Buka Pakai Apa Hari Ini? Kolak Biji Salak! (Plus Resep)

Ada satu menu yang mengingatkan saya akan rumah. Menu yang (ternyata) sederhana tapi rasanya unik; kolak biji salak! alias candil. Tahun lalu saya sempet buat juga tapi gagal total haha. Ubinya saya rebus dan ternyata airnya masih kebanyakan, jadi tepungnya terlalu banyak untuk mengimbangi adonan ubi yang lembab. Walhasil jadi rasa tepung aja deh ^^ Tapi, ga boleh nyerah, jadi pelajaran, alhamdulillah hari ini berhasil bikin dengan tekstur dan rasa yang saya suka. Persis buatan rumah saya, bedanya kalo di rumah santannya dicampur di kuahnya. Sekarang santannya dipisah, kenapa? Ga kenapa-kenapa, ngikutin resep plek-plekan aja :))

Resepnya saya gabungkan dari sini dan sini.

Bahan Kolak Biji Salak (4-5 porsi)
Biji salak,
2 buah ubi jalar ukuran kecil-sedang
6-7 sdm tepung tapioka
sedikit garam
air
kukusan

Kuah gula merah,
gula merah sekitar 4 sdm
daun pandan
gula putih sekitar 3sdm
maizena 1 sdm
sedikit garam

Kuah santan,
santan instan
daun pandan
garam

Cara Membuat
Biji salak,
1. Cuci, kupas, dan potong ubi, lalu kukus sampai empuk.
2. Tiriskan ubi, lalu tumbuk sampai halus
3. Tambahkan tepung tapioka sedikit demi sedikit, sampai kalis (mudah dibentuk dan tidak lengket di tangan).
4. Bentuk bola-bola atau sesuai selera, letakan di piring yang dilapisi plastic wrap (tujuannya agar adonan tidak lengket di piringnya)
5. Rebus bola biji salak sampai mengapung, tiriskan.

Kuah gula merah,
1. Sisir gula merah, larutkan dalam air mendidih
2. Tambahkan, gula pasir, garam, dan daun pandan yang sudah diikat
3. Masak sampai mendidih. Koreksi rasa, tambahkan gula dan garam sesuai selera.
4. Masukan biji salak
5. Tambahkan larutan maizena agar kuah mengental, sisihkan.

Kuah santan
1. Masukan santan ke panci, panaskan dengan api kecil,
2. Tambahkan garam dan daun pandan, panaskan sampai mendidih, sisihkan.

Penyajiannya, tinggal ambil biji salak dan tuangkan kuah santan sesuai selera.


cantiik ^^


alhamdulillah..

Berhubung gula merah sudah mau habis dan disini ga ada yang jual, setengah resep saya amankan di freezer, siapa tahu besok-lusa kepengen lagi ^^ Semoga kegiatan masak-masak ini bisa jadi kegiatan rutin saya bersama anak di sore hari Ramadhan, sampai mereka besar nanti.. Aamiin..

Selamat mencoba ya!

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia