan tiap sesi ganti popok atau kalo lagi bangun. Tummy time juga beberapa kali sehari. Kepalanya sudah mulai tegak kalau digendong sukanya yang berdiri ala M shape. Diperdengarkan aneka suara sekitar seperti plastik, dsb. Suka diajak main kitik-kitik(?), dan sesi pijat pagi bangun tidur dan sebelum tidur. #IIP #Level4 #BundaSayang

Keteteran nulis disini, heu.. Setiap harinya, saya selalu berushaa menyempatkan diri bermain sama si kakak. Hari ini kami bermain lego dan puzzle. Terkait aktivitas main puzzle, Asiyah bisa menyusun dengan cepat puzzle 20pcs, dan bisa menyusun dengan dibantu puzzle 40pcs. Ia menghafal tiap posisi puzzle sekaligus juga menyesuaikan dengan logika. Misalnya, mata disambungin ke mata, tidak semata hafalan, teknik ini diajarkan ayahnya. Untuk lego, ia menyusun kereta api, ia memang senang sekali dengan kereta api. Hasil pengamatan: modalitas visualnya cukup baik. Agar waktu kebersamaan kami lebih optimal, saya juga selalu berusaha memanfaatkan momen main bersama ini sambil ngobrol, membangun komunikasi sekaligus menyelami isi hatinya. Hasil perbincangan kami beberapa diantaranya, B: Asiyah mau gak Bunda gendong? A: gak mau. B: kenapa? A: Asiyah kan sudah besar, gendong kan untuk bayi. Asiyah sukanya dicium.. B: Asiyah lebih suka digendong apa main? A: Main (lalu Bunda rada

Hari ini Sabtu, kami banyak menghabiskan waktu istirahat di rumah. Sepanjang pagi-siang, Maryam banyak menyusu dan agar lebih mudah tertidur saya bawa ke kamar, sedangkan Asiyah main di ruang keluarga. Saya juga agak ngantuk sebenarnya jadi saya curi-curi waktu untuk tidur. Saya tahu Asiyah kangen berat sama saya, sebagaimana saya juga kangen banget sama Asiyah. Sepanjang waktu itu, tidak kurang tiga kali Asiyah refleks bertanya, "Ayah, Bunda mana?" Seperti merasa kehilangan. Semakin saya berusaha meletakan Maryam agar bisa main sebentar dengan Asiyah, seolah ia bisa merasakan 'kegundahan' saya, Maryam pun jadi resah alias maunya nempel Bunda aja. Akhirnya saya mencoba berdamai sama kondisi saat ini. "Kamu fokus sama Maryam dulu aja, Asiyah urusan aku." Saya mencoba mengingat-ingat petuah suami tiap kali saya merasa kangen berat sama Asiyah tapi apa daya mobilitas masih terbatas. Saya pun tidur sama Maryam di kamar sejenak. Begitu mulai segar, Maryam bis

Aktivitas hari ini bersama Asiyah adalaah menggambar dan belajar menggunting. Saya contohkan garis lurus dan juga lingkaran, lalu Asiyah ngikutin dengan spidol aneka warna. Setelah itu Asiyah belajar menggunting pakai gunting kertas khusus anak-anak yang dari plastik. Alhamdulillah kegiatan singkat ini berlangsung menyenangkan, Asiyah terlihat menikmati aktivitasnya dan tentunya waktu bersama Bunda. Iya akhirnya dimulai sama Bunda dulu karena Ayah kerja hehe. Setelah itu Asiyah inisiatif ngewarnain kukunya pakai spidol haha, as usual hobinya :)) Hasil pengamatan: Asiyah bisa mengikuti pola yang diberikan dengan cukup baik, aktivitas ini sepertinya bisa untuk merangsang kemampuan visual ya. #IIP #BundaSayang #Level4

Ilmu. sangat. berharga.

Game ke empat dari IIP adalah tentang mengamati kecerdasan anak. Harusnya pakai pengamatan terhadap aspek visual, auditori, dan kinestetik di berbagai aktivitas yang diberikan. Cuma saya ngerasa kurang optimal kalo pakai tiga aspek itu di usia Asiyah saat ini (Maryam belum saya ikutkan karena atuhlah masih newborn hehehe). Jadilah saya pakai juga tabel panduan pencapaian tumbuh kembang anak sesuai usia, yaitu ini: Asiyah saat ini umurnya 34 bulan, kurang dua bulan menjelang usia tiga tahun. Tapi gapapalah, saya ambil usia 3 tahun aja sebagai patokan. Di usia tiga tahun, berdasarkan tabel tersebut diharapkan anak sudah bisa: Motorik kasar: Melompat Motorik halus: Menggambar garis tegak Komunikasi: Menyebutkan warna berbeda Sosial dan kemandirian: Menyebut nama teman Dari semua checklist tersebut hanya motorik halus (menggambar garis tegak) yang belum pernah saya uji coba. Kami memang jarang (dan Asiyah belum terlalu betah berlama-lama) menggambar atau menggunakan alat tu

Di grup itbmotherhood muncul link ini . Pengelompokan tipe orang tua dan anak pake warna-warna gitu berdasarkan strength dan limitationnya. Hehe suami saya paling anti kelompok2an gitu, sama tes IQ pun skeptis, tapi saya ngerasa yang ini ada sesuatu yang bisa diambil. Seenggaknya buat catatan diri saya sendiri. Setelah melihat deskripsinya, saya merasa saya tipe biru, suami merah, dan sepertinya asiyah tipe biru, maryam belum keliatan hehe. "Blue parents are devoted to home and family. As a Blue parent, you want everything to be perfect. You have a tendency to lecture to get your way. Blues parents are often lied to because a child doesn’t want to disappoint you nor hear your lectures. You have a tendency to worry about your children, their day-to-day lives, and their future. You want nothing but the best for them. Your Blue child  is every bit the perfectionist you are. D on’t try to make your Blue child feel guilty. He will punish himself without your help. A mild disappro

Kami memulai toilet training (TT) saat Asiyah berusia 33 bulan. Sengaja mau ngajarin TT setelah sapih beres, dan saat summer . Ga kebayang ngajarin TT di bulan selain summer, di summer aja mataharinya ga nendang, apalagi di musim lain. Dan berhubung kami abis ke Indonesia dua bulan di awal summer, jadilah TT di mulai setelah kita settle lagi di Swedia sekitar empat hari setelah landing. Hoho. Alhamdulillah ga pake jetlag, semua langsung tune in sama daily life biasa. Day 0, 5 Agustus 2017: Sebelum TT di mulai, kami gulung karpet, pasang sepre anti ompol di kasur dan sofa, siapin CD dan training pants (TP) di posisi lemari yang terjangkau Asiyah. Day 1: pakai training pants alias TP tiga biji, semuanya sukses kena ompol, sekali kena pup. Karena pakai TP anaknya tetap lempeng aja, kurang merasa ga nyaman karena terserap. Diperhatikan pola pipisnya satu jam sekali, tapi sedikit-sedikit jadi semua terserap ke TP. Karena stock TP sudah habis mulai beralih pakai CD aja. - Pertama kali