Posts

Showing posts from 2018

Keistimewaan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Image
Beberapa hari yang lalu, baca curhatan seseorang di IG story tentang tantangan hidup(?) sebagai bumil. Aih, jadi kangen hamil lagi nostalgia. Masa-masa yang romantis, indah, sekaligus juga bisa menguji karena namanya hamil, semudah apapun tetap saja 'wahnan 'ala wahnin' , kelemahan yang bertambah-tambah. Hamil muda, mabok. Hamil tua, susah gerak. Hihihi. Masih inget deh 'rasanya' harus tiap sebentar ke kamar kecil pagi-siang-malam. Belum lagi menjelang melahirkan, bisa kebangun jam 1-2-3 dini hari saking kantung kemih udah tertekan bayi. Mau tidur pun perlu perjuangan cari posisi yang nyaman. Mau pasang kaos kaki sendiri bisa akrobat dulu karena kehalang perut. Belum lagi bentuk tubuh yang berubah drastis bikin selera ngaca berkurang drastis *lebay amat bun, hihi.. Tapii.. Dibalik segala kelemahan, kerempongan, sungguh ada kenikmatan tersendiri. Bila Ia mengizinkan kita untuk menyadari, sungguh ada kebahagiaan yang sulit diungkapkan. Saya mengangg

Emotional Stability

Dalam hidup ga selalu kita ketemu situasi yang menyenangkan hati. Tapi percaya aja, kadang hal-hal membingungkan, menyebalkan, meng-spicles-kan, hadir dalam hidup kita untuk kebaikan kita sendiri. Seenggaknya buat bahan belajar tentang mengontrol emosi, melatih kestabilan emosi. Misal abis ketemu orang yang yang menguji kesabaran, coba kasih udzur, mungkin dia abis menghadapi hari yang berat. Bawa hepi aja, jangan bawa ke hati. Ya ga? Senyumin aja,  yes . Inget kebaikannya aja.

You Start

Hari ini diingatkan kembali, melalui kajian ust haikal (babe haikal), random aja nyari di yutub. Qadarallah, mencerahkan. Banget. Beliau bilang, orang tua kayak gimana yang paling dibutuhin di zaman sekarang? Jamaah menjawab aneka ragam. Mulai dari yang bisa ngajarin ngaji, yang selalu ada, dsb dkk dll. Semua fatal error, katanya. Bukan itu. Anak-anak butuh orang tua yang.. pelawak. Bahasa lainnya, orang tua yang menyenangkan. Saya tertampar. Sudah seberapa sering saya 'melawak' di depan anak? Apakah selama ini cuma banyak menuntut atau percakapan banyak diisi oleh urusan routines (semacam yuk sikat gigi, ayo makan, dsb)? Hiks Pas banget reminder ini. Ceritanya saya diambang keluhan terhadap mood swingnya kakak beberapa hari ini (yang dicurigai akibat kangen ayah dan sariawan). Maka setelah dapat fresh reminder ini, saya mencoba mengubah approach. Saat kakak sampe rumah sehabis diajak jalan oma-opa, saya coba lebih playful. Intonasi, tatap wajah, gesture, isi pembicar

Saat Ayah Konfrens

Rasanya udah lamaaa banget ga nulis disini. Banyaakk banget yang terjadi di dunia nyata, pengen dibahas tapi bisi belibet jadi ditunda mulu. Heu. Daripada dipendem terus, sedangkan menulis adalah salah satu media ampuh untuk ngelurusin pikiran(?), maka biarlah sebelum tidur ini saya mau nulis aja sengalirnya. Okeh, lanjut. Sekarang akhir oktober, pak suami lagi konfrens ke cina seminggu. Masih ada 3 hari lagi sampe insyaAllah kembali ke swedia. Dan percayalah, walaupun ada mama papa yang lagi main kesini, tetep aja tanpa pak suami ada yang kurang rasanya. Kangen, pasti. Tapi ada yang lebih wow lagi. Yakni, kakak asiyah kena malarindu akut sama bapaknya. Nyariin ayah mulu, "asiyah miss ayah, ayah lama banget ke cina nya. Maunya peluk ayah sekarang. Mau bobo sama ayah." Dsb dkk dll. Kalah deh abege pacaran juga. Kakak asiyah juga lagi sariawan, kok pas banget sama pas ayah ga ada. Sariawannya ada beberapa. Jadi susah makan, ngomong juga susah. Jangan tanya effortnya untuk

Moto

I'm here to learn. Begitulah kurang lebih moto perkuliahan yang baru kepikiran diluapkan dalam kata-kata di semester ini. Selama ini ya kuliah-kuliah aja, ga pake moto(?). Tapi berasa manfaat sih mengeksplisitkan suatu hal yang abstrak atau tadinya cuma ada dalam hati doang. Biar ga kebawa arus yang menggerus niat. Biar inget ga perlu merasa kepinteran, show off, etc dkk dll. Kosongin dulu gelasnya. Cause, I'm here to learn.

Catatan dari Kajian Teh Haneen Akira - Baperan

Image
"sifat walinya Allah, mereka ga takut. laa khauf." "semua orang punya hati, tapi ga semua orang hatinya hidup." "ketika kita menghargai alquran, Allah hargai kita. ketika kita memuliakan alquran, Allah muliakan kita. ketika kita menjaga diri dengan ayat-ayat alquran, Allah yang jaga kita. kalau kita melupakan alquran, lihat saja bagaimana alquran melupakan kita. ketika kita abaikan alquran, boleh dicoba bagaimana rasanya Allah mengabaikan kehidupan kita." "barangsiapa yang berpaling dari dzikrurabbi (alquran), maka ia akan memiliki kehidupan yang sangat sempit. barangsiapa yang berpaling dzikrurrahman (Allah), isi hatinya cuma baper/perih/pedih." "karena yang disini (hati), butuh alquran. yang disini (hati) bisa tumbuh, bisa segar, bisa menemukan habitatnya dengan alquran. yang mengerti keagungan alquran maka ga akan pernah meninggalkan alquran. yang mengerti manfaat, keberkahan, kebaikan alquran, maka ia tidak akan pernah tin

Menjadi Muslim

Image
Kadang kita kira kita punya pilihan, untuk berkelit, untuk menghindar. Tapi nyatanya, menjadi muslim artinya adalah berserah diri. Submitting ourselves to the Creator. Menjadi muslim artinya menyerahkan diri kita, keputusan-keputusan dalam hidup kita, hal-hal yg kita sukai, hal-hal yg kita benci, hanya kepada Allah, sesuai dengan yang diinginkan-Nya. Menyerahkan diri kita, bakti kita, hidup kita hanya kepada Allah. Itulah makna muslim yg sesungguhnya. Maka sudah sepantasnya kita mengevaluasi diri, lagi dan lagi, apakah sudah sesuai kita menyebut diri sebagai seorang muslim? Apakah sudah selaras perbuatan, ucapan, maupun kata hati kita sebagai seorang muslim? Ini bukanlah hal yg dilakukan sekali maka selesai, melainkan terus-menerus. Karena ujian akan terus datang selama kt hidup, garis finishnya nanti saat malaikan maut datang menghampiri. Semoga yg terbaik bagi usia kita adalah diakhirnya. _pengingat untuk diri sendiri_

Kuliah sambil mengasuh bayi, mungkinkah?

Image
A= "bismillah ya, Bunda. Diniatin untuk cari ilmu, untuk ibadah.." nasihat suami di hari pertama kuliah (lagi) B= "gitu ya ayah, tapi aku ga ngorbanin dede kan?" A= "gak lah bunda, lagian dede kan dipegang sama aku. Dia juga udah cukup gede." Ah, Allah emang paling tahu kondisi hamba-Nya. Apalah jadinya saya ini tanpa keluarga kecil ini, tanpa dukungan suami. Bisa dibilang beliaulah 'dalang' dari nyemplungnya saya kuliah lagi. Mulai dari ngingetin jadwal-jadwal akademik (course registration, jadwal kuliah, dsb), nge-email course administrator, sampe nge-email course secretary demi dapet jadwal ramah anak. Huhuhuhu. Beberapa orang yang tahu saya udah punya suami-anak nanya, 'hahhh gak ribet tuuh kuliah sambil ngurus orang lain juga? Aku ngurus diri sendiri aja udah rempong'. Memang, akan ada perjuangan lebih, akan ada waktu tidur yang lebih sedikit, akan ada waktu senggang yang terpangkas. Tapi ga terasa memberatkan kalo kita ga me

Back to School

Setelah seminggu kembali lagi ke tanah rantau tercinta, akhirnya saya mulai kuliah lagi. Hihi. Alhamdulillah Bismillah.. Setelah cuti dua semester, yang sangat worthed tentunya. Jauhlah rasanya ninggalin anak (sejenak) pas usia empat bulan sama 12 bulan mah. Bagi bayi, jeda beberapa bulan itu udah jauh banget bedanya. Keinget dulu, saat rencana awal mulai kuliah lagi pas dede 4 bulan. Dalem hati udah ga sreg, tapi khawatir kalo ngelobi suami dari awal nanti proposal postpone kuliah ditolak pak bos. Akhirnya bawa ke doa aja. Eh ternyata malah mas suami sendiri yang nawarin postpone masuk kuliahnya, "Dede masi terlalu kecil, nanti aja lanjutinnya" kurang lebih begitu. MasyaAllah. Berasa banget deh kuasa Allahnya dan jadi pelajaran bagi saya untuk apa-apa itu, segala hal sebesar maupun sekecil apapun, mintanya ke Allah. Bukan ke makhluk. Makhluk mah semua dalam genggaman Allah aja kan, gampang bagi-Nya bolak-balikin hati. Begitu juga waktu dede 8 bulan, hampir lanjut saat

Kuliah Online Asyik di Almaghrib Institute #Day7

Image
Ceritanya hampir setahun terakhir saya cuti kuliah. Setelah sekian bulan barulah saya kepikiran, "Eh, kenapa gak ambil kuliah online aja ya?" Alhamdullilah sekonyong-konyong(?) ada email masuk menginfokan lagi dibuka kelas online di Almaghrib Institute, waktu itu kelas tentang penyucian jiwa alias 'Tazkiyatun Nafs' oleh Syekh Omar Suleiman. Websitenya di almaghrib.online, nama kelasnya 'Behind The Scene'. Kebetulan saya emang lagi nyari bahasan tentang tema itu, kok ya bisa pas banget huhu. Akhirnya saya pun daftar, biayanya sekitar 42 euro. Almaghrib Institute ini adalah situs kuliah online terbesar untuk islamic studies di western world. Pengajarnya ada banyak, ada Omar Suleiman, Yasmin Mogahed, Yasir Qadhi, dll. Sesinya dibuka per batch gitu, jadi ga tiap saat available. Dia bisa kasih reminder kok kapan buka kelas baru, cek aja webnya itu. Kelas 'Behind The Scene' terdirid ari empat modul yang berisi total 35 video lecture. Kita akan diberi a

Cara Mudah Cek Jadwal Kajian di Jakarta #Day6

Image
Medsos bisa banget dipake untuk mubazir waktu, bisa dipake untuk numpuk dosa (misal liat aurat orang lain, bisa juga dipake untuk memudahkan hidup salah satunya sebagai cara cepat cek jadwal kajian. Berhubung saya belum jadi anggota(?) tetap suatu kajian karena domisili yang masih di Swedia jadi bagi saya info kajian tuh penting banget. Jadi ga hilang arah deh mau kemana. Belum sering banget sih, tapi paling ga udah diniatin. Semoga Allah beri kemudahan. Di IG ada @jadwa_kajian sunnah untuk info kajian sunnah di Jabodetabek, ada juga @jadwalustadzkhalid untuk khusus update jadwal kajian ustadz khalid basalamah, di daerah cibubur ada @alikhlasgrandcibubur. Dan masi banyak yang lainnya. Tinggal search aja di IG, masukin nama diatas di kolom seach 'people', perlu donlot aplikasi instagram sebelumnya tentunya. Semoga bermanfaat! #IbuProfesional #BundaSayang #Level12 #Tantangan10Hari

Baca Alquran jadi Bisa Dimana Saja, Kapan Saja #Day

Image
Ada masanya saya ga bisa bawa mushaf. Misal kalo mau baca quran di kendaraan (bus atau tram), atau tas udah penuh, atau nanggung aja bawa mushaf karena perginya ga terlalu lama. Maka ga khawatir, tetep bisa tilawah dimana aja selama hp ada batrei dan internet :D Saya jarang suka donlot app, karena memori hp biasanya cepet penuhh, maka saya terbantu banget dengan situs-situs online gitu. Biasanya saya baca Alquran via quran.com , ada arti per ayatnya juga. Tulian arabnya mudah dibaca, cukup besar pula.  Cara aksesnya tinggal ketik 'quran.com' aja di browser, tunggu deh :)  Alhamdulillah, jadi ga ada alesan ya untuk ga baca alquran. Kalo bisa buka gadget, bisa buka medsos, maka ga ada alesan lah ga sempet baca alquran. Kalo kita udah ngerasain efek dan nikmatnya, maka kita akan kejar terus untuk ngejaga amalan yang satu ini. Sekedar baca aja udah luar biasa faedahnya, apalagi dipelajari dan diamalkan ya. Semoga Allah beri kemudahan. Sekian review kali ini. Semoga

Instagram, Yay or Nay? #Day4

Aplikasi yang satu ini tentunya udah ga asing lagi bagi berbagai kalangan, baik di Indonesia maupun secara global. Teringat zaman kuliah dulu, waktu IG belum serame sekarang, saya sempat ogah banget sama aplikasi satu ini . "Harus upload foto tiap posting? Hah?" Pikir saya waktu itu. Ya saya bandingin sama Twitter (yang lagi saya gandrungi di masa itu), jelas aja bingung dong kalo mau posting aja kok perlu nyari foto dulu. Ribet! Saya pun berasumsi isinya bakal banyak promosi terselubung, soft selling strategy, dsb. Dengan kata lain, IG udah kayak 'pasar', artinya? Bahaya bagi keamanan rekening jiwa wkwk. Sampai akhirnya saya merasa Twitter dan Path udah ga sesuai dengan kebutuhan saat itu. I need bigger ''window" to see the world, as well as to reach wider crowd. Kesempatan untuk mencari inspirasi maupun untuk menumpahkan pikiran lebih terbuka lebar di media yang masanya lebih ramai (terutama bagi lingkaran pertemanan saya), dan IG lah jawabannya.

Review Situs Tokopedia #Day3

Image
Oke, mungkin kali ini ga hubungan langsung sama pengasuhan, tapi jujur situs ini sangat memudahkan saya sehari-hari. Iya, marketplace seperti tokoped** memudahkan aktivitas belanja saya. Ga perlu keluar rumah, apalagi untuk barang printilan yang udah jelas lah speknya kaya apa. Saya pernah beli lakban, bubble wrap, rak buku, sampe aseton kuku ya disini. Ada beberapa situs marketplace sejenis ya, tapi saya kapok ah nyoba-nyoba. Ada salah satu situs yang, emang sih menjanjikan free ongkir, tapi situsnya terbatas banget infonya. Saya ga bisa melacak status pemesanan, riwayat pembelian, dsb, melainkan harus donlot aplikasinya dulu. Yang mana buat saya yang ga berdomisili di Indo ga bisa donlot aplikasi karena harus pake simcard Indonesia, haaah ribeet! Situs Tokopedia udah gampang banget diakses dan dipahami, informatif, semua info yang diperlukan dijembreng disana. Ga perlu menuh-menuhin memori hp dengan aneka aplikasi tambahan. Saya mah kalo bisa irit aplikasi ya irit aja, sama foto

Teknologi di Sekitar Kita; Review Website Parenting #Day2

Image
Oke, setelah review aplikasi di postingan sebelumnya (baca=  Review Aplikasi Canva ), kali ini saya mau review (tepatnya sharing) tentang website parenting yang jadi salah satu pegangan dalam belajar selama ini. Tahun pertama menjadi orang tua dulu mengajarkan saya bahwa ada yang lebih 'berbahaya' ketimbang ketidaktahuan, yakni salah memasukan input ilmu (baik yang tidak berguna, tidak dibutuhkan, maupun menyesatkan sama sekali) dalam kondisi ga punya filter yang baik (belum paham banget mana yang bener dan engga, maupun yang abu-abu). Intinya, too much information is not a small thing, bikin pusing sis! Kalo bahasa kajiannya sih, begitu banyak terpapar syubhat (hal yang meragukan). Naaah, suatu hari seorang teteh ngasi info tentang 'Parenting Nabawiyah' dan juga link kajian penggiatnya, Ust Budi Ashari (di youtube). Ini nih link websitenya>> parentingnabawiyah.com Wih, rasanya seneng banget! Saya kaya dapet kemewahan luar biasa bisa membaca, belajar, meny

Teknologi di Sekitar Kita; Review Aplikasi Canva #Day1

Image
Tantangan level 12 kali ini adalah review aplikasi/website/teknologi yang bisa memudahkan peran kita sebagai istri/ibu maupun jadi tambahan amal shalih, sehari satu review. Nah kali ini saya mau review tentang aplikasi 'Canva', saya lagi sukaaa banget sama aplikasi ini. Canva ini semacam aplikasi untuk bikin suatu poster dengan berbagai template yang udah disediakan, custom juga bisa. Bikin aneka poster jadi mudah, tinggal klak klik di hape aja. Menariknya, di aplikasi ini, pilihan templatenya ada banyaaak dan (menurut saya sih) bagus-bagus. Utak-atiknya juga mudah, user friendly deh. Beberapa template yang ciamik(?) kudu berbayar tapi masi terjangkau. Saya suka pake aplikasi ini untuk bikin pengumuman (misal untuk promo dagangan, wkwk), dan utamanya untuk nulis quotes atau reminder untuk disebar di medsos. Sekarang lagi banyak kan tuh aneka postingan tanpa foto pribadi alias tulisan aja di medsos. Saya sih menikmati banget, suka dapet pencerahan (dan sentilan) darisitu

Rekap

Alhamdulillah. Saat postingan ini di tulis, saya dan anak-anak sedang di Indonesia. Sudah dua minggu kurang lebih, beberapa hari lalu baru balik dari liburan ke Lombok. Sekarang Baby Maryam sudah 10 bulan. Makin aktif, lincah, dan gemezin. Tabarakallah. Efek sampingnya, Bunda jadi lebih syulit buka hape selain saat anak-anak tidur. Nah sekarang anak-anak masi pada tidur, mariii corat-coret sedikit. Saat ini ada beberapa to-do list di 'kandang waktu' Bunda, hal-hal yang menanti dilakukan kapan aja tiba-tiba ada waktu lowong, diantaranya= - Baca dengan seksama arahan grup SAI (Sahabat Anak Indonesia). Ini program pendampingan homeschooling, ada modulnya juga yang menunggu di print. - Tantangan level terakhir kelas Bunda Sayang - Rekap buku 'Asyiknya Belajar di 5 Benua' - Fotoin barang preloved buat dijual (garage sale). Semau diluar dailychores fisik dan hati. Bismillah! Semoga liburan tetap produktif! Semangaaatttt, yang penting terus bergerak yes, belajar k

Fitrah Seksualitas #Day10

kali ini saya mau menyarikan ilmu dari buku prophetic parenting terkait menjaga firrah seksualitas anak, Di usia pralatih, tempat tidur anak dipisahkan dari saudaranya. Hal ini menunjukan kecenderungan seksual mulai perlahan muncul. ” Apabila anak-anak kalian mencapai usia tujuh tahun, maka pisahkanlah antara tempat tidur mereka. Dan apabila sudah mencapai usia sepuluh tahun, maka pukullah mereka untuk shalat. (HR Al-Hakim, Shahih). Melatih anak meminta izin sebelum masuk rumah dan kamar orang tua Sejak kecil anak dibiasakan meminta izin sebelum masuk ke kamar orang tua pada tiga waktu sensitif, yakni sebelum subuh, waktu tidur siang, dan setelah shalat isya. Sesuai arahan dalam surat An-Nur: 58-59. Jelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina Penjelasan disesuaikan dengan budaya negara setempat. Bila anak tinggal di negara barat bisa diperlukan penjelasan lebih mendalam. Menjauhkan anak dari bercampur baur dengan lawan jenis Mengajarkan kewajiban m

Fitrah Seksualitas #Day9

Kali ini review tentang kelompok saya sendiri, hehe, kelompok 10. Kami mengangkat tema tentang menjaga fitrah seksualias pada usia pra-aqil baligh. Salah satu solusi diambil dari menyarikan buku prohetic parenting, yang memang punya bab khusus tentang menjaga fitrah seksulitas anak. Diskusi berlangsung seru, karena melalui diskusi jadi ada ilmu yang teralirkan. Misalnya, bahwa proporsi wanita dalam alquran yang tertinggi adalah sbg istri, baru ibu dan baru urusan pribadi. MasyaAllah.. semoga ada kebaikan yang alirkan. barakallahu fiik

Fitrah Seksualitas #Day8

Kali ini review kelompok 9 dengan tema kekerasan seksual pada anak. Huaa baca judulnya aja udah nano-nano deh.. :( Ada beberapa poin yang menarik yang beberapa baru saya ketahui disini. Pertama, yakni anak laki-laki juga sama beresiko jadi korban sebagaimana anak perempuan. Malahan, di tahub ini kasus lebih banyak terdata terjadi di anak laki-laki. Kedua, para pelaku kebanyakan adalah korban juga dulunya. Ada satu quotes indah dari Bunda Elly Risman, “Pengasuhan adalah proses pembentukan kebiasaan dan kenangan. Bagaimana Anda mengasuh anak kita akan terlihat hasilnya. Selamat menuai pada saat musim ‘panen’ tiba”. Beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya biasakan ngobrol dengan anak tentang apa saja, budayakan diskusi keluarga, perkuat doa perlindungan, ajarkan aurat dan malu, dsb. Barakallahu fiik

Fitrah Seksualitas #Day7

Kali ini review presentasi kelompok 8, dengan tema peranan keluarga dalam melindungi anak dari bahaya LGBT. dalam islam sudah jelas, terang benderang, bahwa Allah hanya menciptakan dua jenis kelamin. Dua fitrah sesuai gender tersebut. Maka selainnya bisa dipastikan adalah penyimpangan pada fitrah. grup 8 menuturkan penyebab dari adanya LGBT yakni kesalahan pola asuh, gaya hidup, dan faktor lingkungan. melalui slide ini juga saya baru tahu kalau pemerintah sudah menggolongkan LGBT sebagai permasalahan kejiwaan (Dinkes, 1998). Ada rasa lega. Karena di barat ini terutama di Swedia, kuat sekali propaganda tentang penerimaan LGBT sebagai sesuatu yang lumrah dan biasa. Sebagai ibu dan terutama muslim saya merasa jengah. Mereka itu tidak tahu, perlu diberi tahu, diselamatkan, dikasih tahu mana yang selamat, bukannya didukung untuk masuk jurang. Ah andai tahu siksanya kaum homoseksual itu begitu berat dalam islam. Naudzubillah min dzalik. Semoga Allah menjaga diri kita, keluarga dan

Takwa Itu Apa?

Dari dulu berkali-kali, berulang-ulang dengar kata 'takwa'. Beberapa kali mendengar penjelasannya, 'takut kepada Allah'. Tapi saya merasa butuh penjelasan lebih dalam lagi. Kata ini, pasti maknanya dalam dan luar biasa. Hingga, Allah ajarkan melalui lisan Ustadz Adi Hidayat dan Syekh Omar Suleiman. Ust Adi bilang, takwa itu lawannya nafsu (fujur), keduanya bertempat di hati. Dua hal yang saling bertolak belakang. Misalnya, sifat takwa adalah jujur, sifat nafsunya bohong. Sifat takwanya sabar, sifat nafsunya marah. Dua kata itu disebut sama banyaknya dalam alquran. Kalau seseorang terbiasa menekan nafsu, maka sifat takwanya akan terangkat, dan sebaliknya. Syekh Omar Suleiman menjelaskan, bahwa orang bertakwa itu ibarat seseorang yang berjalan sambil ditimpuki batu, ia akan mendekap erat tubuhnya agar tidak terluka. Dekapan erat, kuat, itu adalah takwa. Dan lemparan batu itu ibarat ujian sepanjang kita hidup. Orang yang bertakwa ga boleh meleng, ia akan terus wasp

Fitrah Seksualitas #Day6

Judul presentasi kelompok 7 begitu menarik, yakni, 'Pengaruh Media dan Pornografi dalam Penodaan Fitrah Seksualitas Anak'. Data diawal bikin tercengang. Indonesia negara kedua terbesar pengakses pornografi di dunia ,k2015-2016), dan 97% anak Indonesia pernah mengakses pornografi (2017). Pornografi ada tahapannya, ga langsung bertindak, melainkan= Shock --> Adiksi --> Eskalasi --> Desentifikasi --> Act-out Kecanduan pornografi merusak lebih banyak bagian otak daripada kecanduan narkoba. Apa itu fitrah seksualitas? Yakni berpikir, merasa, bertindak sesuai gendernya. Lantas, bagaimana melindungi anak dari dampak media? - Pendidikan agama - Check dan recheck - Dampingi anak saat menggunakan gadget - Buat kesepakatan - Ambil manfaatnya saja - Jelaskan situs yang harus dihindari

Fitrah Seksualitas #Day5

Lanjuut, kali ini catatan tentang presentasi kelompok 6, temanya 'Fitrah Seksualitas Anak Sekolah'. Pas pertama lihat presentasinya, mata saya yang agak sepet akibat udah melek lama pun jadi segeer lagi hihi. Colorful dan eyecatching. Cocok deh sama temanya, tentang anak-ana Di awal presentasi dijelaskan tentang Teori Freud (1905) tentang pembagian fase seksualitas anak= 0-2 tahun= fase oral, menikmati menghisap puting susu ibu saat menyusu. 3-4 tahun= fase anal, anak merasa nikmat saat mengeluarkan feses. 4-7 tahun= fase phalic, anak kadang mulai memegang alat kelamin 8-12 tahun= fase genital, anak mulai memeliki ketertarikan dengan lawan jenis. menurut teori Freud, perkembangan seksual seorang anak bergantung pada kepuasan di tiap fase tersebut. bila tiap fase berkembang normal, maka perilaku seseorang juga akan normal. Pada presentasi ini juga dipaparkan data-data tentang kehamilan remaja, dan LGBT di Indonesia. Naudzubillah min dzalik.. Beberapa solusi yan

Fitrah Seksualitas #Day4

Ceritanya WA saya beberapa hari yang lalu ngehang, jadilan presentasi grup 4 kelewat :( Hiks. Tak apa, sekarang langsung resume singkat presentasi grup 5 saja. Grup 5 mengambil tema fitrah seksualitas menurut islam. Dijelaskan tentang aneka penyimpangan yang makin marak di zaman sekarang ini. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2016, LGBT akan jadi penyumbang HIV/Aids terbesar, terutama dari kalangan gay. Musibah besar :( Naudzibillah min dzalik. Pantaslah dibilang #IndonesiaDaruratLGBT. Sedangkan dalam surat An-Nisa ayat 1, jelas sekali bahwa Allah bilang manusia itu hanya diciptakan dua jenis kelamin; laki-laki dan perempuan. Selain itu maka keluar fitrah. Penyimpangan. Kalau ada sesuatu rusak, maka kerusakannya diperbaiki, atau justru justru berusaha melazimkan/memaklumi/menyebarkan/mendukung kerusakan tsb? Seminimalnya, masukan dalam doa. Ah padahal dalam islam urusan ini perkara besar dan serius. Ancaman hukumannya jauh lebih berat daripada zina, padahal zina saja sudah berat ba

Fitrah Seksualitas #Day3

Kali ini adalah sedikit catatan tentang presentasi grup 3. Aih jadi inget kuliah offline kalo gini caranya (red= group work). Hihi. Cuma kali inj dengan materi mamak-mamak dan keluarga. Alhamdulillah dengan IIP ini saya merasa mendapat reminder terus deh tentang goals sebagai ibu, keberadaan teman-teman (lingkungan sekitar) yang inspiratif dan sevisi adalah nikmat besar, alhamdulillah. Langsung aja, grup 3 memaparkan materi melalui chat WA, ala kulwap gitu deh. Dijelaskan tentang apa itu fitrah seksualitas, dan bagaimana merawatnya di usia 0-15 tahun. Secara umum, orang tua baik ayah dan ibu perlu berperan Anakaktif membersamai anak pada 0-15 tahun. Karena anak laki-laki belajar tentang sifat maskulinitas dari Ayah 75% dan feminimitas 25% dari ibu. Sedangkan anak perempuan mendapat sisi feminimitas 75% dari ibu, dan 25% dari Ayah. Jadi, menurut sumber buku Fitrah Based Education, pada usia 0-2 tahun anak didekatkan pada ibu melalui proses menyusui langsung. Proses menyusui ini adal

Tentang Fitrah Seksualitas #Day2

Grup dua menyampaikan presentasi yang sangat informatif dan diakhiri dengan Cerpen mengenai mengajarkan anak tidur sendiri. Dalam presentasi, disampaikan tentang apa itu fitrah seksualitas, apa saja tantangannya, apa pentingnya, berikut solusi yang bisa dilakukan. Wah informatif banget deh, jadi reminder juga bagi saya pribadi. Ada satu kalimat yang menyentil, "salah satu pentingnya fitrah seksualias adalah akan memudahkan anak untuk mengidentigikasi syariat islam yang mengikat mereka berdasarkan perbedaan gendernya ." Oh ya, di zaman sekarang tantangan begitu besar. Kuat sekali arus yang mengajak para ibu untuk keluar dari rumahnya. Sedih, saya pun belum sempurna mengamalkan ayat Allah perihal ini, bahwa wanita tetaplah di rumah-rumahnya. Bahkan (ah saya lupa siapa yang bilang) salah satu ustadz menjelaskan karena perintah Allah adalah wanita menetap di rumah maka tiap detik yang dihabiskan seorang wanita dalam rumah terhitung ibadah. MasyaaAllah. hakikatnya wanita ter

Tentang Fitrah Seksualitas #Day1

haa lama sekali ga update, nyaris ketinggalan mengumpulkan tantangan level 11 kelas Bunsay ini. Bismillaah, mari kejaarr target. Materi kali ini tentang fitrah seksualitas anak. Kelas kami dibagi jadi 10 kelompok, dan masing-masing presentasi karyanya terkait materi ini. Tugas individu adalah mereview presentasi tiap kelompok dan juga boleh menambahkan dari sumber lain saat presentasi sedang libur (akhir pekan). Baiklah, langsung ke kelompok pertama. Dan, saya pun melongo. MasyaAllah, kelompok 1 membuat semacam activity book tentang anggota tubuh (apa saja yang tidak boleh disentuh, dsb) berisi permainan-permaianan yang bisa jadi media pembelajaran informatif. Jadi pengen uji coba nih ke Asiyah, heu. Karena memang di usia 3,5 tahun ini, terlihat kalau si Kakak mulai lebih 'aware' tentang tubuhnya maupun gender. Misal begini, "Ayah udah di jalan belum Bunda?" "Mungkin udah, kenapa kakak tanyain Ayah terus? Kan ada Bunda juga disini?" (Bunda poses

Gantian Kakak yang Bercerita #Day10

Tiap pulang sekolah, kami biasa ngobrol tentang hari itu. B= Kakak, sekarang kakak coba cerita. A= Kakak paling suka Oli (Nama temannya). Oli bisa bahasa swedia. Oli suka peluk Asiyah. Oli sayang sama Asiyah. B= Kakak paling suka main sama siapa? A= Sama Oli! Kalo Oli ga masuk, B= Bunda kenapa tadi Oli ga masuk sekolah? Bunda suka minta kakak cerita, belajar menyelami warna-warni pikirannya anak-anak. Polos, sederhana, namun juga kadang mendalam dan kaya rasa. Barakallahu fiik. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Tentang Pahala #Day9

Bunda mencoba mengenalkan konsep pahala, "Jadi kak, disebelah kanan kita ada malaikat yangg tugasnya mencatat, kalau kita berbuat baik, ditulis, namanya dapat pahala. Kalau kita berbuat ga baik, dicatat juga, namanya dosa. Kalau pahalanya banyak, bisa masuk surga. Kalau dosanya lebih banyak, terserah Allah, bisa Allah maafin atau masuk neraka." Kakak Asiyah pun angguk-angguk, mendengarkan dengan seksama. "Malaikat suka bisikin, doain, yang baik-baik untuk kita. 'Ayo kakak Asiyah, sayang dedenya, bantu Bundanya, gitu'. Nah, kalo setan sukanya bisikin yang jelek-jelek, 'Nangis berlebihan aja, atau marah-marah aja.' Gitu." ** Beberapa waktu kemudian, Bunda= Kakak, tolong taroin celana ini di lemari Ayah ya A= Oke. Setelah selesai bantu Bunda, A= "Asiyah dapat pahala, udah masukin ke lemari." Kata Kakak, sambil ujug-ujug mainin hanger, diambil dari lemari. Bunda kaget, dalam hati membatin senang, 'Wah udah ngerti ni

Tentang Surga dan Neraka #Day8

Ada salah satu buku terbitan PerisaiQids yang jadi favorit kami. Iya, kami. Kakak Asiyah dan dana Bunda, hehe. Soalnya bukunya MasyaAllah bermanfaat banget. Isinya kumpulan doa dan dzikir harian. Tiap halaman ada ilustrasi sederhananya. Nah di beberapa doa (biasanya yang ada perihal memohon keselamatan akhiratnya), akan ada ilustrasi neraka (api) dan dan surga (air atau sungai). Hal ini jadi pembuka percakapan tentang konsep neraka dan surga. "Di neraka banyak apinya. Panas. Isinya orang yang ga mau percaya sama Allah, ga mau berdoa sama Allah. Kalo di surga, apa apa yang kita mau ada, semua yang enak-enak deh. Ada sungai susu, sungai madu juga loh kak. Banyak buah-buahan." Setelah percakapan tentang hal ini (yang diulang berkali-kali di tiap kesempatan), suatu hari Kakak Asiyah bertanya, "Bunda, Bunda takut sama apa?" "Bunda takut sama neraka, kak." "Kan ga keliatan." (sepertinya maksudnya ia mau menenangkan Bunda, tenang aja, kan be

Sebelum Masuk Kelas #Day7

Setiap pagi, Ayah dan Kakak Asiyah berangkat sama-sama. Sekolahan Kakak Asiyah berjarak 1 menit naik tram aja dari kantor Ayah, alhamdulillah jadi sekalian jalan. Nah dulu waktu anak-anak sempet sakit bergiliran di puncak winter, sehingga pada di rumah sampe sebulan lebih, pas masuk sekolah lagi Kakak Asiyah suka ngadat. Ga mau masuk kelas. Maunya sama Ayah terus aja. Akhirnya setelah segala nego dan bujuk rayu, ternyata Kakak Asiyah nyamannya dengan rutin baru yakni sesi berkisah sebelum masuk kelas bersama Ayah, hihi. Kemarin cerita Nabi Yunus dulu. "Janji ya, abis cerita Nabi Yunus, Kakak masuk kelas dengan happy." "Iya!!" Lalu Kakak Asiyah pun ceria masuk kelas seperti biasa, tanpa drama mogok dulu di sesi dadah-dadah. MasyaAllah Tabarakallah. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Kisah Nabi Ibrahim #Day6

Dua hari ini, Bunda ketiduran bareng baby maryam dan kebangun tengah malem. Ini ditulis jam 2.16. Huhu terharu, akhirnya ngerasain lagi ritme hidup pas kuliah dulu. Sekalipun sekarang masih cuti. Nikmat banget. Tidur diawal malam, tengah malam bangun dan ngelakuin beberapa hal dalam hening malam. Tidur lagi deh hehe. Tentang kisah lagi ya. Kami menceritakan juga tentanf kisah Nabi Ibrahim. Baru potongan awal sih. Saat Nabi Ibrahim melihat langit (memikirkan tentang bintang, bulan, matahari), sampai peristiwa menghancurkan patung-patung dan dibakar dalam api. "Tapi apinya dingin Bunda? Ga panas?" Melalui cerita ini, mulai diperkenalkan tentang konsep ''mukjizat". Biar Kakak Asiyah tahu kalo itu keistimewaan aja, ga untuk tiap orang. Jangan sampe tahu-tahu nyoba pegang-pegang api --" Hikmah dari cerita ini= - Berdakwah dimulai dari orang terdekat, karena cinta, sekalipun ditentang. Memutus kesenangan/nafsu orang lain pasti akan memberikan perlawanan.

Cerita Asiyah Bayi #Day5

Selain kisah-kisah nabi, Kakak Asiyah juga suka minta diceritain tentang kisah masa kecilnya. Jadi berasa ada perlunya juga meng-highlight suatu kejadian dengan diceritain berulang-ulang di masa itu, jadi lebih inget kalo mau diceritain lagi. Salah satu cerita favorit Kakak Asiyah adalah tentang gimana gaya dia menyusu dulu. Yakni Bunda selonjoran di sofa, dan Kakak Asiyah yang udah toddler (sekitar setahunan) akan ujug-ujug nyamperin dan nyusu sambil berdiri(?) lalu lanjut main lagi. Bunda udah kaya dispenser aja --" Kisah lainnya, adalah waktu mau disapih nyusu siang hari. Jadi Kakak Asiyah dulu ga boleh nenen hiburan(?) lagi, cuma boleh pengantar nap dan tidur malam aja. Nah, Kakak Asiyah ga hilang akal. Ia akan bilang "Bunda, nenen bobo." yang artinya, ia mau nenen pengantar bobo (nap). Pas udah nenen sebentar, ia pun seger dan main lagi. -___- Gitu aja berulang terus. Itu mah sama aja jadinya hihi. Mungkin dengan denger cerita-cerita menyusunya dulu, ia merasa

Kisah Isra Mi'raj #Day4

Ingatlah, Nda, menunda-nunda pangkal.. kerjaan menumpuk.. Huks.. Ini ditulis jam 01.23, alhamdulillah mata seger setelah (ke-)tidur(-an) bareng baby maryam di awal malam. Mari kita lanjut cerita sebentar. Beberapa malam ini Kakak Asiyah bedtime story sama Ayah. Wih, romantis banget deh pokoknya. Dari siang udah nanyain mulu ayah kapan pulang, ayah udah di jalan belum, ini udah sore belum, ayah hari ini pulang malam apa enggak. Bener-bener deh. Bisa belasan kali mungkin. MasyaAllah. Selain kisah Nabi Yunus dan Nabi Adam, Ayah biasa certain juga tentang kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wasalam. Melalui kisah ini, daya imajinasi anak tergugah mengikuti alam nyata yang terjadi di masa lampau. Tentang kendaraan (bouraq) menuju masjidil aqsa dan baitul maqdis, tentang para nabi yang shalat di belakang Rasulullah, tentang malaikat Jibril, tentang perintah shalat. Allahu Akbar. Sekarang pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari Kakak Asiyah mulai bertambah warnan

