Kecerdasan Anak #Day1

Game ke empat dari IIP adalah tentang mengamati kecerdasan anak. Harusnya pakai pengamatan terhadap aspek visual, auditori, dan kinestetik di berbagai aktivitas yang diberikan. Cuma saya ngerasa kurang optimal kalo pakai tiga aspek itu di usia Asiyah saat ini (Maryam belum saya ikutkan karena atuhlah masih newborn hehehe). Jadilah saya pakai juga tabel panduan pencapaian tumbuh kembang anak sesuai usia, yaitu ini:



Asiyah saat ini umurnya 34 bulan, kurang dua bulan menjelang usia tiga tahun. Tapi gapapalah, saya ambil usia 3 tahun aja sebagai patokan. Di usia tiga tahun, berdasarkan tabel tersebut diharapkan anak sudah bisa:

Motorik kasar: Melompat

Motorik halus: Menggambar garis tegak

Komunikasi: Menyebutkan warna berbeda

Sosial dan kemandirian: Menyebut nama teman

Dari semua checklist tersebut hanya motorik halus (menggambar garis tegak) yang belum pernah saya uji coba. Kami memang jarang (dan Asiyah belum terlalu betah berlama-lama) menggambar atau menggunakan alat tulis. Kayaknya bagian ini bakal diambil alih sama Ayah aja yang lebih kreatif urusan pensil dengan kertas alias gambar menggambar, hahaha.. Emaknya ini gambar garis aja kok ya ga lurus-lurus, nulis aja selalu ujung-ujungnya miring naik ke atas :))

Selain itu, selebihnya udah keliatan. Menyebutkan warna berbeda Asiyah udah bisa dari umur 1,5 tahun yang sukses bikin dokter anak melongo waktu lagi waktunya screening tumbuh kembang rutin (disini secara berkala anak-anak akan di tes perkembangannya).

Jadi rencana untuk day 2 adalah ngajak Asiyah bikin garis tegak atau gambar menggambar lainnya.

Nah kalo dari ketiga aspek tipe belajar (visual, auditori, kinestetik), sejujurnya saya agak bingung karena belum paham kriteria pengelompokannya untuk anak seusia Asiyah. Jadi marilah bikin analisa ala-ala aja.

Oke, kalo kita main kartu nyambungin kepala biantang dengan badannya, Asiyah si cepet nangkepnya. Terus Asiyah selalu nyadar kalo saya pake baju baru, begitu pun kalo saya pake sepatu atau baju Omanya.

Auditori Asiyah juga alhamdulillah cukup cepet sih nangkepnya, kalo didengerin murotal kakak maryam Asiyah dia akan nyeplak nadanya dengan lebih baik daripada saya(?). Begitu pun niruin intonasi, plekketiplek aja. Kalo kemampuan ngomong bayi berkorelasi sama auditori (saya ga tahu ini kalo aja), maka boleh jadi dia menonjol karena ngomongnya cukup cepet. Usia 10-11 bulan udah banyak vocabnya, puluhan mungkin, bisa merangkai 4 kata di usia 18 bulan. Dan di usia sekarang ngomongnya jelas dengan huruf L dan R yang bisa sempurna (kalo ngomongnya cepet sih masih jadi 'y' juga). Terus pendengaran Asiyah sangat tajam, dia bisa denger suara yang kecil bgt dan sensitif sama suara keras. Kalo tetangga atas mengeluarkan bunyi(?), Asiyah suka notice dan nanya "itu suara apa?". Keliatan dari bayi, suka kebingungan tiap denger suara.

Hem kalo kinestetik Asiyah juga doyan sih. Asiyah anak outdoor, hobinya guling-guling di rumput hehe. Gelantungan di pager juga doyan dan kuat tangannya. Cuma bukan tipe yang jejumpalitan ga bisa diem, apalagi kalo banyak orang hehe. Paling banter lompat-lompat aja. Jadi kayaknya sih ga terlalu dominan ini kinestetik, pas bayi juga bisa jalannya masi kisaran normal tapi ga outstanding (first step 13,5 bulan dan lancar umur menjelang 15 bulan).

Kesimpulannya kemungkinan Asiyah  yang menonjol aspek auditori, lalu visual, dan terakhir barulah kinestetik.

#IIP
#BundaSayang
#Level4
#Day1


Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia