Posts

Showing posts from December, 2011

self reminder

Aku ini cuma manusia penuh dosa. Tempatnya salah dan lupa. Tak pantas jadi inspirasi. Hanya Ia-lah penggerak hati. Hanya untuk-Nya segala puji.

sakau

baru kali ini ngerasain yang namanya sakau. ya, sakau. sakau gendong lathifa tepatnya. ya ampuuuuunn, walaupun dia ga bisa diem, maunya diberdiri2in *tidak menemukan diksi yg tepat*, tapi ngangeninnyaaa juaraa aargghh.. aku mau satu.. eh dua.. tiga deh.. empat.. lima.. hahaha.. * lagi-lagi, postingan superskip :)) sorry for wasting your time, readers ;)

merangkai hikmah

Banyak pilihan membuat kita memiliki bargaining power yang lebih. Seperti kejadianku tadi, karena sampai Bandung (Pasteur) terlalu larut, aku memutuskan utk menuju kosan dengan taksi. Di Pasteur ini banyak taksi yang menunggu penumpang dipinggir jalan. Mereka berkelompok sesuai merk(?)-nya. Taksi pertama yang kudatangi, “Taksi neng? Mau kemana?” | “Ke tubagus pak” | “Mm tapi ga pake argo.” Oh no no.. Selain karena merk taksinya yang tidak kukenal dan aku sedang malas tawar-menawar saat itu (apa emang ga bisa? haha), menurutku argo adalah hak konsumen. Dan tentunya menunjukkan profesionalitas taksi tersebut. "Ga pak, makasih.” Lalu aku terus berjalan sampai bertemu tempat taksi kedua, merknya ttp tdk kukenal, “Ke tubagus pak?” | “Ga pake argo tapi neng, 50 ribu.” Hee? normalnya ke tubagus itu 15-20ribu, subhanallah.. “Ga pak, makasih.” Kulanjutkan perjalanan, ada satu taksi blue bird tak jauh dari sana. “Ke tubagus pak?” |”Boleh, bapak izin nyalain argo ya neng.” MasyaAllah, terasa

jihad wanita

Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW bertanya, “Wahai Rasulullah aku adalah delegasi segenap kaum muslimah kepadamu. Jihad telah diwajibkan oleh Allah atas kaum lelaki. Jika mereka menang mereka mendapatkan balasan pahala dan jika mereka terbunuh maka mereka tetap hidup di sisi Allah dan diberi rizki. Lalu apa bagian kami dari itu semua?” Nabi menjawab “ Sampaikanlah kepada segenap kaum muslimah yang engkau temui bahwa keta’atan kepada suami dan memenuhi hak-haknya adalah sama dengan itu. Tetapi sedikit sekali dari kalian yg melakukannya .” (HR Thabrani) Jika jihad seorang wanita adalah dengan taat dan memenuhi segala hak suami, mengapa tak bersegera menjemputnya? Agar semakin lama waktu yang dihabiskan untuk jihad itu.. Ya Rahman, ikhlaskanlah.. luruskanlah.. siapapun orangnya kelak.. astaghfirullah.. -dalam perjalanan menjemput jihadku

skip

Image
just for documentation :) nabuung buat: hohoho xD bismillah..

rindu

Allah, sejatinya saat aku rindu mereka, kerinduan itu adalah utk-Mu. Engkau yg begitu baik, begitu penyayang, menitipkanku pada mereka, dua manusia berhati cahaya.. Maafkan aku yg tak tahu terima kasih. Maafkan aku yg sering mengeluh. Sering lupa dan ragu akan nikmat dan kuasa-Mu.. Padahal jikalau Kau sibak sedikit saja tirai aib diriku, tak kan sanggup rasaya aku menanggung malu. Namun Engkau sungguh baik, sungguh Penyayang.. Tuntunlah diri ini, tuntunlah jiwa ini.. agar senantiasa menuju-Mu.. hanya pada-Mu --------- saat rindu ini datang lagi.. *sebentar lagi iie, sebentar lagi..

Thank You Allah i found this

tadi pagi, sambil mencoba mengumpulkan semangat belajar, saya jalan2 ke blog2 orang *apa hubungannya?* dan subhanallah, saya nemu satu tulisan dari blognya teh linda yang luar biasa bangeett.. langsung aja saya print dan tempel di lemari (?) biar manfaatnya makin meluas, saya share disini ya *setelah izin sm teh linda tentunya* --------------------------- Monolog Arsy Ada sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibn Husain, yang kiranya patut kita renungkan. Isinya tentang firman Allah SWT yang berbunyi : "Demi kemuliaan dan kebesaranKu dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukanKu di atas Arsy. Aku akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain Aku dengan kekecewaan. Akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di hadapan manusia. Aku singkirkan ia dari dekatKu, lalu Kuputuskan hubunganKu dengannya. Mengapa ia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan, padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tanganKu dan hanya Aku yang dapat menying

saat keimanan hanya tinggal pemikiran

Aku khawatir terhadap suatu masa yang roda kehidupannya dapat menggilas keimanan… Keimanan hanya tinggal pemikiran, yang tidak berbekas pada perbuatan Banyak orang berakal, tapi tak beriman Ada lidah fasih, tapi berhati lalai Ada yang khusyuk, namun sibuk dalam kesendirian Ada ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis Ada ahli maksiat, rendah hati bagaikan sufi Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat Dan ada yang menangis karena kufur nikmat Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat Dan ada yang bertulus hati, tapi wajahnya cemberut ada yang berkata bijak, tapi tak memberi teladan Dan ada pelacur yang tampil jadi pujaan Ada yang punya ilmu, tapi tak paham Ada yang paham, tapi tak menjalankan aturan Ada yang pintar, tapi membodohi Ada yang bodoh, tapi tak tahu diri Ada yang beragama, tapi tak berakhlak Dan ada yang berakhlak, tapi tak bertuhan… Lalu diantara semua itu, dimanakah aku berada? (Ali bin Abi Thalib) --- sumber: sini

hari libur cepatlah datang

Image
i miss my little lathifa..

buka mata, hati, telinga

Kamu bilang peluh itu untuk Indonesia, Indonesia sebelah mana? Walau seluruh waktumu tercurah, hingga mimpimu pun tentang negeri ini, tapi tak ada satupun yang menjadi tersenyum kini dan nanti, apa masih pantas mengatasnamakan Indonesia? Negeri ini tak butuh peluhmu, negeri ini butuh hatimu. Ia ditakdirkan untuk besar, tapi manusia yang ia naungi membunuhnya pelan-pelan Bagiku, anak-anak yang bermain layangan di tanah tak bertuan itu Indonesia Bagiku, kakek penjual susu murni yang senantiasa mengayuh sepedanya pagi smp sore hari itu Indonesia Bagiku, nenek penjual nasi uduk itu Indonesia Bagiku, ibu yang menangis mendengar anaknya ingin sekali makan ikan namun ia tak mampu mewujudkannya itu Indonesia Jika Indonesia disekitarmu, yang kau temui setiap hari, tidak merasakan manfaatmu walau hanya seulas senyum, apakah layak kau atas namakan usahamu ‘untuk Indonesia’? Bermimpilah, tapi jangan lupa segera bangun.. Indonesia menunggumu.. -Ini untuk diriku. Agar kaki ini senantiasa berpijak. A