Oma dan Aya di Göteborg
Musim haji sudah makin dekat, berkas sudah diproses, tapi bagaimana pengasuhan Asiyah selama kita tinggal masih belum jelas. Ada beberapa opsi, antara keluarga di Indonesia kesini atau Asiyah 'dikirim' ke Indonesia. Setelah menimbang-nimbang mulai dari biaya, waktu, dan kepraktisan, paling mungkin Asiyah tetap di Swedia, sehingga mau ga mau harus ada yang bisa menjaga disini. Alhamdulillah, Ibu saya sudah lama positif bisa kesini, hanya saja ayah saya ga memungkinkan. Ibu saya meyakinkan bahwa beliau ga masalah mengasuh Asiyah sendirian, tapi rasanya ada yang masih ngganjel. Saya ga kebayang gimana repotnya sendirian ngurus batita di negara asing yang urusan ngapa-ngapainnya bisa beda bgt sama di negara kita. Saya baru ngerasa nyaman kalo ada yang mendampingi ibu saya. Tapi... siapa? Adik saya 22nya ga mungkin, satu kerja satu sekolah. Sekalipun misalkan saudara ada yang mau, tapi apa waktunya memungkinkan? Ke eropa, ditambah waktu haji, ga mungkin makan waktu satu dua hari ...