Sudah cukup keras kepalanya?

Aku tahu,
kau kira dengan memberontak,
dengan menjalankan semua yang kau mau sekalipun kau tahu Ia melarang,
akan membuatmu bahagia.

Aku paham,
kau kira dengan menjauh,
lantas tutup telinga dari tiap nasihat,
akan membuatmu merasa aman.

Sayangnya,
bukan begitu cara kerja takdir, dan tidak akan pernah seperti itu.

Setidaknya kita harus sepakat dalam satu hal,
bahwa apa yang tertulis dalam kitab mukjizat itu, sudah pasti kebenarannya.
Dan di dalam sana, tertera, bahwa tidak akan tenang, tidak akan ditemukan bahagia tanpa keridhoan-Nya, tanpa mengingat-Nya.

Dan memang begitulah kehidupan mengajarkanku, membuka mataku,

Percuma..
Kau cari keujung dunia pun,
ketenangan abadi itu sesederhana menyerahkan diri,
berpasrah dan mengabdi pada Rabb yang menciptakanmu dari ketiadaan.

karena hakikatnya manusia adalah abdi, adalah hamba,
yang selalu membutuhkan sesuatu untuk bersandar.
uang akan hilang, teman akan pergi, bahkan keluargapun dapat sembunyi,
adalah Ia, Ar-Rahman, Rabb segala makhluk, sesembahan yang tidak akan meninggalkanmu sendiri.

Lihatlah mereka yang begitu kepayahan menarik tubuhmu,
mengupayakan agar kau tak terjerembab ke jurang itu,
yang kau menolak uluran mereka dan terus memberontak,
"biar saja aku jatuh.. ini tubuhku.. ini hidupku.." jeritmu,

Ah, andai kau tau, mereka melakukannya karena mereka berada dalam kebenaran dan mereka menyadari itu.
Tak mungkin mereka diam saja melihat kecintaannya ingin menghancurkan dirinya sendiri.

Tapi mereka pun manusia, beribu setan menggoda mereka untuk melepaskan saja dirimu,

Maka,
sudahi sajalah, menyerahlah, kembalilah pada jalan-Nya,
kau hanya membuang waktu dan tenaga.

Maka,
bersegeralah bangun, bersegeralah cari kesadaran itu,
dan gapai tangan mereka yang hampir putus asa menarik dirimu..

Sebelum mereka berlepas tangan,
sebelum kau benar-benar tersungkur dalam jurang gelap,
dan saat akhirnya matamu terbuka, semua sudah sangat terlambat.

"Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah yang Maha Pengasih (alquran), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.

Dan sungguh, mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalang-halangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk."
(QS. Az-Zukhruf: 36-37)

"Maka apakah engkau (Muhammad) dapat menjadikan orang yang tuli bisa mendengar, atau (dapatkah) engkau memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya), dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?"
(QS. Az-Zukhruf: 40)

... sudah April, tapi bunga-bunga belum juga tampak akan bersemi..

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia