komunikasi produktif pada anak #day2
Sekarang udah hampir seminggu saya mudik di Indonesia, tepatnya Cibubur. Orang rumah (mama, papa, adik-adik) lagi pada umroh, tapi alhamdulillah ada keluarga ipar dan keluarga sepupu yang hampir tiap hari ikut nginep jadi rumah selalu rame. Artinya apa? ada banyak bocah di rumah. Tepatnya empat orang sama Asiyah. Walaupun 'cuma' empat tapiii ruamenyaa luar biasa. Biasalah anak-anak, mainnya bisa teriak-teriak, rusuh, berantakan, heu. Somehow saya ngerasa sakit kepala juga kalo kelamaan diantara bebocahan hahaha. Gimana mau punya anak banyak yaaa.. Mungkin beda lah ya kalo anak sendiri mah. Naaah saya ngerasa poin komprod yang lebih menonjol harus ditekankan dikondisi ini adalah tentang 'intensity of eye contact', tetep kaidah 7-38-55 juga penting tp terutama ttg kontak mata yang paling 'simpel' tapi signifikan.
Karena di kondisi hectic di 'keramaian', signal komunikasi termudah yg bisa ditangkap adalah dari kontak mata, sekaligus juga paling mudah terlupa krn keburu riweuh sendiri. Belum lagi Asiyah kadang mainnya tanpa pengawasan saya (tapi sama ayahnya atau saudara yg lain), maka makin berkuranglah kesempatan eye contact.
Jadii catetan penting selama mudik kali ini untuk saya adalah ttg memperhatikan intensitas kontak mata, dengan anak (juga suami).
#iip
#day2
Comments
Post a Comment