why worry if we can pray? :)

Lama ga ngeblog bikin kagok juga untuk mulai lagi, hehe..

emangnya kemana aja 3 bulan blognya ga keurus? :p

berawal dari hectic di masa uts *iya, saya yg kurang jago memanage perasaan tepatnya*, lalu keterusan hectic uas, sampai akhirnya lupa dan bingung untuk memulai lagi *kayak sekarang ini hhe*

jadi, ada apa aja dalam 3 bulan terakhir? :)
mm.. ada satu peristiwa yang ingin saya abadikan disini, sebagai pengingat di waktu yang akan datang kalau-kalau ngerasain seperti itu lagi. ga ngerti ya? hehe, oke langsung aja..
jadi gini, semester kemarin saya sempet ngerasain stres. ya, stres. beban akademik dirasa begitu besar, dengan empat tugas besar (tubes) yang dengan ga sopannya harus dikerjakan selama masa uas. wih, apalagi yang namanya tubes proses manufaktur. bikin nafsu makan ilang, tidur ga tenang, dan uring-uringan. ini benar-benar terjadi lho pemirsa. apa? saya lebay? emang, hhe.

itu baru dari satu tubes, gimana kalo ada empat tubes dengan deadline yang berdekatan? aaak.. keadaan yang rawan bikin ga bersyukur.. pikiran udah kemana-mana aja; rasanya kayak kegagalan udah didepan mata #halah

ditengah kegalauan itu, saya inget, dulu pernah baca buku yang mampu mengatasi kegalauan di masa lalu *eaa ketauan sering galau*. buku itu berjudul Kuantum Ikhlas, karya Erbe Sentanu.

and you know what? setelah meresapi buku tersebut, saya jadi sadar; hey, bukankah selalu ada Allah yang Maha Kuasa? sekali lagi, MAHA KUASA. benarkah saya sudah benar-benar meyakininya?

dan tak lama setelah itu, teman saya (@sitifaatimaah) ngetweet kayak gini:
"why worry if we can pray?"
#njleb
dan juga saya teringat akan suatu hadits Qudsi: (lengkapnya disini)
"Apakah Aku yang memberi sebelum diminta, lalu ketika dimintai tidak Aku berikan?"
Ya Rabb, begitu lembut Engkau mengingatkan diri ini, dan menyelematkanku dari pusaran ketakutan yang melemahkan..

dan saat saya 'melepaskan', mengundang positive feeling seperti yang dijabarkan dalam buku tsb, dengan seizin-Nya semua menjadi lebih mudah. dan hasilnya? indah! :)

mungkin bukan nilai yang semata-mata menjadi sempurna, tapi hati yang sempurna dalam menerima apapun itu, insyaAllah..

Ia sungguh Maha Cinta! :)

< *diinget ya ie.. :D

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia