Semua Anak Adalah Bintang #Day1
Materi kelas Bunda Sayang IIP makin menarik masyaAllah. Pas banget sama apa yang jadi bahan pikiran akhir-akhir ini, yakni tentang bakat. Tepatnya materi di level 7 ini adalah tentang menjeljahi potensi anak-anak dengan meyakini bahwa pada dasarnya tiap anak adalah istimewa. Setiap manusia memiliki kombinasi bakat tertentu yang bila diasah dan dijaga maka akan menjawab kenapa ia dilahirkan ke dunia (misi hidup).
Ada empat ranah yang akan ditelaah pada tantangan ini, yakni=
- Ranah hubungan intrapersonal (konsep diri); bagaimana seseorang memandang dirinya
- Ranah hubungan interpersonal; hubungan dengan sesama
- Ranah hubungan dengan change factor; melek perubahan
- Ranah hubungan dengan Tuhannya; melek spiritual
Teknisnya begini=
- Amati aktivitas anak yang membuat matanya berbinar-binar dalam kehidupan sehari-hari
- Temukan dan catat kekuatan anak dalam aktivitas tersebut
- Ajak anak membuat proyek terkait kegiatan yang membuat matanya berbinar-binar
####
Tantangan ini dimulai hari Jumat tanggal 5 Januari 2017.
Hari ini, sebagaimana 2 minggu terakhir, Asiyah berkegiatan bersama Bunda dan Maryam di rumah alias libur sekolah. Bagi saya, ini adalah milestone yang patut disyukuri. Iya, setelah jadi ibu (newbi), bisa ngasuh dua balita seorang diri (suami kerja sampai malam) adalah prestasi. Terlebih kalo dalam hari itu bisa berhasil mengelola emosi dengan baik, kerjaan rumah kepegang, kerjaan pribadi juga tercapai, rasanya letih sepanjang hari jadi tuntas. Iya, mengasuh anak-anak mengajarkan saya bahwa bahagia itu sederhana.
Pagi ini, setelah pak suami berangkat kerja, Saya dan anak-anak memulai aktivitas di dapur. Pagi-pagi Asiyah udah minta mau ngupas telur. Jadilah saya ngerebus beberapa telur yang akhirnya dia kupasin deh. Telurnya buat dimasak besok (masih galau antara dibikin balado atau semur). Asiyah sangat menikmati aktivitas ngupas kulit telur ini. Aktivitas ini menstimulasi motorik halus, mempelajari tekstur, sekaligus belajar bersentuhan dengan masak memasak aktivitas dapur.
Setelah kelar kupas telur, Asiyah lanjut kupasin jeruk, haha. Sampe 4 biji ada kali itu. Jeruk-jeruk kecil sih segenggaman bayi. Abis dikupas dimakan. Ternyata anaknya lapar, haha.
Saya punya ide, menggambar diatas cangkang telur. Jadi telur mentah dilubangi kecil pada bagian bawah dan atasnya, dikeluarin isinya, lalu cangkang kosongnya bisa digambar-gambar. Asiyah request gambar kucing tapi pakai lagu "lingkaran kecil-lingkaran besar" nggambarnya. Itu lagu pengantar gambar binatang jaman saya anak-anak dulu. Tanpa lagu itu saya blas ga bisa gambar apa-apa heu. Asiyah berbinar banget tiap saya gambarin pake lagu itu.
Terus, Asiyah ngaji iqro 2 halaman ketiga. Ini ujian kesabaran banget sih buat saya. Namanya anak umur tiga tahun, paling rungsing kalo disuruh duduk manis. Ya emang di tahapan perkembangannya lagi fase loncat-loncat, jadi wajar aja ga bisa diem. Jadi baca iqro nya pake banyak intermezzo. Alhamdulillah Asiyah cukup nyambung gimana huruf hijaiyah yang tadinya tunggal jadi bersambungan. Asiyah bisa dibilang cepet hafal huruf-hurufnya, dia ga mau dipelan-pelanin tahu hurufnya, misal sehari 1-2 huruf, maunya langsung ekspress nanya terus '"ini apa bunda? kalo ini apa? ini apa?" dan emang abis itu dia hafal. Maunya halaman longkap-longkap, kepo terus sama yang sesudahnya. Jadi iqro 1 bisa dibilang ga ada masalah dari segi memorizing huruf, walopun pengucapan masih belum 100% tepat di huruf-huruf susah kayak sho, dho, tapi ain udah pas, ha tipis dan ha tebal juga sudah bisa insyaAllah. Kalo diperhatikan bagian ini, urusan memorizing simbol seperti huruf Asiyah cukup menonjol, begitu juga dengan angka dan alfabet. Tabarakallah..
Terus kita nontonin kakak maryam deh saat break. Asiyah hafal detil isi videonya. Cukup dengan liat sekilas cover depan videonya, Asiyah tahu itu surat apa, sekalipun baru sekali dikasih tahu bama suratnya. "Itu surat al-infithar, Bunda." "Itu surat Maryam" "Itu alkahfi panjang". "Itu An-nur panjang" "Itu Annur pendek", dsb.. Ada video asmaul husna juga yang dimasukin dalam playlist. Menariknya, malam ini, sebelum tidur kita baca buku tentang asmaul husna. Seperti biasa, Asiyah minta saya nyanyiin lagu asmaul husna, karena dibalik cover buku ada list asmaul husna. Kita nyanyiin sama-sama. Dan amazingly, Asiyah udah bisa ngikutin cukup banyak. Bunda sampe kaget. MasyaAllah. Setengahnya ada kali tadi.. Bahkan di nama-nama yang jarang kami dengar sebelumnya.
Sorenya, Asiyah minta main keluar. Saya emang udah bertekad, mengusahakan sebisa mungkin ada kegiatan outdoor tiap hari sekalipun winter begini. Ada banyak yang bisa kami pelajari di luar sana. Selain itu udara bersih dan pemandangan bisa menyegarkan pikiran. Jadwal kami keluar jalan sore adalah bada ashar sekitar jam 2 atau 3 sore (sekarang ashar kurang dari jam 2 siang).
Di jalan ia akan asik memungut dedaunan yang gugur, mengintip isi gorong-gorong air, guling-guling diatas rumput atau bebatuan, menyapa siapapun yang lewat "halo" "byebye!!", dan tak lupa main di playground trampolin. Kalo ada yang mau dibeli kami mampir dulu ke supermarket. Asiyah suka melipir ke bagian buah dan sayur untuk ngaca di bagian kaca atas rak buah, dimana gambar pantulan diri dia jadi terlihat banyak sekali (efek dua kaca saling berhadapan itu lho). Ini dia super berbinar sih. "Bunda, liat Asiyah ada banyak! Halo Asiyah!! Halo Bunda!! Ada satu, dua tiga banyaaakkk." Kadang saking excitednya suaranya sampe ga terkontrol alias nyaring beneerr. MasyaAllah..
Asiyah sangat menikmati perjalanan grocery shopping begini. Ia dengan sigap akan bantuin ambil-ambil. Kadang ia udah inisiatif sendiri buka rak susu literan, pilih yang dia mau, angkat sekalipun itu berat (1.5L) dan taro stroller deh. Bunda dorong stroller sambil gembol dede maryam dal babycarrier. Barang-baranf taro stroller.
Pulangnya Asiyah beli es krim. Ini superberbinar matanya hahaha. Asiyah doyaan bgt es krim. Kalo inget gimana ekspresi Asiyah dulu waktu bayi pertama kali kasih es krim, kayaknya ga kebayang kalo bakalan doyan hehe. Begitu udah bayar, anteng deh makan es krim dengan hikmat di stroller. Saat ngelewatin playground trampolin lagi, saya ketemu anak tetangga temennya Asiyah dulu di open daycare, tapi ga dama ibunya, sama neneknya.
Momen diperjalanan gini, disaat dede Maryam masih mostly tidur aja sepanjang kita bepergian, jadi ajang saya ngobrol dari hati ke hati sama Asiyah (halah berat banget bahasanya).
"Asiyah, tadi Lala (nama samaran) kan mau punya adek juga, mamanya lagi hamil."
"Namanya siapa?"
"Ga tahu kan belum lahir."
"Mungkin namanya Asiyah, jadi ada dua deh Asiyahnya. Hehehe."
Hihihi iyaa bisa jadi.
Maryam mulai suka push up kslo tengkurep, tahap awal mau onggong-onggong mungkin ya. Maryam seneng digodain, kalo dibilang "maryammm.." atau "dede keciillll" dengan nada tinggi, langsung sumringah lebar kadang sampe ngikik ketawanya. Tabarakallah. Maryam juga antusias banget sama Asiyah, dipandangin terus.
Bunda gemes banget masyaAllah sama dede Maryam. Mata bening bayi itu ga bisa bohong ya, bikin siapa yang melihat pengen uwel-uwel, gigit-gigit gemes. Tapiiinyyaaa kalo ada Asiyah, abis uwel-uwel Maryam, Asiyah mau juga hahaha, at least keliatan dari matanya dia juga ngarep. Jadi kalo abis cium-ciumin Maryam, saya juga cium Asiyah. Kalo lagi kambuh cemburunya, maunya ikut dipangku, malah mau ikut digendong tp gemblok belakang. Hahahaha. Bunda puass deh ngalahin artis aja fans beratnya. Alhamdulillah 'alla kulli hal.
Tapi kalo saya tinggal-tinggal bentar, Asiyah udah suka otomatis menghibur Maryam. Tadi pas lagi cuci piring, Maryam didudukin di bounchernya, karena ga ngeliat ke arah saya maka Maryam nyariin. Asiyah yang lagi asik ngemil jeruk, langsung deketin Maryam dan berdiri di sampingnya nemenin. "Ini ada orang ko dede", karena saya suka ngejelasin kalo dede manggil-manggil itu karena nyariin orang, hehe. Udah mulai suka refleks juga sayang-sayang adenya, dipegang pipinya atau kepalanya, atau tangannya digenggam. Yaa walopun namanya bocah 3 tahun, ada aja fase egosentrisnya, maunyaa sama Bunda ajaaa hehehehhe. Wajarrr maklum. Semoga Allah bimbing kita selalu.
Sekian dokumentasi hari ini.
Pictures=
Say MasyaAllah..
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
Ada empat ranah yang akan ditelaah pada tantangan ini, yakni=
- Ranah hubungan intrapersonal (konsep diri); bagaimana seseorang memandang dirinya
- Ranah hubungan interpersonal; hubungan dengan sesama
- Ranah hubungan dengan change factor; melek perubahan
- Ranah hubungan dengan Tuhannya; melek spiritual
Teknisnya begini=
- Amati aktivitas anak yang membuat matanya berbinar-binar dalam kehidupan sehari-hari
- Temukan dan catat kekuatan anak dalam aktivitas tersebut
- Ajak anak membuat proyek terkait kegiatan yang membuat matanya berbinar-binar
####
Tantangan ini dimulai hari Jumat tanggal 5 Januari 2017.
Hari ini, sebagaimana 2 minggu terakhir, Asiyah berkegiatan bersama Bunda dan Maryam di rumah alias libur sekolah. Bagi saya, ini adalah milestone yang patut disyukuri. Iya, setelah jadi ibu (newbi), bisa ngasuh dua balita seorang diri (suami kerja sampai malam) adalah prestasi. Terlebih kalo dalam hari itu bisa berhasil mengelola emosi dengan baik, kerjaan rumah kepegang, kerjaan pribadi juga tercapai, rasanya letih sepanjang hari jadi tuntas. Iya, mengasuh anak-anak mengajarkan saya bahwa bahagia itu sederhana.
Pagi ini, setelah pak suami berangkat kerja, Saya dan anak-anak memulai aktivitas di dapur. Pagi-pagi Asiyah udah minta mau ngupas telur. Jadilah saya ngerebus beberapa telur yang akhirnya dia kupasin deh. Telurnya buat dimasak besok (masih galau antara dibikin balado atau semur). Asiyah sangat menikmati aktivitas ngupas kulit telur ini. Aktivitas ini menstimulasi motorik halus, mempelajari tekstur, sekaligus belajar bersentuhan dengan masak memasak aktivitas dapur.
Setelah kelar kupas telur, Asiyah lanjut kupasin jeruk, haha. Sampe 4 biji ada kali itu. Jeruk-jeruk kecil sih segenggaman bayi. Abis dikupas dimakan. Ternyata anaknya lapar, haha.
Saya punya ide, menggambar diatas cangkang telur. Jadi telur mentah dilubangi kecil pada bagian bawah dan atasnya, dikeluarin isinya, lalu cangkang kosongnya bisa digambar-gambar. Asiyah request gambar kucing tapi pakai lagu "lingkaran kecil-lingkaran besar" nggambarnya. Itu lagu pengantar gambar binatang jaman saya anak-anak dulu. Tanpa lagu itu saya blas ga bisa gambar apa-apa heu. Asiyah berbinar banget tiap saya gambarin pake lagu itu.
Terus, Asiyah ngaji iqro 2 halaman ketiga. Ini ujian kesabaran banget sih buat saya. Namanya anak umur tiga tahun, paling rungsing kalo disuruh duduk manis. Ya emang di tahapan perkembangannya lagi fase loncat-loncat, jadi wajar aja ga bisa diem. Jadi baca iqro nya pake banyak intermezzo. Alhamdulillah Asiyah cukup nyambung gimana huruf hijaiyah yang tadinya tunggal jadi bersambungan. Asiyah bisa dibilang cepet hafal huruf-hurufnya, dia ga mau dipelan-pelanin tahu hurufnya, misal sehari 1-2 huruf, maunya langsung ekspress nanya terus '"ini apa bunda? kalo ini apa? ini apa?" dan emang abis itu dia hafal. Maunya halaman longkap-longkap, kepo terus sama yang sesudahnya. Jadi iqro 1 bisa dibilang ga ada masalah dari segi memorizing huruf, walopun pengucapan masih belum 100% tepat di huruf-huruf susah kayak sho, dho, tapi ain udah pas, ha tipis dan ha tebal juga sudah bisa insyaAllah. Kalo diperhatikan bagian ini, urusan memorizing simbol seperti huruf Asiyah cukup menonjol, begitu juga dengan angka dan alfabet. Tabarakallah..
Terus kita nontonin kakak maryam deh saat break. Asiyah hafal detil isi videonya. Cukup dengan liat sekilas cover depan videonya, Asiyah tahu itu surat apa, sekalipun baru sekali dikasih tahu bama suratnya. "Itu surat al-infithar, Bunda." "Itu surat Maryam" "Itu alkahfi panjang". "Itu An-nur panjang" "Itu Annur pendek", dsb.. Ada video asmaul husna juga yang dimasukin dalam playlist. Menariknya, malam ini, sebelum tidur kita baca buku tentang asmaul husna. Seperti biasa, Asiyah minta saya nyanyiin lagu asmaul husna, karena dibalik cover buku ada list asmaul husna. Kita nyanyiin sama-sama. Dan amazingly, Asiyah udah bisa ngikutin cukup banyak. Bunda sampe kaget. MasyaAllah. Setengahnya ada kali tadi.. Bahkan di nama-nama yang jarang kami dengar sebelumnya.
Sorenya, Asiyah minta main keluar. Saya emang udah bertekad, mengusahakan sebisa mungkin ada kegiatan outdoor tiap hari sekalipun winter begini. Ada banyak yang bisa kami pelajari di luar sana. Selain itu udara bersih dan pemandangan bisa menyegarkan pikiran. Jadwal kami keluar jalan sore adalah bada ashar sekitar jam 2 atau 3 sore (sekarang ashar kurang dari jam 2 siang).
Di jalan ia akan asik memungut dedaunan yang gugur, mengintip isi gorong-gorong air, guling-guling diatas rumput atau bebatuan, menyapa siapapun yang lewat "halo" "byebye!!", dan tak lupa main di playground trampolin. Kalo ada yang mau dibeli kami mampir dulu ke supermarket. Asiyah suka melipir ke bagian buah dan sayur untuk ngaca di bagian kaca atas rak buah, dimana gambar pantulan diri dia jadi terlihat banyak sekali (efek dua kaca saling berhadapan itu lho). Ini dia super berbinar sih. "Bunda, liat Asiyah ada banyak! Halo Asiyah!! Halo Bunda!! Ada satu, dua tiga banyaaakkk." Kadang saking excitednya suaranya sampe ga terkontrol alias nyaring beneerr. MasyaAllah..
Asiyah sangat menikmati perjalanan grocery shopping begini. Ia dengan sigap akan bantuin ambil-ambil. Kadang ia udah inisiatif sendiri buka rak susu literan, pilih yang dia mau, angkat sekalipun itu berat (1.5L) dan taro stroller deh. Bunda dorong stroller sambil gembol dede maryam dal babycarrier. Barang-baranf taro stroller.
Pulangnya Asiyah beli es krim. Ini superberbinar matanya hahaha. Asiyah doyaan bgt es krim. Kalo inget gimana ekspresi Asiyah dulu waktu bayi pertama kali kasih es krim, kayaknya ga kebayang kalo bakalan doyan hehe. Begitu udah bayar, anteng deh makan es krim dengan hikmat di stroller. Saat ngelewatin playground trampolin lagi, saya ketemu anak tetangga temennya Asiyah dulu di open daycare, tapi ga dama ibunya, sama neneknya.
Momen diperjalanan gini, disaat dede Maryam masih mostly tidur aja sepanjang kita bepergian, jadi ajang saya ngobrol dari hati ke hati sama Asiyah (halah berat banget bahasanya).
"Asiyah, tadi Lala (nama samaran) kan mau punya adek juga, mamanya lagi hamil."
"Namanya siapa?"
"Ga tahu kan belum lahir."
"Mungkin namanya Asiyah, jadi ada dua deh Asiyahnya. Hehehe."
Hihihi iyaa bisa jadi.
Maryam mulai suka push up kslo tengkurep, tahap awal mau onggong-onggong mungkin ya. Maryam seneng digodain, kalo dibilang "maryammm.." atau "dede keciillll" dengan nada tinggi, langsung sumringah lebar kadang sampe ngikik ketawanya. Tabarakallah. Maryam juga antusias banget sama Asiyah, dipandangin terus.
Bunda gemes banget masyaAllah sama dede Maryam. Mata bening bayi itu ga bisa bohong ya, bikin siapa yang melihat pengen uwel-uwel, gigit-gigit gemes. Tapiiinyyaaa kalo ada Asiyah, abis uwel-uwel Maryam, Asiyah mau juga hahaha, at least keliatan dari matanya dia juga ngarep. Jadi kalo abis cium-ciumin Maryam, saya juga cium Asiyah. Kalo lagi kambuh cemburunya, maunya ikut dipangku, malah mau ikut digendong tp gemblok belakang. Hahahaha. Bunda puass deh ngalahin artis aja fans beratnya. Alhamdulillah 'alla kulli hal.
Tapi kalo saya tinggal-tinggal bentar, Asiyah udah suka otomatis menghibur Maryam. Tadi pas lagi cuci piring, Maryam didudukin di bounchernya, karena ga ngeliat ke arah saya maka Maryam nyariin. Asiyah yang lagi asik ngemil jeruk, langsung deketin Maryam dan berdiri di sampingnya nemenin. "Ini ada orang ko dede", karena saya suka ngejelasin kalo dede manggil-manggil itu karena nyariin orang, hehe. Udah mulai suka refleks juga sayang-sayang adenya, dipegang pipinya atau kepalanya, atau tangannya digenggam. Yaa walopun namanya bocah 3 tahun, ada aja fase egosentrisnya, maunyaa sama Bunda ajaaa hehehehhe. Wajarrr maklum. Semoga Allah bimbing kita selalu.
Sekian dokumentasi hari ini.
Pictures=
Say MasyaAllah..
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
Comments
Post a Comment