Posts

Showing posts from March, 2017

Kaca Mata Kuda

Jangan biarkan pikiran orang mendikte apa yang kita pikirkan terhadap sesuatu Tetapkan standar kita sendiri, dan berteguh Akan selalu ada perbedaan pendapat, tapi biarlah Yang utama apa kata Allah, apa dalam islam Bila jelas diatur maka ga ada opsi selain patuh dan taat Tapi kalau dalam hal-hal yang dibolehkan, maka ga perlu mikirin apa kata orang Tiap kita punya alasan sendiri terhadap tiap keputusan Kalau ada nasihat didengarkan, tapi ga harus tiap perkataan orang diambil Ga perlu Berteguh dalam apa yang menurut kita benar Sambil terus menerus minta ditunjukan oleh Allah dalam tiap langkah.. Bersihkan hati. Tazkiyatunnafs. Ikhlas. Semata untuk beribadah kepada Allah. Ikhtiar dan tawakal. Panjangkan syukurnya, pe-er kita banyak.. Keep trying, keep fighting, keep smiling. Allah suka sama hamba-Nya yang optimis :)

#NHW9 Bunda sebagai Agen Perubahan

Image
Ini pe-er terakhir dari matrikulasi batch tiga ini, insyaAllah sehabis ini semakin semangat ikut program Bunda Sayang sebagai step selanjutnya. Berikut cuplikan tugasnya, " Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.   Rumus yang kita pakai : *PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*   Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan. Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.   Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendir

Muraja'ah Anak - Kapan Asiyah Mengulang Hafalan?

Image
Sedikit dokumentasi tentang proses Asiyah belajar mengaji.  Sedari awal, keinginan kami adalah semoga Asiyah (dan kelak adik-adiknya) bisa senang dengan alquran, senang membacanya, senang menghafalnya, dan semoga kelak senang hati pula menjadikannya sebagai pedoman hidup dan menyebarkan cahayanya. Tentu pengen bisa anak hafidz quran. Sekalipun sadar diri, kemampuan diri masih jauh dari sempurna. Saya rasa, ada hikmahnya juga saat menyadari kemampuan diri masih pas-pasan tapi harapannya tinggi, yakni jadi ada semangat belajar dan jadi fokus juga sama perbaikan diri, ga melulu melihat ke anak, berharap ke anak. Rasanya lebih nyaman. Kalau katanya Bu Elly Risman, perbaikan apapun yang ingin kita lakukan ke anak, pertama kali yang harus dilihat dan diperbaiki adalah orang tuanya. Dan saya merasakan sekali efeknya statement tersebut. Begini, misal dalam keseharian, saya memutar salah satu surat, niat utama buat hafalan diri sendiri. Tapi masyaAllah, anak meniru dengan baik. "Bonus&

#NHW 8 Misi Hidup dan Produktivitas

Image
Tentang menerapkan misi hidup secara teknis. Bidang dari ranah kuadran "Suka dan Bisa" (dalam #NHW 7; Menuju Ranah Produktif dengan Bahagia ) yang saya pilih adalah menulis. Berikut jawaban terhadap pertanyaan "Be Do Have". 1. Kita ingin menjadi apa? Ibu yang dicintai anak, yang selalu bisa jadi tempat berpulang, memberi rasa nyaman dan aman, dirindukan kehadiran dan masakannya. Istri yang menyenangkan suami, membuat suami selalu bersyukur dan mendekat kepada Allah, kelak saat sudah tiada terus dikenang kebaikannya. Memberi manfaat bagi masyarakat dengan tulisan. 2. Ingin melakukan apa? Menulis rangkaian hikmah yang ditemui, ilmu, cerita sejarah para shalihin, maupun nasihat yang dapat menjadi bagian pendidikan bagi anak. Terus abadi walaupun kelak saya sudah tiada, dan juga dapat dirasakan manfaatnya bagi keluarga lainnya. 3. Ingin memiliki apa? Ingin memiliki anak-anak yang shalih/ah, yang kelak saat orang tua sudah tidak ada akan terus mendoakan dalam

Tentang TV

Image
Pagi ini lihat status FB Bunda Kaska tentang TV (saya kutip di bagian bawah), lalu jadi ingat salah satu refleksi diri yang saya lakukan jauh sebelum menikah. Jauh sebelum banyak tokoh parenting atau ahli perkembangan anak menghimbau (bahkan dengan tegas melarang sampai usia tentu) pemaparan TV pun gadget ke anak, saya udah duluan membulatkan hati tentang ini. Cukup refleksikan, kontemplasi, ke hidup sendiri, ke pengalaman pribadi. TV itu ngasi pengaruh baik atau buruk? Saya dulu saat kecil suka 'menandai masa', tiap perasaan atau pemikiran di masa itu saya ingat dengan sadar, dijadikan pelajaran untuk kalau sudah besar nanti. Salah satunya perihal TV. TV, sebagaimana pisau, maupun benda lain seperti peniti, bisa baik kalau sesuai cara penggunannya, dan bisa buruk kalau ga sesuai cara penggunaannya. Bisa baik kalau kontrol ada di tangan kita, dan bisa buruk kalau diri kita yang diatur sama mereka. Mungkin bisa TV jadi baik kalau digunakan sebagai pengganti layar laptop

#NHW 7 Menuju Ranah Produktif dengan Bahagia

Image
Dulu waktu di tingkat awal kuliah, kampus menyediakan cuma-cuma tes minat bakat dari Abah Rama. Sayang saya belum sempat menyusuri dimana softcopy dokumen itu. Tapi ternyata IIP memberikan nice homework berkaitan dengan tes ini, senang sekali ikut tes lagi :D Walaupun ini versi yang lebih sederhana, tapi tetap seru hehe (anaknya hobi psikotes :P). Tesnya bisa dicoba sendiri di temubakat.com. Dan inilah hasilnya.. Rasanya ga jauh berbeda dibanding tes pertama dulu. Saya memang suka dengan generating ideas , educating , memikirkan hal-hal yang jauh ke depan. Nah coba aja ditambah konsistensi, ambisi, dan fokus. Hehehehe. Selanjutnya, tentang aktivitas yang dibagi dalam empat kuadran suka-bisa. Ini hasil perenungan saya sejauh ini.. Sebenernya aktivitas dalam kuadran kanan bawah saya pengen bisa, hanya saja di beberapa hal ada 'trauma' masa lalu, entah perasaan susah dan perasaan negatif lainnya. Rasanya cukup sejalan dengan NHW sebelum-sebelumnya

Masih Menunggu

Sudah Maret, sudah berganti tahun, tapi bunga masih juga belum tampak bersemi.  Sudah satu spring kulewati, juga summer juga autumn, dan winter pun nyaris berakhir.  Entahlah apa yang ada di dalam sana, tapi dari yang tampak belum terlihat doa-doaku sudah terjawab. Ya Rabb, jagalah ia, sayangilah ia, pantaskanlah ia merasakan hangatnya hidayah-Mu.  Aamiin.. Tak satu purnama pun kau luput dari doaku.

Berlian Berharga Bunda

Image
Menjadi orang tua... Sungguh celaka tanpa ilmu, Kata siapa mudah dan cukup mengalir begitu saja? Setidaknya tidak bagiku, Nyatanya melalui peran ini aku belajar banyak, evaluasi diri lebih banyak, Melalui peran ibu, aku belajar mencintai dengan tulus sekaligus memberi pendidikan di satu waktu. Tak sederhana sungguh, Diantara tegas dan menyalurkan kasih sayang Diantara memahami tapi juga menyampaikan nilai bagaimana seharusnya bersikap Diantara pujian dan doa Diantara idealitas dan keterbatasan diri Diantara harapan dan realita Semoga tak ada luka, yang kami menjadi penyebabnya. Jagalah hati putih bersih seluas samudera ini ya Rabb..  Jagalah kebersihannya, ketulusannya, kelembutannya.  Jagalah hatinya, bahkan dari diriku sendiri.. ****** (tulisan dari status FB Jayaning Hartami) Dalam suatu majelis, Rasulullah Saw. mengingatkan para sahabatnya, “Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka. Allah Swt. memberi rahmat kepada seseorang yang membantu anaknya se

cuap-cuap semoga jadi lebih baik

Kuliah term ini cukup menyita esmosi dan tenaga. Kelas pagi berderet-deret yang emang sengaja dipilih karena pengen lama waktu sama anak, ternyata konsekuensinya nyata, sore hari badan berasa udah lowbat. Mungkin pengaruh hamil juga, tapi entahlah, tiap niat abis asiyah tidur mau belajar mata udah sepet. Akhirnya selalu tidur dulu, untung-untung bisa bangun dini hari, tapi seringnya sih bablas >.> Term ini juga tempatnya ketemu karakter orang-orang yang ajaib, mulai dari yang inspiratif sampe yang ga sehat untuk jiwa raga. Banyak lah pembelajarannya. Tugas-tugas yang beranak pinak, menimpa satu sama lain waktunya. Dosen yang baik banget tapi suaranya kecil banget (huhuhuhuhu). 'Seru'! (iya, pake tanda petik) Efeknya, menimbulkan perasaan pengen-pengen break dan kabur sementara. Jenuh, mungkin ini namanya. Rasa-rasa pengen teriak dan pause dulu gitu. Kalo di kelas udah super ga tahan (ngantuk maksudnya) (atau bosan akut) maka biar mata seger saya melipir ke mo

#NHW6 Rutinitas

Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal 1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting. Aktivitas harian yang paling penting - Tilawah 1 juz dan tadabbur 1-10 ayat - Mendengar majelis ilmu - Memasak, beberes, dan berinteraksi dengan suami-anak (- Membaca paper, membuat tugas kuliah) Aktivitas harian paling tidak penting - Scroll timeline instagram lebih dari 5 menit - Scroll timeline facebook lebih dari 10 menit - Memasak lebih dari total 2 jam sehari 2. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? Scroll timeline/story instagram :(  3. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras. 4. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam  jadwal harian di hari libur/kosong.