Melatih Kemandirian Anak #Day6

Berhubung habit-habit yang butuh konsistensi tempat dan suasana lebih sulit dilatih di kondisi mudik begini, maka saya mau mendokumentasikan habit lain yang justru cocok diajarkan di situasi mudik. Yakni, duduk di carseat.

Alhamdulillah selama di Indo emang dibiasakan duduk di carsear. Bisa dibilang 70-80% perjalanan mobil, anaknya akan duduk di carseat. Hal ini memudahkan banget, Bunda yang perutnya udah buesar ini jadi bisa rebahan lebih nyaman, anaknya juga jadi bisa tidur lebih lega. Dan tentunya alasan safety ya. Walopun jujur ini bukan alasan utama, yang utama lebih kekenyamanan bersama.

Karena duduk di carseat juga lah anaknya bisa "diculik" alias jalan berdua aja naik mobil sama Oma nya. Oma nyetir, dan Asiyah duduk di carsear belakang. Bunda bisa istirahat di rumah dan anaknya tetep hepi pergi jalan-jalan hehe. Ga harus ada yang megangin deh. Saya belum pede dan so far belum pernah ngasih anak duduk sendiri di kursi depan soalnya.

Cuma kalo mulai bosen aja, mulai minta pindah, dan kami bolehin biasanya toh disini ga wajib juga duduk di carseat. Untungnya juga anaknya ga heboh-heboh banget jumpalitan di mobilnya, walopun paling ideal emang duduk manis di carseat aja hehe.

Ada untungnya di Eropa anak wajib duduk di carseat, sekalipun di taksi. Jadi Asiyah udah cukup terbiasa karena pernah beberapa kali naik mobil teman dan juga taksi. Awalnya dramaaa banget ngajarinnya, apalagi pas usia setahunan kali ya. Maunya nemplok Bunda aja, mana mobil juga masih terasa asing baginya. Tapi alhamdulillah, dengan sounding, pemberian pengertian terus menerus, anaknya jadi mau dan ga anti lagi sama carseat. Sekarang bisa otomatis manjat sendiri kalo naik mobil. Walopun kadang-kadang sih tetep ya harus disuruh dan dibujuk dulu, tp at least udah sohib deh sama carseat :)

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia