Titik Aman



Ga ada titik aman selama kita masih di dunia. 

Ga ada yg bisa menjamin hidayah yg Ia beri bisa kekal membersamai. Karena mempertahankan kesadaran sejatinya lebih berat dan butuh perjuangan tersendiri.

Nikmat islam, iman, berhijab, hijrah, apapun itu, bukan pencapaian satu waktu yg didapat maka selesai. Tidak. Hidup tidak semudah itu. Ia senantiasa lihat hati kita, apakah masih layak diberikan hidayah-Nya. Maka jangan pernah merasa sudah cukup, jangan pernah merasa sudah puas akan ketakwaan dan ilmu.

Ust Hanan Attaki menjelaskan, keimanan itu ibarat bertangga-tangga. Keimanan kita tentu beda levelnya dgn Abu Bakar RA. Saat kita boleh jadi masih bermudah-mudah dalam kehalalan bila terlupa atau khilaf, beliau tatkala menyadari menyuap daging yang tak halal lebih memilih memuntahkan isi perut dengan segala cara, sampai yakin benar daging tsb telah keluar, bahkan sampai pingsan beliau dalam prosesnya.

Maka berusahalah mendaki tangga selanjutnya, dan selanjutnya, dan selanjutnya. 
Dengan meneguhkan diri dalam majelis ilmu, dengan harapan melaluinya Ia lembutkan hati kita. Dengan membersamai kawan yg shalih, yang rela menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Dengan menguatkan ketaatan, karena satu ketaatan akan membuka ketaatan lainnya. Dengan menjauhi maksiat, karena satu maksiat akan menarik maksiat lainnya. Dan tentunya doa sebagai senjata utama kita.

Hingga semoga, Ia berkenan memberikan dan menetapkan kita selalu dalam jalan yang Ia ridhai.  
Hingga semoga, akhir hidup kita ditutup dalam sebaik-baik kondisi. Karena nyatanya hidup di dunia hanya sebentar saja, bukan tujuan akhir dan bukan segalanya..

"Rabbana laatuzighquluubanaa ba'daidz hadaitanaa wahablana milladunka rahmah, innaka antalwahhaab.."

"Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS Ali Imran: 8)

_Menulis adalah menasihati diri sendiri, dan nasihat akan senantiasa berguna bagi yg memiliki keimanan di hati_

Gothenburg,
Januari 2017.

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Jalan-jalan Turki day 2: Pamukkale!