Hanya Karena Allah

"There is nothing better for two who love each other than marriage." (Narrated by Ibn. Majah)

Dua.. Tiga.. Empat..

Empat wanita hebat dalam hitungan bulan datang bercerita akan kesungguhannya meninggalkan apa-apa yang Allah larang, soal hati. Ah, betapa dahsyatnya bila hati kita sudah Ia sentuh, bila hati kita sudah merasakan nikmatnya dibersamai-Nya, yang sulit terasa mudah, yang terlihat mustahil jadi mungkin saja.

Bertahun sudah menjalin kasih tanpa jelas kapan akan dihalalkan, akhirnya sadar bahwa ia terlalu berharga untuk diulur tanpa kepastian. Sayangnya cerita ini ada dimana-mana, begitu banyak laki-laki yang begitu gagah mengajak pacaran tapi kicep saat ditanya kapan menghadap orang tua? Yang begini, dadah-in aja.

"Orang tua belum mengizinkan.."
"Pekerjaan belum mapan.."
"Belum berani berkomitmen.."
Mungkin halangan bukan hanya dari pihak lelakinya, tapi dari keluarganya atau keluarga kita yang belum mengizinkan. Pada intinya sama, selesai dulu dengan diri sendiri (termasuk keluarga) baru datang lagi saat sudah siap.

Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad)

Berat, sakit, tapi percayalah, itu sakit yang nikmat. Sakit yang kita tahu membuat Allah makin sayang. Maka lebih baik sakit sekarang, berkorban sekarang, daripada di akhirat.

Karena adalah keniscayaan, semakin dekat dengan 'dia' akan semakin jauh dari 'Dia', dan tentunya sudah jelas kita harus memilih yang mana.

Karena mendekati zina itu ibarat pusaran, jangan main-main dengan langkah-langkah kecil, ia menyedot kuat tanpa kita sadari. Maka jauhi saja, jauhi saja..

Tahuuu banget rasanya saat udah diujung tawakal, saat isi doa bukan lagi,
"Ya Rabb, semoga dia jodohku..", melainkan,
"Kalau memang bukan dia, kuatkanlah hamba, Ya Rabb.."

Dan janji-Nya pasti benar, kalau sudah lillah, semua akan dimudahkan menuju skenario yang seharusnya.

Semoga Allah kuatkan para wanita hebat yang berani memutuskan untuk dirinya, yang menyadari bahwa dirinya terlalu berarti untuk di'nanti-nanti'. Semoga Allah teguhkan keistiqomahan mereka yang selalu berupaya menjaga kesucian diri.

Dan untuk para lelaki gentle yang siap mendidik keluarganya kelak, yang sudah selesai dengan dirinya, ketahuilah banyak yang menunggumu. Gerak cepat atulah..

“Tiga orang yang pasti Allah akan menolong mereka: orang yang berjihad di jalan Allah, hamba sahaya yang ingin menebus dirinya, dan orang yang menikah dengan tujuan menjaga dirinya (dari yang haram)”  (HR. At-Tirmidzi)



gambar dari sini

“Akan terasa sulit jika seseorang meninggalkan hal-hal yang ia sukai dan gandrungi, lantas ia meninggalkannya karena selain Allah.

Namun jika jujur dan ikhlas dari dalam hati dengan meninggalkannya karena Allah, maka tidak akan terasa berat untuk meninggalkan hal tadi. Yang terasa sulit cuma di awalnya saja sebagai ujian apakah hal tersebut sanggup untuk ditinggalkan. Apakah meninggalkan hal itu jujur ataukah dusta? Jika ia terus bersabar dengan menahan kesulitan yang hanya sedikit, maka ia akan memperoleh kelezatan.

Ibnu Sirin pernah berkata bahwa ia mendengar Syuraih bersumpah dengan nama Allah, hamba yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka ia akan meraih apa yang pernah luput darinya.

Adapun perkataan “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diberi ganti yang lebih baik dari itu”, ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi ganti yang lebih besar yang diberi adalah kecintaan dan kerinduan pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga kebanggaan diri serta ridha pada Allah Ta’ala.”

(Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Al Fawaid, hal. 166 dari situs Rumaysho)

_Karena ada keberkahan yang harus diupayakan_

Comments

  1. lagi cari-cari nama buat anak perempuan di google.. akhirnya nyampe juga ke sini.. nice name asiyah Rania.. trus bagus juga tulisan-tulisannya.. saya suka..saya suka.. (mei mei sound).. :D

    salam kenal..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia