Teruntuk Devy Astari
Devy Astari Siregar, Seorang sahabat yang tulus hatinya, selalu bersemangat dalam tiap gerak-geriknya, hari ini menggenapkan separuh agama. Tak terasa hampir enam tahun lalu kita saling mengenal. Diawali dengan perbincangan ringan di angkot biru Sadang Serang-Caringin, yang berlanjut menjadi kebersaman di masa TPB. Ah, andai kau tahu, dulu itu aku begitu takut akan kesepian di kampus baru. Pertemuan denganmu jadi hadiah indah dari Allah, mewarnai hari-hariku bahkan sampai hari ini. Kosan kita dekat, maka tak jarang kau mengantarkanku sampai ke depan rumah. Padahal jalan menujunya sudah bolong dimana-mana. Aku masih ingat di suatu sore aku sedang demam, kau dan Dentar datang dan merawatku, Dentar bahkan menyuapiku. Aku menangis malam itu tanpa kalian sadari, rasanya kata syukur tak mampu mengungkapkan kebahagianku. Bersamamu, selalu ada cerita lucu. Mulai dari kata-kata puitis khas Melayu, sampai petualangan kita yang memang hobi tersesat. Percayalah, tersesat bersamamu pun aku ...