Kisah Nabi Adam Keluar dari Surga, #Day3

Sampai saat ini kami baru menceritakan kisah Nabi Adam dalam dua potongan ini. Pertama, saat kisah penciptaan sampai iblis diperintahkan untuk bersujud. Kedua, saat Nabi Adam dan Hawa turun ke bumi. Cerita panjang dibuat jadi beberapa bagian seperti ini dengan tujuan memudahkan penerimaan dan juga mengingat rentang konsentrasi balita yang masih terbatas. "Nabi Adam dan Hawa tinggal di surga. Surga bagus sekali. Apa yang kita mau ada disana. Ada sungai susu, sungai madu, banyak pohon-pohon dan buah yang enak-enak. Allah kasih semuanya, cuma ada satu yang ga boleh, ga boleh dekati satu pohon ini. Tapi setan berusaha membujuk nabi adam, dibisikin terus untuk deketin pohon itu. Lama-lama akhirnya Nabi Adam dan Hawa jadi deketin pohon itu dan makan buahnya. Abis itu, Nabi Adam dan Hawa jadi tersingkap auratnya. Mereka malu sekali. Mereka langsung meminta maaf sama Allah. Nabi Adam berdoa, " Robbana zholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lanakunanna minal khosiri

Kisah Nabi Adam, #Day2

Selain kisah Nabi Yunus, kami menceritakan juga kisah Nabi Adam. Kisah Nabi itu luar biasa ya, banyaaak sekali pelajaran dan hikmahnya. Karena kebodohan saya, dulu saya ngiranya kisah nabi yaudah gitu aja, toh sedari kecil udah dikasih tahu. Ternyataaa kisah yang diceritain zaman masih kecil itu hanya garis besar dan kulit luar aja, ada hikmah mendalam yang tentunya belum optimal untuk diajarin ke usia anak-anak. MasyaAllah indaaah banget.. Kami biasa dengar melalui Syekh Yasir Qadhi, atau Nouman Ali Khan di youtube. Sekalian ngasah listening terus si Bunda biar ga karatan. Oiya balik lagi, kisah Nabi Adam dibagi-bagi biar ga terlalu panjang. Bagian pertama saat Nabi Adam baru diciptakan, dan Iblis menolak bersujud sama Adam. "Dulu... sebelum Kakak Asiyah lahir, sebelum Maryam lahir, sebelum Bunda lahir, sebelum Ayah lahir.. Allah ciptakan Nabi Adam.. Allah bentuk tangannya, Allah bentuk kakinya, Allah kasih matanya, (sebut aneka bagian tubuh, bisa sambil menyentuh bagian

Kisah Nabi Yunus, Bunda Berkisah #Day1

Tantangan level 10 kelas Bunda Sayang IIP kali ini adalah tentang berkisah atau mendongeng. Yeay alhamdulillah. Ini topik yang saya suka suka suka. Well, saya pribadi masih harus banyak belajar sih tentang cara bercerita ke anak (terutama ke pak suami yang lebih wow kalo cerita), tapi saya seneng karena melalui metode berkisah bukan cuma anak yang mendapat hikmah, orang tuanya pun juga. Kita jadi belajar lagi tentang materi yang mau disampaikan. Oke, kisah pertama yang Kakak Asiyah senangi adalah tentang Nabi Yunus 'alaihisalam. Mungkin karena kisah ini melibatkan binatang yakni ikan paus, Kakak Asiyah jadi lebih mudah nyambung dan engage sama ceritanya. Bisa berkali-kali deh minta diceritain. Dulu, saya pernah nyoba cerita kisah nabi yang lain, tapi baru di awal Kakak Asiyah udah terlihat ga antusias (wkwk, next try Bun!). Tapi di kisah Nabi Yunus ini Kakak Asiyah ngikutin dari awal sampai akhir. Saya terbantu juga sama video 'Zaky and Friends' di youtube, disana hik

Doa dan Media Sosial

Image
Di zaman informasi serba cepat dan membludak begini, rasanya kita perlu merutinkan doa ini.... Sekarang ini, aneka informasi (baik kita butuhkan ataupun enggak, baik penting ataupun enggak, baik benar ataupun enggak) berebut ingin menjejali pikiran kita. Terutamanya lagi bagi pengguna media sosial. Ah, medsos. Tools yang ternyata ga sesederhana keliatannya. Bisa memberi efek yang lebih besar dari yang dikira. Semoga Allah bimbing selalu.

Memaknai Hari Tua, Mengenang Oma Nurma

Image
Tepat sebelas tahun yang lalu, 22 April 2007, satu sosok istimewa dalam hidup kami, berpulang menghadap-Nya. Ialah nenek kami tercinta, Oma Nurma, ibu dari Mama. Sebelas tahun, dan rasanya masih jelas memori kebersamaan yang begitu menghangatkan. Sebelas tahun, dan rasa cinta yang beliau tanamkan masih sanggup mendorong hati ini melangitkan doa kapan saja teringat akan beliau. Sebelas tahun, yang terasa seperti baru saja. Ya Rabb, ampunilah Oma, berilah tempat ternyaman bagi Oma.. Oma adalah pemberi pelukan pada saat-saat dibutuhkan. Oma adalah pemberi inspirasi tanpa beliau bahkan menyadari. Oma adalah perekat banyak jiwa dengan ketulusan dan kebersihan hatinya. Empat belas tahun Oma membersamai hidup saya, mengisi jiwa sampai masa  baligh  tiba. Oma bukan lah sosok yang punya segudang 'prestasi dunia', apalagi jabatan. Bahasa Indonesia pun Oma ga lancar ( alhamdulillah berkat beliau cucu-cucunya jadi belajar bahasa minang). Oma ga terikat pekerjaan apapun, jabatan