Quick Update

assalamualaykum ^_^

setelah berbulan-bulan blog ini tak tersentuh, sekarang saatnya untuk mengejar penulisan berbagai kisah yang terserak.. sebenernya di draft ada beberapa tulisan yang udah dibuat, tapi belum rampung-rampung karena ga ada waktu satu dan lain hal, hehee.. mari kita quick update dulu yah apa yang terjadi dari awal tahun 2014 ini:

Januari:
--> berkunjung ke Gohtenburg, pertemuan ke-4 bersama suami :D
Pada pertemuan kali ini objek traveling kita adalah Maroko, Sevilla, dan London. Tujuan traveling utamanya adalah Maroko. Sedangkan Sevilla dan London cuma semalem aja yakni untuk silaturahmi dengan mba riana dan mas ibra beserta dua putri cantiknya (di Sevilla) dan numpang transit semalem (di London).. Suami udah dari lama pengen nunjukin Maroko katanya.. dan benarlah, saya jatuh cinta sama kota ini.. rampung sudah tempat-tempat yang ingin ditunjukkan suami yakni Turki (2012), Andalusia (Januari 2013), Abisko (Januari, 2013) dan Maroko ini.. dari yang ekstrim di utara, hingga di selatan bumi.. rasanya udah siap kalo abis ini kita udahan dulu jalan-jalan 'ekstrim'nya hehe. next jalan-jalannya ke tempat yang stroller friendly aja :) #kode

Febuari:
--> semester terakhir di kampus, udah ga ada kuliah, 'cuma' praktikum 2 minggu sekali dan tugas akhir!
--> tepatnya 7 febuari 2014, testpack akhirnya menunjukkan 2 garis! alhamdulillaah.. (cerita lebih lanjut di postingan lain, insyaAllah)

Maret-Mei:
--> periode intensif tugas akhir. pertambahan berat hamil yang melesat di bulan lalu tiba2 jadi seret selama bulan-bulan ini, karena kepikiran TA ini mesti :p di masa-masa ini juga saya jadi melow pisan.. bisa loh nangis tiba2 klo inget TA yang masih surem karena merasa bersalah ke calon baby. kenapa merasa bersalah? pertama, karena takut berlebihan dalam ngerjain TA yang sangat menguras pikiran dan tenaga. kedua, takut juga ga maksimal dalam menyelesaikan TA, yang bisa berakibat makin lamanya kami berkumpul sama ayah baby, takut zalim jadi 'pemisah' anak dan bapak #eaa..

Juni:
--> berkat kuasa dan rahmat Allah, 16 Juni 2014, terjadilah yang dinamakan sidang tugas akhir dengan menyenangkan dan membahagiakan (karena udah selesai! hhe).. di hari yang sama, suami pulang ke tanah air untuk liburan sebulan sambil 'menjemput' kami.. alhamdulillaah..

Juli:
--> 12 Juli 2014: wisuda S1
--> 14 Juli 2014: terbang ke Gothenburg untuk memulai fase hidup baru menjadi full time wife, insyaAllah.. semoga ga ada lagi episode LDR-an sama suami.. walau begitu, sebenernya saya lahiran dimana belum fix.. bisa aja balik ke tanah air kalo administrasi disini belum rampung.. jadi, kalo mau bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis, saya harus punya personnummer (semacam nomer kependudukan). personnummer ini beda sama resident permit. kalo resident permit bisa diurus dari Indonesia yang merupakan izin untuk tinggal di Swedia. sedangkan personnummer itu semacam nomor identitas yang baru bisa diurus langsung di Swedia. Nah, tanpa personnummer ini saya harus bayar untuk lahiran disini yang tentunya ga murah, bisa berkisar 35000-80000 kronor (saat ini 1 kronor sekitar IDR 1700), tergantung kompleksitas proses kelahirannya.

Singkat cerita, sekarang saya sedang menanti nasib personnummer saya.. walopun kalo secara logika si harusnya ditolak :)) karena salah satu syarat pengajuan personnummer itu adalah punya izin tinggal minimal 1 tahun, sedangkan izin tinggal saya saat ini masa berlakunya udah tinggal 5 bulan (karena ngikutin kontrak kerja suami yang dibuatnya per tahun), heuhee.. udah coba dilampirin surat pernyataan dari kampus si kalo suami akan kerja (disini s3 itungannya kerja) selama minimal 4 tahun lagi, tapi ya biasanya orang sini suka strict. kalo emang personnummer saya ditolak saat ini, rencana selanjutnya adalah apply lagi saat kontrak kerja suami diperbarui (sekitar september/oktober), cuma masalahnya itu udah deket due date :)) plan lainnya adalah siapin uang untuk jaga-jaga lahiran disini tanpa personnummer, dan semoga proses kelahirannya mudaah dan lancaaarrr sehingga biayanya bisa seminim mungkin.. worst optionnya? balik ke Indonesia utk ngelahirin disana hehee.. saya udah punya tiket pulang si karena pas beli tiket kemarin emang belinya two way (tiket two way lebih murah dari one way) pada bulan september nanti. cuma trade off nya adalah saat itu usia kandungan saya (insyaAllah) udah masuk 8 bulan yang mana riskan untuk terbang.. heuu..

bismillah deh, semoga Allah tunjukkan yang terbaik.. semata-mata kami hanya berikhtiar biar keluarga ini bisa jadi keluarga yang utuh.. kalo kata mba nida, "Lebih baik lahiran dalam kondisi dimana ibu merasa paling nyaman dan aman. Kalo itu berarti harus bersama suami, ya dilakukan saja.." mohon doanya yaa :)

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia