Kecerdasan Anak #Day3

Hari ini Sabtu, kami banyak menghabiskan waktu istirahat di rumah. Sepanjang pagi-siang, Maryam banyak menyusu dan agar lebih mudah tertidur saya bawa ke kamar, sedangkan Asiyah main di ruang keluarga. Saya juga agak ngantuk sebenarnya jadi saya curi-curi waktu untuk tidur. Saya tahu Asiyah kangen berat sama saya, sebagaimana saya juga kangen banget sama Asiyah.

Sepanjang waktu itu, tidak kurang tiga kali Asiyah refleks bertanya, "Ayah, Bunda mana?" Seperti merasa kehilangan. Semakin saya berusaha meletakan Maryam agar bisa main sebentar dengan Asiyah, seolah ia bisa merasakan 'kegundahan' saya, Maryam pun jadi resah alias maunya nempel Bunda aja. Akhirnya saya mencoba berdamai sama kondisi saat ini. "Kamu fokus sama Maryam dulu aja, Asiyah urusan aku." Saya mencoba mengingat-ingat petuah suami tiap kali saya merasa kangen berat sama Asiyah tapi apa daya mobilitas masih terbatas. Saya pun tidur sama Maryam di kamar sejenak.

Begitu mulai segar, Maryam bisa saya serahkan ke Mama dan saya pun bisa quality time sama Asiyah. Kita snack time bareng. Saya mencoba memaksimalkan waktu ini. Saya limpahi ia dengan peluk dan cium, juga penguatan bahwa Bunda selalu sayang Asiyah walaupun sering keliatan gendong atau nyusuin adek bayi. Saya juga mengisi waktu ini dengan banyak dialog.

"Menurut Asiyah, Bunda sayang gak sama Asiyah?"
"Iya, sayang."
"Asiyah paling suka diapain? Asiyah ngerasa Bunda sayang Asiyah kalo Bunda ngapain?"
Anaknya jawab ngaco-ngaco ngajak bercanda, wkwk.. tapi suatu ketika dia bilang.. "Dicium." di waktu lain ia menjawab, "kalo bunda ketawa,". Di waktu lain lagi (iya bunda mah nanya mulu ya haha), "kalo bunda main lego (sama asiyah)."

Saya pun cerita-cerita tentang dia waktu masih bayi dan masih banyak yang lainnya.

Abis itu kita main di ruang keluarga. saya buka obrolan lagi..
"Asiyah paling suka dicium dimana? Pipi apa jidat?"
"Disini" Asiyah menunjukan area antara dua mata, saya memang suka mencium dia disana.

Bisa dibilang kegiatan hari ini bersama Asiyah adalah ngobrol, membangun dialog. Menurut saya ini penting, saya bisa menggali hari dan perasaannya, sekaligus bisa menanamkan cinta secara verbal.

Asiyah cukup baik menangkan makma pertanyaan maupun pernyataan saya, menunjukkan adanya modalitas auditori.

#IIP
#Level4
#BundaSayang

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia