Surat Untuk Cintaku #1
Asiyah Rania Cinta Bunda,
Betapa sering Bunda memanggilmu dengan sapaan 'cinta',
tapi percayalah,
sesering apapun itu,
tak kan pernah cukup menggambarkan betapa besarnya cinta Bunda untukmu..
Asiyah Rania Cinta Bunda,
kau senang sekali tersenyum, mudah sekali tertawa,
tatapan menggoda Bunda atau Ayah saja cukup membuatmu terbahak
dan tawa renyah khas dirimu, sungguh seperti candu,
penawar gelisah, mendatangkan bahagia..
Semoga Allah senantiasa menjaga tawa-mu, menjaga sifat baikmu,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
mungkin Bunda bukanlah ibu yang sempurna,
terkadang satu dua kali diri ini gemas dengan tingkah aktifmu,
maafkan Bunda ya sayang,
semoga Allah senantiasa menjaga perasaanmu, bahkan dari diri Bunda sendiri,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
tahukah kamu sayang,
tidak pernah luput walau sehari Bunda berdoa dalam masa penantian kehadiranmu,
kau adalah permata hati yang dinantikan dan diharapkan,
semoga Allah takdirkan dirimu untuk juga menjadi jawaban bagi harapan bangsa dan agamamu,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
saat ini kau sudah terlelap, begitu tenang dan cantik sekali,
seharian ini kita bermain,
membaca buku adalah kegemaranmu,
kau juga begitu pintar menemani Bunda memasak,
semoga Allah senantiasa menuntun Bunda untuk mengisi waktumu yang berharga dengan kebaikan,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
terima kasih sudah hadir ke dunia,
Bunda ingin Asiyah tahu,
bahwa Bunda begitu bahagia diizinkan Allah menjadi ibumu..
Asiyah saat berusia 10 bulan, di Indonesia
Gothenburg,
6 Januari 2016
00.18 CET
Betapa sering Bunda memanggilmu dengan sapaan 'cinta',
tapi percayalah,
sesering apapun itu,
tak kan pernah cukup menggambarkan betapa besarnya cinta Bunda untukmu..
Asiyah Rania Cinta Bunda,
kau senang sekali tersenyum, mudah sekali tertawa,
tatapan menggoda Bunda atau Ayah saja cukup membuatmu terbahak
dan tawa renyah khas dirimu, sungguh seperti candu,
penawar gelisah, mendatangkan bahagia..
Semoga Allah senantiasa menjaga tawa-mu, menjaga sifat baikmu,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
mungkin Bunda bukanlah ibu yang sempurna,
terkadang satu dua kali diri ini gemas dengan tingkah aktifmu,
maafkan Bunda ya sayang,
semoga Allah senantiasa menjaga perasaanmu, bahkan dari diri Bunda sendiri,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
tahukah kamu sayang,
tidak pernah luput walau sehari Bunda berdoa dalam masa penantian kehadiranmu,
kau adalah permata hati yang dinantikan dan diharapkan,
semoga Allah takdirkan dirimu untuk juga menjadi jawaban bagi harapan bangsa dan agamamu,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
saat ini kau sudah terlelap, begitu tenang dan cantik sekali,
seharian ini kita bermain,
membaca buku adalah kegemaranmu,
kau juga begitu pintar menemani Bunda memasak,
semoga Allah senantiasa menuntun Bunda untuk mengisi waktumu yang berharga dengan kebaikan,
Asiyah Rania Cinta Bunda,
terima kasih sudah hadir ke dunia,
Bunda ingin Asiyah tahu,
bahwa Bunda begitu bahagia diizinkan Allah menjadi ibumu..
Gothenburg,
6 Januari 2016
00.18 CET
Comments
Post a Comment