Wake Up
Musibah terbesar adalah matinya hati, kebasnya jiwa dari aneka rasa. Hal yang harusnya membuat malu, tidak terasa. Hal yang harusnya mendatangkan syukur, tidak terasa. Hal yang harusnya mendatangkan sesal, tidak terasa. Hati kehilangan kemampuan mengartikan hikmah dan tanda. Gagal paham. Gagal ambil kesimpulan. Sialnya, kematian hati membuat diri merasa baik-baik saja. Namanya pun tak mampu lagi menangkap rasa. Rugi.. Sungguh rugi.. Naudzubillah min dzalik.. Lalu, bagaimana? Pertama, sadari bahwa ada yang salah pada hati kita sekalipun semua terasa seolah baik-baik saja. Sadari, menjadi sadar seutuhnya. Kedua, tengadahkan tangan, tuangkan dalam doa. Seringkali kita ingin ini dan itu tapi begitu berat mengangkat tangan ke langit. Tidak begitu, tengadahkan tangan dan ucapkan dengan kata-kata. Ketiga, basahi mulut dengan zikir di sepanjang waktu. Ingat Ia semampu kita, sesering mungkin. Bersamaan dengan itu, tinggalkan semua maksiat. Apa itu maksiat? Semua yang Ia...