Perbincangan Jiwa; Pendakian Kehidupan #2

Hidup ini perjalanan. Menuju puncaknya, dekat dengan Sang Pencipta.

Jalannya mendaki, ada tingkatan-tingkatan.

Tiap tingkatan, ada anginnya tersendiri.

Angin di akar, tentu beda dengan angin di dahan.

Angin itu bukan untuk membuat kita jatuh, melainkan justru agar kita lebih kuat.

Agar kualitas diri meningkat.

Ada yang cepat naik keatas. Melesat.

Ada juga yang lama berputar-putar saja di satu titik.

Atau malah terjerembab. Jatuh.

Sekalipun terjatuh, belum waktunya untuk menyerah.

Selama masih ada nafas, bangkit lagi. Daki lagi.

Renungi apa-apa saja yang melemahkan diri.

Yakinkanlah, setiap ujian selesai, akan ada kenikmatan. Ini keniscayaan.

Kalau kau ingin jadi baik, percayalah, Ia jauh lebih ingin kau jadi baik.

Kalau kau ingin berubah, percayalah, Ia jauh lebih ingin kau berubah.

Kalau kau ingin segera sampai puncak, percayalah, Ia lebih rindu kau segera mendekat.

Kumpulkan hikmah dari tiap peristiwa. Kokohkan langkah. Jernihkan pandangan.

Ah, inilah kenikmatan yang begitu mahal; prasangka baik kepada Allah. Merasa dicintai Allah. Maka cukup. Cukup bekal untuk kembali melangkah.

''Andai kamu tahu, bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hatimu akan leleh karena cinta kepada-Nya." -Ibn Qayyim Al-Jauziyah

***

Inspirasi dari sari-sari ilmu kajian-kajian Ustadz Adi Hidayat. Saya merasa sangat bersyukur Allah pertemukan dengan kajian beliau, sekalipun sampai saat ini baru memungkinkan melalui youtube. Ada kajian tentang penyucian jiwa (tazkiyatun nafs), tafsir al-fatihah, sifat shalat nabi, kitab adabul mufrad, dan sebagainya.

Banyak pertanyaan dalam benak saya yang terjawab melalui lisan beliau. Banyak tangga ilmu yang selama ini belum ditemukan, saya dapatkan melalui pengajaran beliau. MasyaAllah. Semoga keberkahan dan keistiqamahan selalu Allah berikan bagi kita semua.




Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia