Hari Pertama Kita

Pengalaman pertama selalu mendebarkan, ya? Hehe.

Ini adalah kali pertama saya dan Asiyah berdua saja dalam waktu cukup lama yakni 5 hari 5 malam. Dulu pernah juga sih tapi paling lama 2 malam.

Kali ini Pak Suami pergi dinas alias conference ke Lille, France. Tadinya kami berencana ikut, sekalian mau napak tilas ke Leuven-Belgia tempat mas S2 dulu, dan juga mampir ke Keukenhof di Belanda menikmati keindahan taman tulip. Tapi ternyata tiket ke Lille dari Gothenburg mahal sekali, dan karena sama-sama bukan kota tujuan wisata jadi sepi pilihan maskapai penerbangan. Akhirnya, insyaAllah ini yang terbaik, pisahan sementara waktu.

Hal semacam ini sudah pernah saya bayangkan -cepat atau lambat- akan datang. Semoga Allah beri kemudahan. Bismillaah..

Menjadi semangat tersendiri melihat ibu-ibu lain yang bahkan sering ditinggal suami dinas dalam waktu yang lebih lama, dengan jumlah anak yang lebih banyak. Mereka bisa, saya juga insyaAllah bisa! *sugesti

Hal terberat sebenarnya adalah di waktu sore hari. Sore hari setelah mas pulang kantor maka Asiyah akan main sama ayahnya, saya bisa masak dengan tenang atau sekedar meluruskan punggung kalau masak sudah selesai dari sebelum mas pulang. Setelah makan malam bersama, biasanya kita bagi tugas; saya merapikan dapur, dan mas ganti popok+sikatin gigi+bebersih Asiyah, lalu setelah itu saya yang memakaikan baju tidur, lalu kami main-main santai di kasur (baca buku, dsb), baru deh Asiyah dikelonin sama saya sampai tidur (nyanyi, ngaji, ngobrol-ngobrol berdua, menyusu). Kalau mas ga ada, otomatis semua aktivitas itu saya yang ngerjain sendiri yang dijamin, di penghujung hari begitu biasanya tenaga dan emosi udah melemah.

Hari ini hari pertama mas pergi, berangkat jam 5 pagi dari rumah saat Asiyah masih tidur.

Jam 1 siangnya jadwalnya ke klinik untuk cek tumbuh kembang dan vaksin MMR. Sebelum berangkat saya pastikan Asiyah kenyang, mengurangi faktor kebetean bayi. Lalu kita berangkat cepat, jam setengah 1 udah sampai di klinik yang mana ternyata kliniknya masih tutup break makan siang. Akhirnya sambil nunggu jam 1, kita sempetin main ayunan dulu di sebrang klinik. So far so good, walaupun keliatan anak bayi mulai mengantuk.

Jam 1 lebih kita akhirnya ketemu dokter, di cek tumbuh kembang. Asiyah disuruh susun balok-balok, disuruh gambar, disuruh ambil ini-itu di kotak, Bunda ditanya-tanya (Asiyah udah bisa disuruh belum, udah bisa nyebut nama sendiri belum, udah bisa bicara apa aja, mau main sama temen ga, makannya gimana, tidurnya gimana, masih menyusui ga, udah mulai preschool belum, dsb dsb) lalu timbang berat badan, tinggi, dan lingkar kepala. Kata beliau Asiyah termasuk cepat karena sudah bisa menyebut dan membedakan warna, entahlah harusnya ini usia berapa. Lalu diakhiri dengan suntik yang dilakukan secara kilat karena anaknya udah jerit-jerit sejak dari ditimbang, hehe.

Alhamdulillah semua berhasil dilalui dengan tidak menyebabkan saya depresi. Nangis heboh sih tapi oke lah, yang penting cepet redanya dan saya ga tersulut esmosinya untuk marah-marah. Belum juga keluar gedung klinik, Asiyah udah tepar di stroller.

Sampe rumah saya ga pindahin ke kasur, rebahin aja strollernya, bukain resleting jaket dan buka pintu halaman biar angin masuk. Dan anaknya tahan tidur 2,5 jam. Rekor tidur siang di stroller (dalam keadaan diam) terlama.

Setelah itu kita ngemil roti, smörgåsran (sejenis wafer), dan kurma (paduan yang aneh hehe). Sambil ngemil Asiyah belajar konsep 'berat-ringan' pake botol skippy yang udah abis dan masih penuh. Bunda kasi tau yang warna tosca itu ringan (udah kosong), yang warna biru itu berat (masih penuh). Hehe gaya ya ngasi tau tosca segala, tapi ya gpp karena ternyata warna krem dan dongker aja bisa ngebedainnya.

Kadang (eh apa selalu ya) kita ga boleh underestimate sama kemampuan anak. Selama anaknya nyimak, enjoy dan ga dipaksa mah hayuk ajarin weh. Beberapa hari lalu tiba-tiba Asiyah nyodorin huruf N dan bilang "N!" dari karpet puzzle busanya. Saya bengong. Kadang memang Asiyah dibacain buku alfabet, disebutin alfabet sambil masang karpet itu, atau nunjuk-nunjuk wallsticker alfabet. Tapi ga nyangka juga kalo ternyata ditangkap secepat itu. Bayi memang menyerap segala sesuatu dengan luar biasa, masyaAllah.

Lalu setelah ashar kita main ke playground. Di playground ternyata ada teman-teman sekolahan Asiyah; Aisya dan keluarganya, Liam - Liona dan keluarganya, dan beberapa anak lain yang kami ga kenal.

Setelah mulai dingin, kami pulang, makan malam dan sebagainya, skype sama ayah lalu (akhirnya) Asiyah tidur. Alhamdulillah..

Semoga hari esok-esok-esok-esok juga lancar dan menyenangkan.

Makasi Asiyah udah nemenin Bunda, udah pengertian dan happy jd pelipur rindu Bunda, hehe. Yuk kita senang-senang dan belajar bersama lagi.

We miss you, Ayah! Semangat conference-nya ya. Kita insyaAllah baik-baik aja. See you soon, insyaAllah <3

Gothenburg, 2 Mei 2016.
Asiyah 18 bulan 10 hari.
22.51,
Di sebelah Asiyah Cinta yang lagi bobo dengan damai.

Comments

Popular posts from this blog

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Review Buku Halo Balita

Jalan-jalan Turki day 2: Pamukkale!