#NHW9 Bunda sebagai Agen Perubahan

Ini pe-er terakhir dari matrikulasi batch tiga ini, insyaAllah sehabis ini semakin semangat ikut program Bunda Sayang sebagai step selanjutnya.

Berikut cuplikan tugasnya,
"Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat. 
Rumus yang kita pakai :
*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*
 
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.
 
Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri. 
Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam. 
Mulailah dari yg sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita. 
Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita. 
Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini. 
Selamat menjadi agen perubahan. Karena "everyone is a changemaker"."

Berikut adalah bagan saya,


Pertama, tentang minat atau hobi atau ketertarikan. Saya tertarik pada tiga hal; membaca, menulis, dan ilmu agama.  Saya juga suka berbagi cerita, tapi ga terlalu suka ketemu orang. Bukannya saya bener-bener ga suka ketemu orang, saya suka, nyatanya saya juga ga bisa kalo ga berinteraksi lama sama orang, tapi ga mudah ke setiap orang. Saya lebih nyaman menjalin hubungan dengan satu dua orang tapi cukup dekat ketimbang kumpul dengan banyak orang tapi kurang cocok atau nyambung ngomongnya. Mungkin itu salah satu pendorong juga (selain aneka hal lain tentunya) sehingga sejauh ini saya merasa menulis atau bersosialisasi melalui media sosial itu penting buat saya. Saya tetap bisa menyalurkan pemikiran tanpa harus involve secara langsung. Melakukan hal yang saya suka (berbagi kisah) dengan cara yang paling nyaman bagi saya, menulis.

Selanjutnya, apa skill baik softskill maupun hardskill dalam diri yang menunjangnya? Selaras dengan minat diatas; membaca berbagai sumber ilmu dalam bahasa indonesia maupun inggris, dan menulis.

Lalu tentang isu sosial, saya terinspirasi dari salah satu kajian Ust Budi Ashari mengenai pentingnya memahami sejarah bagi diri kita. Baik sejarah keluarga, dan tentunya sejarang orang shalih terdahulu. Saya merasa tertarik sekali dengan sirah (yang shahih) sekaligus miris akan minimnya pengetahuan saya terkait hal tersebut, juga stigma yang melekat bahwa sejarah bukan hal yang menarik. Padahal begitu banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Terutama dalam kisah-kisah dalam sirah Rasulullah SAW.

Singkat cerita, isu sosial yang diangkat adalah kurang optimalnya pemanfaatan media bercerita ini oleh pendidik terutama orang tua dalam mendidik. Padahal, bahkan sepertiga isi alquran berisi kisah. Bedanya apa? Kisah dalam islam, dalam alquran, adalah kisah-kisah yang fakta, yang jelas kebenarannya, bukan khayalan atau imajinasi. Ini luar biasa.

Masyarakat yang disasar adalah orang tua dan anak. Orang tua juga belajar untuk dirinya dan juga disampaikan ke anak, dengan harapan akan menumbuhkan karakter atau nilai kebaikan dalam dirinya. Selain hikmah dari cerita itu sendiri, nyatanya bercerita ke anak sangat besar. Saya merasakan sendiri betapa momen-momen 'diceritakan' oleh Nenek saya adalah hal yang sangat saya rindukan. Saya suka sekali 'menodong' beliau (almarhumah) untuk bercerita, apa saja, yang paling saya suka adalah tentang masa-masa zaman penjajahan dulu juga kisah sejarah keluarga kami. Juga saudara yang tinggal di rumah, dan menemani saya tidur setiap hari dulu, juga sudah langganan saya minta bercerita sebagai pengantar tidur. Cerita apa saja. Pengalaman kecilnya, apa saja. Bahkan hal kecil dan sederhana tentang kampung halaman sangat menenangkan dan menyenangkan untuk saya.

Kembali ke topik, untuk menunjang orang tua khususnya dalam bercerita ke anak, saya ingin menulis tentang kisah dalam quran, hadits, salafush shalih, sejarah shahih yang dapat dijadikan pedoman atau pendampingan bagi diri saya maupun orang lain.



Bismillah :)





Comments

  1. denger ceramah ustad budi emang jadi buat semangat belajar agama, dan menyadari teteh juga harus banyak baca dan belajar tentang sejarah Islam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener teh, nge-charge hati pisan dengerun ceramah beliau. kalo ga salah dulu pertama ksli denger direkomen teteh deh, nuhun ya teh. jazakillah khayr :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia