Karena Bangkit Itu Pilihan

Kita ga bisa milih di keluarga apa dilahirkan, atau dengan cara apa dibesarkan, tapi yang pasti kita diberikan akal dan hati untuk berpikir dan merasa. Terjerembab melakukan kesalahan adalah keniscayaan, tapi sikap kita kemudian yang menentukan.

Cuma bisa nangis baca ini.. Begitu banyak yg seharusnya dipersiapkan, dan semua dimulai dari diri kita sendiri. Gimana mau menghasilkan generasi yg gemilang kalau sendirinya masih jauh dari teladan? Astaghfirullah.. Semoga Allah mudahkan langkah kita utk selalu bertaubat dan memperbaiki diri.

"Artinya ketika anak aqil baligh, anak telah:
1. Mengetahui tujuan hidupnya
2. Rampung mengetahui garis besar hukum-hukum Allah
3. Siap melaksanakan perintah dan larangan Allah

Mari kita pangkas fasa remaja; fasa yang memberi ruang untuk labil dan melakukan kesalahan. Mari kita didik anak menjadi syabab/pemuda! Dan memperlakukan mereka sebagai pemuda ketika masa baligh telah tiba.
Proyek besar ini kita mulai dari rumah. Menanam benih unggul di lahan yang unggul kemudian secara istiqomah menyiram tanaman keimanan ini agar tumbuh kokoh dan menjulang tinggi dan pada akhirnya akan berbuah kemanfaatan." (Kiki Barkiah)

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.
Maka tidakkah kamu mempergunakan akal? (QS Al An'am: 32)


Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
[at-Tahrîm/66:6]

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia