Who Are You?

Beberapa minggu yang lalu *deuh lama amat* di rumah abis bikin pengajian ibu2 komplek, pas lagi libur jd saya ikutan. Dan alhamdulillah, ditengah banyak badai pertanyaan kajian hari itu jd titik terangnya. Saya ngomongin apa? Oke kita bahas,


Ustadz yang ngisi pengajian namanya Yuke Semeru. Boleh kalo mau di google karena beliau dulu mantan musisi. Yang subhanallah banget, hidayah Allah turun ke beliau setelah 40 tahun umurnya. Beliau bukan mualaf, islam ko ktp-nya, cuma belum solat dsb. Dan subhanallah-nya lagi beliau langsung belajar agama secara mendalam dengan percepatan maksimum, dan sekarang hafalan qurannya udah banyak pisan *atau hafiz ya saya lupa*, pakaiannya skrg juga ga mencerminkan jiwa metal-nya jaman dulu, paling yang masi mencolok cuma mobil mercy sport kegemarannya.


Bukan maksud mau ghibah ya postingan ini, yang mau saya tekankan adalah:

Kita ga pernah tau apa yang bakal terjadi kedepan. Bahkan sedetik setelah detik ini *nahlo ribet bahasanya*. Dan
Jangan pernah nge-judge "gue lebih bener dari dia, dia maaah cupuu abis, solat aja ga pernah."
Hus, siapa yang bisa jamin saat jatah hidup kita udah abis keadaan kita lebih baik dari dia, siapa yang bisa jamin Allah udah ridho sama kita?


Huft. Ternyata setan itu bener-bener ngeselin ya, bisa-bisanya bikin hati kepeleset *eh apa itu salah manusianya ya, haha kasian setan dibawa2 :p*


Siapa yang nyangka seorang yang kasar bahkan tega membunuh anak perempuannya sendiri kelak menjadi sahabat yg dicinta Sang Kekasih Allah, Rasulullah SAW? Siapa yang bisa menebak kalau seseorang panglima perang kaum kafir yg membuat umat muslim kalah akhirnya menjadi seorang kepercayaan Rasululllah SAW bahkan bergelar 'Pedang Allah'? Siapa pula yang mengira dibalik tubuh hitamnya seorang budak itu kelak akan menjadi seorang muazin kesayangan Rasulullah SAW yang jejak langkahnya terdengar dari surga?


Karena kita adalah manusia.
Tempatnya salah dan lupa.
Kita tidak tau apa-apa selain yang Allah ajarkan, selain yang Allah izinkan.



Jadi, masihkah ada ruang untuk sombong, wahai hatiku?

-------------------------------------------------------------------------------------------------
"Sebagaimana ulat butuh waktu untuk menjadi kupu-kupu, begitu pula kehidupan. Yang penting jangan sampai ada dalam hatimu; "aku lebih baik dari dia." Karena kesombongan bagai air yang membasuh pasir diatas batu, membuatnya licin tak bersisa.

Wallahualam..

Astaghfirullah.. Astaghfirullah..

Comments

  1. Sepakat banget sama cerita kamu diatas. Saya juga sering bertemu dgn orang kyk gitu di kehidupan nyata termasuk di ITB

    Allah Maha Tahu. Manusia memang gk bisa menjustifikasi apakah seseorang mendapatkan ridhaNYA atau berprasangka akan nikmat hidayah yg akan Allah swt berikan. Sering kali logika Allah lebih canggih drpd logika manusia. Walaupun banyak juga manusia yg berani melangkahi logika Allah. Maka setiap muslim hanya bisa berharap terus istiqamah di jalanNYA

    ReplyDelete
  2. iya, smg kita sll dijaga sm Allah, amin

    *komat kamit zikir*

    :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia