Kosakata Asiyah 14 bulan
Dari awal saya udah nebak Asiyah akan menonjol dalam kecerdasan verbal. Dari sekitar usia 10 bulan dia udah bisa nyebut beberapa kata. Percaya ga percaya, ini sebenernya ada dalam doa dan keinginan terpendam saya sedari dulu; pengen punya anak yang pandai berkomunikasi, semoga memang begitu nantinya, aamiin..
Sebagai dokumentasi, saya mau menuliskan beberapa kata yang Asiyah sudah bisa ucapkan sampai saat ini. Tentunya ga 100% sempurna, tapi ia mengucapkan dengan sadar akan maknanya dan paling tidak saya mengerti (dapat membedakan apa yang ia ucapkan).
Anggota tubuh:
Bisa nunjukin+ngomong: kepala, mata, pipi, kaki, tangan, udel,
(Baru bisa nunjukin): hidung, kuping,
Keluarga/sapaan:
asiyah, bunda (enna), ayah, oma, opa, tante, om, kakak,
Hewan:
Bisa nunjukin+ngomong: lebah, gajah, jerapah, panda, domba, kelinci, bekicot, beruang, lumba-lumba, laba-laba, ikan, kupu-kupu, kuda, burung hantu, cicak, babi, rusa,
(Baru bisa nunjukin): bebek, tikus, ulet, kuda laut, kucing, anjing, tupai,
Buah:
plum, tomat, apel,
Pakaian:
baju, celana, kerudung, jaket, sarung tangan, sepatu,
Kata kerja:
nenen, mamam, mimi, duduk, jalan-jalan, ngaca,
Lain-lain:
balon, gayung, cokelat, lampu, buku, mobil, sepeda, gerobak, mainan, bunga, ayunan, sampah, dada!,
Non-noun:
banyak, sama, nyala, mati, dingin, jatuh, hati-hati, ngaca, kaga (iya, betawi banget), iya, oke,
Kurang lebih segini yang saya inget. Cukup banyak kalo kata babycenter(dotcom). Tapi balik lagi, tiap anak punya kecerdasan dominannya masing-masing. Jadi ga perlu terpaku kata si ini dan si itu(?).
Beberapa stimulus yang dilakukan antara lain:
- Jadi banyak bicara dan ekspresif. Biasakan menjelaskan apa yang dia lihat dengan bahasa yang sederhana dan perlahan
- Minta anak mengulang apa yang kita katakan, "ini namanya gajah, ini apa nak? ga-jah"
- Dorong anak mengekspresikan perasaannya instead of nangis atau nunjuk, "Asiyah lapar? mau mamam?" "Asiyah mau nenen? Bilang dong, ne-nen. Ga usah nangis, kalo nangis kan Bunda ga tahu. Kalo Asiyah bilang baru Bunda tahu."
- Membaca buku. Asiyah lebih tertarik kalo kita membuat cerita dari gambar-gambar yang ada ketimbang cuma bacain tulisan/penjelasan bukunya.
- Banyak menyanyi, lebih bagus lagi kalau ada koreografinya, anak lebih mudah mengingat. Terkadang walaupun mereka belum bisa menyanyi, mereka akan ikut menari sesuai koreonya, dan perlahan-lahan menyerap liriknya.
- Entah ini ada pengaruhnya apa ga, tapi so far kami ga punya TV. Baca-baca si katanya kemampuan bahasa itu berkaitan sama bagian otak sosialisasi, jadi akuisisi bahasa lebih efektif bila diiringi dengan interaksi langsung ketimbang via media lain.
Sekian, semoga ada manfaatnya ya.
Sebagai dokumentasi, saya mau menuliskan beberapa kata yang Asiyah sudah bisa ucapkan sampai saat ini. Tentunya ga 100% sempurna, tapi ia mengucapkan dengan sadar akan maknanya dan paling tidak saya mengerti (dapat membedakan apa yang ia ucapkan).
Anggota tubuh:
Bisa nunjukin+ngomong: kepala, mata, pipi, kaki, tangan, udel,
(Baru bisa nunjukin): hidung, kuping,
Keluarga/sapaan:
asiyah, bunda (enna), ayah, oma, opa, tante, om, kakak,
Hewan:
Bisa nunjukin+ngomong: lebah, gajah, jerapah, panda, domba, kelinci, bekicot, beruang, lumba-lumba, laba-laba, ikan, kupu-kupu, kuda, burung hantu, cicak, babi, rusa,
(Baru bisa nunjukin): bebek, tikus, ulet, kuda laut, kucing, anjing, tupai,
Buah:
plum, tomat, apel,
Pakaian:
baju, celana, kerudung, jaket, sarung tangan, sepatu,
Kata kerja:
nenen, mamam, mimi, duduk, jalan-jalan, ngaca,
Lain-lain:
balon, gayung, cokelat, lampu, buku, mobil, sepeda, gerobak, mainan, bunga, ayunan, sampah, dada!,
Non-noun:
banyak, sama, nyala, mati, dingin, jatuh, hati-hati, ngaca, kaga (iya, betawi banget), iya, oke,
Kurang lebih segini yang saya inget. Cukup banyak kalo kata babycenter(dotcom). Tapi balik lagi, tiap anak punya kecerdasan dominannya masing-masing. Jadi ga perlu terpaku kata si ini dan si itu(?).
Beberapa stimulus yang dilakukan antara lain:
- Jadi banyak bicara dan ekspresif. Biasakan menjelaskan apa yang dia lihat dengan bahasa yang sederhana dan perlahan
- Minta anak mengulang apa yang kita katakan, "ini namanya gajah, ini apa nak? ga-jah"
- Dorong anak mengekspresikan perasaannya instead of nangis atau nunjuk, "Asiyah lapar? mau mamam?" "Asiyah mau nenen? Bilang dong, ne-nen. Ga usah nangis, kalo nangis kan Bunda ga tahu. Kalo Asiyah bilang baru Bunda tahu."
- Membaca buku. Asiyah lebih tertarik kalo kita membuat cerita dari gambar-gambar yang ada ketimbang cuma bacain tulisan/penjelasan bukunya.
- Banyak menyanyi, lebih bagus lagi kalau ada koreografinya, anak lebih mudah mengingat. Terkadang walaupun mereka belum bisa menyanyi, mereka akan ikut menari sesuai koreonya, dan perlahan-lahan menyerap liriknya.
- Entah ini ada pengaruhnya apa ga, tapi so far kami ga punya TV. Baca-baca si katanya kemampuan bahasa itu berkaitan sama bagian otak sosialisasi, jadi akuisisi bahasa lebih efektif bila diiringi dengan interaksi langsung ketimbang via media lain.
Sekian, semoga ada manfaatnya ya.
Comments
Post a Comment