ada memori yang aku ingin tetap abadi, pagi itu, kau bertanya, "apa rasanya pas aku sidang (tesis)?" "deg2an! adek zikir2 terus.." jawabku dgn spontan, kau terdiam, tak ada jawaban, tapi tetiba air matamu meruah.. ya Rabb, ada kah aku salah ucap? hampir tak pernah aku melihatmu menangis.. "makasi ya dek.." beberapa detik aku hanya mampu terdiam, belum mengerti benar apa yang sebenarnya terjadi, "makasi udah perhatian sama mas. baru kali ini, mas ngerasain ada orang yang ikut merhatiin.." ah, cinta.. lebih dari 8 tahun kau melewati berbagai fase hidup tanpa ayah dan ibu, dibalik ketenanganmu, dibalik semua kesantaian yang terlihat, ada hati yang rindu untuk dibersamai rasanya cinta ini bertambah berlipat-lipat, anak kita nanti pasti bangga memiliki ayah sepertimu, ayah yang tegar, tak pernah berkeluh kesah pd dunia, seberat apa pun menjalaninya aku cinta kamu.