Family Project #Day1

Jadi, Game Level 3 dari kelas 'Bunda Sayang' IIP adalah tentang Family Project. Percaya gak, saya udah sempet kepikiran tentang hal ini lho dari jauh-jauh hari. Bukan kepikiran tentang proyek apa yang mau dijalani sih, tapi lebih ke hal yang lebih general. Saat melihat keluarga-keluarga inspiratif di sosial media(?), saya melihat ada benang merah dari mereka semua. Yakni, mereka punya semacam hal yang dilakukan bersama sekeluarga yang memberi manfaat bagi sekitar. Walaupun kalau untk deskripsi tugas ini sih ga perlu harus skala eksternal ya, dilakukan di dalam internal keluarga pun ga masalah.

Contohnya, keluarga Bu Septi pendiri IIP ini sendiri, beliau punya website keluarga yang sarat ilmu dan inspirasi. Keluarga Bu Elly Risman, punya buku 'gotong-royong' sekeluarga, juga fanpage yang aktif. Keluarga Gen Halilintar punya youtube channel yang niat, buku berseri-seri, sampe instagram yang dikelola aktif. Banyak yah..

Nah. Kali ini tentang project keluarga kami. Seperti biasa, membuka obrolan dengan pak suami pastilah diawali (dan diakhiri) dengan ide-ide unik (baca: absurd) tanpa keseriusan. "Ini aja.. Proyek keluarga kita.. Makan bersama setiap malam." Krik..krik..krik.. Tiap hari juga begitu kali. Heuhe..

Eh, sebelumnya, saya mau tulis definisi project dulu ya dari ingatan selama perkuliahan. Maafkan kalo ga persis kata per kata, tapi cukup yakin deh maknanya begini (ada 3 matakuliah tentang project selama ini, heu). Intinya, proyek itu suatu hal yang dikerjakan pada waktu tertentu (artinya ada awal dan ada akhir) untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi ada tujuannya dan ada ikatan waktunya. Beda sama routines atau continues work gitu.

Ada beberapa opsi yang saya pikirkan=
1. Membersihkan halaman belakang
Alhamdulillah kediaman kita ini ada backyard alias halaman belakang yang cukup luas. Bisa lah buat anak-anak bikin playground mini kalo mau. Tapi berhubung udara di Swedia ini seringnya menggigit,  jadilah si halaman terbengkalai. Bunga-bunga liar udah saingan tingginya sama Asiyah. Rumput liat udah beranak-cucu mungkin tuh. Yang bikin mikir beresin halaman belakang adalah, kalo udah bersih pun kami jarang nengok kesana, hihi. Ya karena dingin itu lah. Sebenernya enak ya ditambah set coffee table buat duduk-duduk cantik, atau perosotan kecil, plus bercocok tanam di pot. Tapi ya itu, belum tervisualkan, mikirin kudu keluar duit buat dandaninnya aja asa sayang, hahaha #piye. Simpen dulu aja opsi ini.

2. Finalisasi kebutuhan dede bayi
Masih ada beberapa barang yang belum atau kurang. Yang udah ada tapi masih kurang: popok bayi, tisu basah, kapas. Kebetulan kita dapet voucher diskon, tinggal dipake aja.

Yang belum: nyetok kurma, babysitter dan baby nest. Ini udah tinggal diambil sih, tapi harus dicuci dulu sebelum siap pakai. Bagian saya hunting dan nego sama penjualnya, bagian paksu bayar dan angkut barangnya hihi.

3. Pemaknaan nama
Berisi biografi singkat nama tokoh dibalik nama anak-anak, harapan dan doa orang tua. Saya bagian konten, paksuami bagian design dan cetak, Asiyah bagian cap-cap alias dekor hehe..

Dari dulu sebelum nikah udah ngebayang di depan pintu kamar anak teh ditempel makna nama atau tokoh dibalik nama mereka. Harapannya semoga anak-anak bisa meresapi dan menjadikannya teladan.

4. Konmari rumah
Sehari setelah landing kemarin dari mudik sebenernya saya udah konmari kamar. Bongkar lemari saya, Asiyah, suami, laci meja, meja, semuaa.. Cukup puas sih jadi legaan. Nah tapi kalo dapur mah belum heu. masi begitulah.. Walopun udah sebisa mungkin disortir sih yang ga kepake ga ragu disingkirin.

Pengennya konmari mainan Asiyah juga, tapi ini nunggu rak mainan dulu yang masih belum solved gimana cara angkutnya ke rumah.

Dari rentetan ide tersebut... Setelah didiskusikan lagi (sedikit) insyaAllah pilihan jatuh di nomer dua dan tiga! Haha. Nomer dua mah ya wajib atuh ya..

Selain itu ada routines yang perlu dibentuk yakni family forum. Kebayangnya sih yang mingguan disaat snack time sore gitu hari Sabtu. We'll see :)

#IIP
#BundaSayang
#GameLevel3
#IbuProfesional

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia