Hati-hati

Merendahkan orang lain, membuat orang lain merasa bersalah, menyebut-nyebut kekurangan orang lain, gak akan membuat kita lebih baik. Ga akan membuat kita lebih tinggi.

Yang ada, hanya menyuburkan penyakit hati dalam jiwa.

Mungkin terasa nikmat awalnya. Jelas saja, karena memperturutkan nafsu. Tapi kenikmatan mengikuti nafsu itu sesaat, sesalnya yang belakangan. Sedangkan deritanya tunduk dalam taat itu sementara, sedang ketentramannya bisa lama.

Mudah menerima nasihat, sekalipun disampaikan oleh orang yang tampak lemah, adalah karunia.

Mudah menyadari kelalaian, mudah mengakui kesalahan, lantas berupaya keras memperbaikinya, adalah kenikmatan.

Jauhkan kami dari sifat sombong ya Rabb, sengaja maupun tidak sengaja.

Sombong, satu sifat yang cukup menyebabkan makhluk langit yang taat bisa berubah menjadi penghuni neraka yang terlaknat; iblis. Nauzubillah min dzalik...

Astaghfirullahaladzim..


Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia