Ibu di Rumah
"You are the best mom in the world!"
"You are my favorite person, Bunda"
Sekarang bertubi-tubi kalimat senada kalian berikan,
Nak, semakin kalian besar, mungkin kalian akan semakin menyadari bahwa Bunda tidak sesempurna itu.
Bunda pun manusia yang terus berperang dengan diri sendiri.
Tapi cinta untuk kalian, insyaAllah tidak perlu diragukan. Dan Allah lah yang mengaruniakan.
Salah satu bukti cintaku adalah dengan menemani masa emas kalian dengan tanganku sendiri.
Sejak di usia kalian Bunda sudah berazam akan jadi ibu yang mencukupkan diri di rumah, menemani tumbuh kembang masa emas anak-anak. Bunda mau jadi ibu yang bisa menjemput sekolah, mendengar tiap celoteh kalian fresh from school, memasak bersama resep-resep yang mungkin hanya kita yang suka, membacakan buku. Ya, walau tak sempurna, kadang Bunda pun sibuk sendiri ya? Maafkan beribu maaf.
Keberadaan Bunda di rumah, bukan lah hal yang serta-merta terjadi. Ia adalah hal yang Bunda doakan sejak seusia kalian, Bunda mintakan bahkan terus sampai sekarang, dan upayakan termasuk dalam memilih jurusan kuliah yang tak akan merepotkan pilihan peranan dan dengan memilihkan Ayah yang satu visi. Ayah yang bersedia bahkan mendukung keberadaan Bunda di rumah.
Kalau disuruh memilih digaji 200juta tapi meninggalkan kalian, Bunda ga akan ragu untuk menolaknya Nak asalkan bisa sama kalian di rumah (selama ada Ayah yang terus berusaha mencukupi kebutuhan walau tanpa kemewahan).
Mungkin Bunda terlalu naif memandang dunia. Biarlah. Biar Allah jaga kenaifan ini. Biarlah Bunda sibuk mendoakan Ayah, dan membangun penghasilan dari dalam rumah (semampuku, dengan tetap memprioritaskan kalian).
Karena rezeki tidak hanya harus mewujud materi. Tapi juga rasa aman, nyaman, tentram dengan adanya ibu di dalam rumah. Sebagai anak yang dulu sering ditinggal pergi, aku tahu betapa mahalnya hal itu.
Jadi kalau suatu saat kalian ragu, apakah Bunda mencintai kalian? Masa muda saja rela kuberikan, arah hidup saja senang hati kusesuaikan, demi kebaikan kalian. You are loved, intentionally, mindfully. And this is how I love you.
Bunda yang mencintaimu, karena Allah
21 Agustus 2025, 22.52 wib
Comments
Post a Comment