Welcome to Your Child's Brain Chapter 22 #OWOC
Judul buku: Welcome to Your Child's Brain
Penulis: Sandra Aamodt & Sam Wang
Judul Bab: Chapter 22- Learning to Solve Problems
Fakta Menarik
--> Saat anak kita percaya bahwa kecerdasan adalah karakteristik mutlak (fixed characteristic) maka hal itu akan membuat mereka bertindak secara kurang cerdas. Mereka yang menganggap kecerdasan tidak dapat ditingkatkan akan cenderung mudah menyerah karena melihat kegagalan sebagai bukti ketidakmampuan mereka.
--> "Parents can encourage their children to handle failure constuctively by praising them for what they do rather than for what they are." (p. 189)
--> Bagaimana lingkungan mempengaruhi kecerdasan seseorang masih merupakan hal yang kontroversial di kalangan akademisi. Dalam Bab 4 dijelaskan bagaimana karakter adalah hal diturunkan dengan sangat kuat ke anak, sekaligus juga sangat kuat dipengaruhi lingkungan di waktu yang sama.
--> Social rejection reduces IQ.
Kecerdasan sangat erat kaitannya dengan working memory, banyaknya hal yang mendistrak kita dapat membuat kita kurang cerdas.
--> Social rejection tidak mempengaruhi kinerja pada less-demanding tasks. Hal yang dapat diambil darisana adalah orang tua yang concerned mengenai prestasi akademik anaknya dapat berfokus untuk membangun kemampuan menahan diri anak (self-control ability- dibahas di beberapa bab sebelumnya) dan social skills. Ada bukti yang cukup untuk mengatakan kedua hal ini dapat dimodifikasi dengan pengalaman.
Hal yang Dipelajari
Teknik memuji anak lebih efektif menekankan pada usahanya daripada diri mereka sendiri. Sebagai contoh "Good job! Hebat sudah usaha pakai baju sendiri, Bunda seneng lihatnya." Dan bukannya, "Emang kamu anak pintar." Saat anak suatu saat kesulitan pakai baju sendiri, dia jadi tidak merasa 'oh saya ga pintar' tapi 'harus berusaha lagi'.
Opini
Saya sempet kepikiran tentang hal ini sebelumnya, semacam keresahan tiba-tiba aja. Apa tepat ya cara memuji saya? Dan lalu baca ini, jadi semacam teguran karena saya masih suka keceplosan memuji (sekadar) 'Pinteer, MasyaAllah', tanpa embel-embel lainnya.
Dan beberapa waktu lalu saya nonton Youtube Ust Budi Ashari, Lc., ternyata Rasulullah SAW sudah mencontohkan dengan jauh lebih advance dan impaknya jelas. Beliau berkata, kalau anak-anak (contoh kepada Anas Bin Malik RA, Hasan RA, dan rasanya juga untuk orang dewasa lainnya bisa) melakukan kebaikan, Rasulullah SAW mengiringi dengan DOA.
Usamah Bin Zaid memberi kesaksian,
"Sewaktu aku masih kecil) Rasulullah SAW pernah mengambil aku untuk didudukkan di pahanya, sedangkan Hasan didudukkan pada paha beliau yang satunya, kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdoa,
'Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena aku telah mengasihi keduanya."
(HR. Bukhari)
Dan siapakah yang lebih makbul doanya untuk anak selain orang tuanya sendiri?
Ide Utama
Cara memuji yang lebih baik.
Tiga Hal/Cerita yang Menunjang Ide Utama
- Anak yang menganggap kecerdasan dapat ditingkatkan cenderung lebih cerdas dan tidak mudah menyerah.
- Tentang social rejection= Ada suatu studi yang membuktikan ini dimana satu grup mahasiswa ditunjukan hasil tes personality bahwa mereka kemungkinan besar akan mengakhiri hidup sendiri, sedangkan grup kedua diberikan berita buruk lain yakni hasil tes menunjukan kemungkinan besar mereka akan mengalami banyak kecelakaan di hidup. Grup pertama memiliki IQ yang jauh memburuk sesaat setelah prediksi tersebut.
- Tentang perspektif terhadap kecerdasan= Ada suatu studi longitudinal, dua kelompok anak dengan perspektif yang berbeda terhadap kecerdasan menunjukan, kelompok anak yang percaya bahwa kecerdasan adalah hal yang statis, nilai matematikanya cenderung stagnan. Sedangkan, grup murid lain yang ditanamkan ide bahwa kecerdasan dapat berubah seiring dengan latihan, menunjukan perubahan hasil yang signifikan. Dengan kata lain, intervensi terhadap cara pandang siswa terhadap kecerdasan dapat meningkatkan kinerja akademik mereka.
Ringkasan 5W1H
What: Cara memuji anak yang lebih baik
Who: Anak
When: Kapan pun
Where: Dimana saja
Why: Agar memuji lebih efektif dan efisien
How: Puji perbuatannya dan bukan sifatnya.
Pertanyaan yang Muncul Setelah Membaca
Apa kata pujian yang sepadan dengan "Good Job" dalam Bahasa Indonesia? Saya merasa ungkapan itu sangat pas sebagai kata reaktif dalam memuji anak.
Kosakata Unik atau Penting
Crystallized intelligence: knowledge
Fluid intelligence: reasoning skills
Gambaran Visual
OWOC sebelumnya, Chapter 21: Starting to Write the Life Story
Penulis: Sandra Aamodt & Sam Wang
Judul Bab: Chapter 22- Learning to Solve Problems
Fakta Menarik
--> Saat anak kita percaya bahwa kecerdasan adalah karakteristik mutlak (fixed characteristic) maka hal itu akan membuat mereka bertindak secara kurang cerdas. Mereka yang menganggap kecerdasan tidak dapat ditingkatkan akan cenderung mudah menyerah karena melihat kegagalan sebagai bukti ketidakmampuan mereka.
--> "Parents can encourage their children to handle failure constuctively by praising them for what they do rather than for what they are." (p. 189)
--> Bagaimana lingkungan mempengaruhi kecerdasan seseorang masih merupakan hal yang kontroversial di kalangan akademisi. Dalam Bab 4 dijelaskan bagaimana karakter adalah hal diturunkan dengan sangat kuat ke anak, sekaligus juga sangat kuat dipengaruhi lingkungan di waktu yang sama.
--> Social rejection reduces IQ.
Kecerdasan sangat erat kaitannya dengan working memory, banyaknya hal yang mendistrak kita dapat membuat kita kurang cerdas.
--> Social rejection tidak mempengaruhi kinerja pada less-demanding tasks. Hal yang dapat diambil darisana adalah orang tua yang concerned mengenai prestasi akademik anaknya dapat berfokus untuk membangun kemampuan menahan diri anak (self-control ability- dibahas di beberapa bab sebelumnya) dan social skills. Ada bukti yang cukup untuk mengatakan kedua hal ini dapat dimodifikasi dengan pengalaman.
Hal yang Dipelajari
Teknik memuji anak lebih efektif menekankan pada usahanya daripada diri mereka sendiri. Sebagai contoh "Good job! Hebat sudah usaha pakai baju sendiri, Bunda seneng lihatnya." Dan bukannya, "Emang kamu anak pintar." Saat anak suatu saat kesulitan pakai baju sendiri, dia jadi tidak merasa 'oh saya ga pintar' tapi 'harus berusaha lagi'.
Opini
Saya sempet kepikiran tentang hal ini sebelumnya, semacam keresahan tiba-tiba aja. Apa tepat ya cara memuji saya? Dan lalu baca ini, jadi semacam teguran karena saya masih suka keceplosan memuji (sekadar) 'Pinteer, MasyaAllah', tanpa embel-embel lainnya.
Dan beberapa waktu lalu saya nonton Youtube Ust Budi Ashari, Lc., ternyata Rasulullah SAW sudah mencontohkan dengan jauh lebih advance dan impaknya jelas. Beliau berkata, kalau anak-anak (contoh kepada Anas Bin Malik RA, Hasan RA, dan rasanya juga untuk orang dewasa lainnya bisa) melakukan kebaikan, Rasulullah SAW mengiringi dengan DOA.
Usamah Bin Zaid memberi kesaksian,
"Sewaktu aku masih kecil) Rasulullah SAW pernah mengambil aku untuk didudukkan di pahanya, sedangkan Hasan didudukkan pada paha beliau yang satunya, kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdoa,
'Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena aku telah mengasihi keduanya."
(HR. Bukhari)
Dan siapakah yang lebih makbul doanya untuk anak selain orang tuanya sendiri?
Ide Utama
Cara memuji yang lebih baik.
Tiga Hal/Cerita yang Menunjang Ide Utama
- Anak yang menganggap kecerdasan dapat ditingkatkan cenderung lebih cerdas dan tidak mudah menyerah.
- Tentang social rejection= Ada suatu studi yang membuktikan ini dimana satu grup mahasiswa ditunjukan hasil tes personality bahwa mereka kemungkinan besar akan mengakhiri hidup sendiri, sedangkan grup kedua diberikan berita buruk lain yakni hasil tes menunjukan kemungkinan besar mereka akan mengalami banyak kecelakaan di hidup. Grup pertama memiliki IQ yang jauh memburuk sesaat setelah prediksi tersebut.
- Tentang perspektif terhadap kecerdasan= Ada suatu studi longitudinal, dua kelompok anak dengan perspektif yang berbeda terhadap kecerdasan menunjukan, kelompok anak yang percaya bahwa kecerdasan adalah hal yang statis, nilai matematikanya cenderung stagnan. Sedangkan, grup murid lain yang ditanamkan ide bahwa kecerdasan dapat berubah seiring dengan latihan, menunjukan perubahan hasil yang signifikan. Dengan kata lain, intervensi terhadap cara pandang siswa terhadap kecerdasan dapat meningkatkan kinerja akademik mereka.
Ringkasan 5W1H
What: Cara memuji anak yang lebih baik
Who: Anak
When: Kapan pun
Where: Dimana saja
Why: Agar memuji lebih efektif dan efisien
How: Puji perbuatannya dan bukan sifatnya.
Pertanyaan yang Muncul Setelah Membaca
Apa kata pujian yang sepadan dengan "Good Job" dalam Bahasa Indonesia? Saya merasa ungkapan itu sangat pas sebagai kata reaktif dalam memuji anak.
Kosakata Unik atau Penting
Crystallized intelligence: knowledge
Fluid intelligence: reasoning skills
Gambaran Visual
OWOC sebelumnya, Chapter 21: Starting to Write the Life Story
Comments
Post a Comment