Koki Amatir: Super Easy Blackberry Volcano Cookies

Suatu sore di hari pertama puasa, kami bertiga lagi santai-santai aja di ruang tengah. Pak suami dan Asiyah lagi baca buku bersama, buku yang saya pinjem dari perpustakaan kota; Minsta Bakboken, buku baking untuk anak-anak. Tiba-tiba aja pak suami nyeletuk tentang mau bikin cookies. Wehehe, saya emang belum (sempet) coba-cobain resepnya. Pas liat-liat isinya, ternyata ada yang bahannya kita punya semua.

"Eh.. ga harus hari ini juga kok, Bunda.."
"Ga apa-apa, sebentar kok bikinnya, tuh baking time kurang dari 15 menit."
"Ohh oke deh."

Yuk kita bikin cookies!

Sebenernya Bunda dan baking belum temenan banget, pengalaman gagal lebih banyak daripada berhasilnya. Ya bantet lah, ya kemanisan lah, ya salah takaran lah, sampe salah masukin gula jadi garem juga pernah. Tapi demi belajar hal baru, Bunda tetap memberanikan diri pinjem buku baking (iyaa, walaupun for kids, hihi..) ke perpus.

Judul= Minsta Bakboken (Baking Book for Kids)

Sebenernya judul asli kuenya adalah 'Hallonvulkaner' (halon= raspberry, vulkaner= gunung merapi), atau dengan kata lain kue gunung merapi raspberry(?). Tapi berhubung dirumah adanya selai blackberry maka diganti aja namanya.

Ini bahan-bahannya untuk 16-20 keping cookies=
200 gram butter suhu ruang (tapi saya langsung dari kulkas karena ga persiapan hehe)
1 dl gula pasir
2 sdt gula vanili
4,5 dl tepung terigu
1 sdt baking powder
selai secukupnya (kami pakai selai blackberry).

Oiya, kami cuma coba setengah resep karena takut kebanyakan, tapi ternyata jadinya banyak juga sekitar 25 keping (ukurannya lebih tipis-tipis dibanding panduan buku).

Penampakan kue seharusnya dan bahan yang dibutuhkan

Pertama nyalakan oven 200 dc. Lalu butter dicampur sama gula pasir dan gula vanili. Di wadah lain, tepung terigu dicampur sama baking powder, lalu dituang perlahan ke campuran butter. Uleni sampai bahan tercampur sempurna dan mudah dibentuk. Lalu bentuk bola-bola kecil, tekan tengahnya dengan jempol. Tuang selai di tengahnya secukupnya. Masukan ke oven selama 12-15 menit.

Asiyah bantuin bikin lubang di kuenya pake jempol. Ini kue pertama Asiyah, sebelumnya tiap saya bikin kue Asiyah ga tertarik, cuma liat sebentar terus kabur. Baru kali ini Asiyah ikutan berpartisipasi, ga masalah walaupun bentuknya jadi abstrak namanya pun belajar (dan main-main).

Tack Asiyah udah bantu Bunda


Inilah dia hasilnya
Selainya kebanyakan jadi beleberan, heu..

Yang cakep-cakep taro diatas, wkwkwk...

Rasanya gimana? Melting di mulut, manisnya pas, teksturnya pas, wangi butter dan vanilla.. Enaakk!! Saya ga lebay bahkan bilang ini cookies terenak yang pernah saya makan (setelah cookies Harrods yang duluuuu banget pernah dikasih mama). Asiyah juga suka walopun awalnya drama dulu ga mau nyoba, setelah dibujuk (baca= paksa), eh ketagihan malah nambah.. Pak suami yang ga doyan makanan manis pun sampai memuji cookies ini, apalagi mengingat ada penyetan tangan Asiyah, makannya sambil terharu udah kayak anaknya menang Masterchef Junior :))

Silakan mencoba! ^^

Göteborg,
2 Ramadhan 1437 H/ 7 Juni 2016.

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia