Berlomba dengan Waktu
Kau tahu apa yang lebih berharga dari keluarga?
Ialah iman,
yang dengannya akan baik seluruh urusanmu, akan terang benderang pandanganmu.
Kau tahu apa yang lebih menyedihkan dari rasa sedih itu sendiri?
Ialah mati rasa.
Saat hatimu bahkan tak mampu lagi untuk peka. Saat kau kesulitan untuk merasa sedih atas berbagai hal yang seharusnya menyedihkan. Kau bahkan kesulitan untuk merasa senang atas berbagai nikmat dunia.
Kau tahu apa yang lebih berbahaya dari benci?
Ialah tidak peduli.
Saat benci dapat menjadi bahan bakar untuk melakukan perubahan, bahkan untuk berprestasi, ketidakpedulian hanya akan menenggelamkanmu lebih dalam.
Maka bangunlah,
sudah cukup kau buang waktumu,
sebelum Ia bertanya sedang kau tak mampu berkata lagi.
Ialah iman,
yang dengannya akan baik seluruh urusanmu, akan terang benderang pandanganmu.
Kau tahu apa yang lebih menyedihkan dari rasa sedih itu sendiri?
Ialah mati rasa.
Saat hatimu bahkan tak mampu lagi untuk peka. Saat kau kesulitan untuk merasa sedih atas berbagai hal yang seharusnya menyedihkan. Kau bahkan kesulitan untuk merasa senang atas berbagai nikmat dunia.
Kau tahu apa yang lebih berbahaya dari benci?
Ialah tidak peduli.
Saat benci dapat menjadi bahan bakar untuk melakukan perubahan, bahkan untuk berprestasi, ketidakpedulian hanya akan menenggelamkanmu lebih dalam.
Maka bangunlah,
sudah cukup kau buang waktumu,
sebelum Ia bertanya sedang kau tak mampu berkata lagi.
Comments
Post a Comment