Merendah
"Gak akan rendah, orang yang merendah. Gak akan tinggi, orang yang tinggi hati."
Selalu suka, nyaman, berinteraksi sama mereka yang begitu halus budi. Sekalipun baru lewat dunia maya. Kerasa aja aura rendah hatinya. Cirinya? Saat ngobrol, bikin hati kita makin lapang, menyisipkan ketenangan. Bahkan memperhatikan cara mereka berinteraksi aja udah kagum.
Rendah hati. Tawadhu. Hal sederhana untuk menjadi sederhana yang ga sederhana. Hahahah. Ngomong naon, Bun?
Yah, semoga jadi pengingat buat diri sendiri untuk lebih bisa mengendalikan ego. Namanya manusia itu emang deh jebakan batman-nya di ego, semampu apa bisa mengendalikan ego alias nafsu.
Mungkin dimulai dari, memperbanyak istighfar?
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588)
‘Abdullah bin Al Mubarrok berkata, “Puncak dari tawadhu’ adalah engkau meletakkan dirimu di bawah orang yang lebih rendah darimu dalam nikmat Allah, sampai-sampai engkau memberitahukannya bahwa engkau tidaklah semulia dirinya.” (Syu’abul Iman, Al Baihaqi, 6: 298) sumber : https://rumaysho.com/2056-memiliki-sifat-tawadhu.html
Selalu suka, nyaman, berinteraksi sama mereka yang begitu halus budi. Sekalipun baru lewat dunia maya. Kerasa aja aura rendah hatinya. Cirinya? Saat ngobrol, bikin hati kita makin lapang, menyisipkan ketenangan. Bahkan memperhatikan cara mereka berinteraksi aja udah kagum.
Rendah hati. Tawadhu. Hal sederhana untuk menjadi sederhana yang ga sederhana. Hahahah. Ngomong naon, Bun?
Yah, semoga jadi pengingat buat diri sendiri untuk lebih bisa mengendalikan ego. Namanya manusia itu emang deh jebakan batman-nya di ego, semampu apa bisa mengendalikan ego alias nafsu.
Mungkin dimulai dari, memperbanyak istighfar?
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588)
‘Abdullah bin Al Mubarrok berkata, “Puncak dari tawadhu’ adalah engkau meletakkan dirimu di bawah orang yang lebih rendah darimu dalam nikmat Allah, sampai-sampai engkau memberitahukannya bahwa engkau tidaklah semulia dirinya.” (Syu’abul Iman, Al Baihaqi, 6: 298) sumber : https://rumaysho.com/2056-memiliki-sifat-tawadhu.html
Comments
Post a Comment