Belajar Kreatif dari Anak Umur Tiga #Day5

Sesuai materi utama tentang kreativitas, dimana dalam sesi materi dijelasin kalo anak-anak sudah terlahir kreatif. Bagi mereka, sapu itu bukan sekedar sapu. Tapi bisa jadi microphone, bisa jadi tongkat, dsb. Bagi mereka, kantong kresek itu bukan hanya kantong keresek, tapi bisa jadi baju, tas, jaket, mainan, segala macem.

Kadang kita perlu untuk diam dan mengamati dulu. Sebelum terburu-buru menyudahi aneka percobaan kreatifnya. Selami pikirnya lebih dalam, mencoba melihat dari sudut pandangnya. Ini yang susah, menekan diri dari bersikap reaktif.

Misalnya kemarin,
Asiyah lagi di toilet, ia memegang siraman air, ia guyur isinya ke keset (yang lebih mirip karpet) kamar mandi.

"Yah, kok basah karpetnya?"

"(seakan ga denger Bunda). Bunda, lihat, Asiyah bikin gambar beruang. Bagus ya, Bunda."

T_T

Jadi di kacamatanya, ia lagi bikin prakarya bergambar beruang dari basahan air di karpet. Itu lho, kalo karpetnya basah kan jadi ada pola gelapnya kan.

Dia bikin eksperiman, lagi berkarya, hal bagus, perlu diapresiasi cuma butuh diarahin dikit aja.

"Oh iya, bagus ya. Ternyata kakak asiyah gambar beruang. Cuma lain kali kita gambarnya di kertas ya. Kalo di karpetnya jadi basah, kalo basah bisa lembab, terus bisa berjamur. Kan ga nyaman juga kalo kita injek basah." Yaa Bunda pun mulai sesi perkuliahan..

Anaknya pun antusias, jadi malah ngomongin jamur.

"Mana Bunda jamurnya? Asiyah udah bikin basah, tapi kok ga ada ya?" Ia kira akan langsung seketika tumbuhnya.

Hihihihihi..

Dan sekarang tiap ke kamar mandi, mesti banget ngebahas jamur. "Mana Bunda jamurnya?"

Anak umur tiga, oh anak umur tiga :))

Makasih ya nak, udah ajarin Bunda untuk belajar bersabar, nahan diri dari langsung menjudge. Belajar melihat dari sudut pandang orang lain, belajar kreatif. Ah, membersamai anak memang proses belajar yang luar biasa.

Barakallahu fiik..