Tahan Diri

Betapa beruntungnya mereka,
yang saat melihat orang lain berbuat salah,
tidak berkata yang menyakiti,
melainkan menasehati dengan bijak
dan kalau tak mampu atau malu,
melangitkan doa dalam sepi..
sembari memeriksa hati, jangan sampai sombong menjangkiti..

**

Cukuplah saat kita melihat ada kekurangan dalam diri orang lain, yang pasti akan ada karena mereka hanya manusia, membuat kita melihat ke diri sendiri dan mendoakan mereka. Bila sekiranya dapat kita mengingatkan, sampaikan dengan cara yang baik, yang tidak menyakiti. Boleh jadi mereka seperti itu karena tidak tahu. Jangan dicela seolah diri kita pasti lebih mulia. 

Menganggap orang lain lebih rendah dari kita itu tanda kesombongan, dan boleh jadi cela yang mereka lakukan yang tampak oleh mata kita itu lebih kecil nilainya dibanding kesombongan kita di mata Allah. Na'udzubillah min dzalik.. 

Secuplik tulisan Ustadz Salim A. Fillah ini bagai penawar, begitu indah mengungkapkan hikmah. Tulisan lengkapnya berjudul Yang Kita Cela dan Surga.


***

"Wahai Syaikh", ujar seorang pemuda, "Manakah yang lebih baik, seorang muslim yang banyak ibadahnya tetapi akhlaqnya buruk ataukah seorang yang tak beribadah tapi amat baik perangainya pada sesama."

"Subhaanallah, keduanya baik", ujar sang Syaikh sambil tersenyum.

"Mengapa bisa begitu?"

"Karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk berakhlaq mulia bersebab ibadahnya. Dan karena orang yang baik perilakunya itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk semakin taat kepadaNya."

"Jadi siapa yang lebih buruk?", desak si pemuda.

Airmata mengalir di pipi sang Syaikh. "Kita Anakku", ujar beliau. 


"Kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar sekali menghabiskan waktu untuk menilai orang lain dan melupakan diri kita sendiri." Beliau terisak-isak. "Padahal kita akan dihadapkan pada Allah dan ditanyai tentang diri kita, bukan tentang orang lain."

***

"Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.  Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (QS. Al-Hujurat: 11)





..menulis adalah tentang mengingatkan diri sendiri..

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia