Surat Untuk Cintaku #2

Asiyah Rania sayang, si cerdas yang lembut hatinya,

Bunda minta maaf ya nak, begitu banyak kekurangan Bunda sampai saat ini. Percayalah, nak, selalu ada rasa bersalah tiap kali Bunda terbawa bisikan setan dalam bersikap padamu. Dan Bunda berjanji, akan belajar untuk lebih sabar.

Tahukah kamu sayang, muslim yang baik itu, lidah dan tangannya tidak akan menyakiti orang lain. Dan kamu, rahmat terbesar yang Allah berikan, adalah yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dari kami orang tuamu.

Semoga, Allah mampukan kami untuk menjaga perilaku dalam mendidikmu,
Semoga, Allah kuatkan kesabaran kami dalam menghantarkanmu menjadi muslimah bertaqwa,
Semoga, kelak hanya kebaikanlah yang kamu kenang dari masa kecilmu,

Pada akhirnya nanti kamu akan menyadari bahwa Bunda dan Ayah hanyalah manusia biasa, sangat mungkin melakukan kesalahan,
tapi percayalah nak, kami selalu berusaha mengupayakan yang terbaik untukmu, dan senantiasa mendoakan kebahagiaanmu.

Nanti, kamu pasti tidak ingat tentang detil hari saat kamu kecil kini. Tapi semoga cinta yang kami berikan cukup membekas dihatimu sehingga membuatmu selalu nyaman bersama kami.

Sekali lagi Bunda mohon maaf ya nak, semoga Allah masih memberikan cukup waktu bagi Bunda untuk terus memperbaiki diri, sehingga kamu dapat bersyukur dan bahagia, diberikan ibu seperti Bunda.

dari yang selalu mencintaimu,
Dery Hefimaputri

Göteborg, 6 Maret 2016, 20.56 CET.

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia