Jangan Menikah untuk Mencari Bahagia



Instagram emang kayak pisau bermata dua ya. Kadang bisa jadi pintu masuk aneka penyakit hati, tapi bisa juga justru jadi jalan datangnya pencerahan. 

Saya baru aja dapet insight menarik dari akun Teh Hani (@umahaniii), tentang pernikahan. Jamaknya kan pemikiran orang tuh nikah biar apa? Biar bahagia. Dari kecil udah denger cerita-cerita fairytale dimana endingnya adalah “tuan putri ketemu pangeran (jodoh) lalu happily ever after”. 

Bener gak sih? Well, beliau menjelaskan (dan saya setuju sih) bahwa pernikahan itu janganlah ditujukan untuk mencari bahagia. Melainkan, menikahlah semata karena IBADAH. Jadi, tujuan pernikahannya adalah ibadah, bukan biar bahagia.

Kenapa?

Karena kalo semata nyari bahagia, apalagi tanpa ilmu, takutnya malah kecewa. Takutnya kalau cuma ‘sekedar’ nyari bahagia, yang ada akan saling menuntut ingin dibahagiakan pasangan. Lupa bahwa pernikahan itu bukan hanya tentang menerima, tapi juga memberi. Bukan hanya tentang dilayani, tapi juga melayani. 

Bahagia dalam pernikahan bukanlah hal yang ‘ujug-ujug’ datang dan langgeng selamanya. Bahagia dalam pernikahan paralel dengan menurunkan ego, paralel dengan berhikmad dengan peranan masing-masing, paralel dengan pengorbanan, paralel dengan kesabaran, dan sebagainya. Dan percayalah hal-hal tersebut akan sangat sulit tanpa ikhlas (melakukannya semata dalam rangka ibadah mencari keridhoan Allah).

Dengan mindset ibadah, pengorbanan yang dilakukan akan terasa indah. Dengan mindset ibadah, mengalah(-kan ego) akan tetap terasa menang. Dengan mindset ibadah, menetap dalam peranan akan tetap terasa mulia. 

Dengan mindset ibadah, barulah terasa percik manisnya pernikahan. Itu pun bisa jadi belum utuh, namanya juga hidup di dunia, gak ada yang sempurna. Bahagia yang paripurna itu adanya di surga. Maka jadikan pernikahan semata sebagai sarana ibadah, agar bisa bahagia kekal nanti di surga. 


semoga bahagia bersama sampai Jannah ❤️

menikah adalah untuk ibadah

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia