Posts

Showing posts from August, 2013

Belajar

Image
Ga terasa udah setahun pernikahan.. mm ga gitu juga si sebenernya.. Ga kerasa; karena kami bertemu setiap 4 sampai 6 bulan sekali, jadi walaupun baru ketemu 2 kali, usia pernikahan kami (tiba-tiba) udah setahun aja :) Kerasa; karena menahan rinduuuu #eaa.. iyalah, bohong aja kalo dibilang ga berasa (kangennya) :p --- Perjalanan selama setahun ini memberikan makna tambahan tentang pernikahan bagi saya. Bahwa pernikahan bukanlah akhir dari suatu hubungan, sama sekali bukan. Ia adalah sekolah, tempat masing-masing kita belajar tentang satu sama lain. Suami(atau istri) yang kita nikahi adalah manusia yang dinamis. Tak mungkin ia akan tetap sama sepanjang waktu. Kalo bahasa saya, emosi bagaikan cuaca, dan kepribadian bagaikan iklim. Maka kita harus mampu memberi ruang bagi hati untuk belajar.. untuk menerima.. dan untuk bersabar.. Saat kita telah mau untuk terus belajar, maka tunggu saja kejutan-kejutan indah yang akan menyapa di setiap waktu. Jangan lupa, iringi dengan doa : ) Terima ka

pengingat. syukur.

kau mungkin tak pandai berkata-kata tapi dari tatapanmu, dari gerak-gerik-mu, aku tahu kau bersungguh-sungguh akan mimpimu dan mimpiku, mimpi kita tentang sebuah keluarga yang diberkahi-Nya ah cinta, sejujurnya bayangan kita sama, hanya saja aku terlalu lama terlupa tersilaukan dengan dunia tersibukan dengan pandangan manusia terima kasih sayang, kau tak pernah letih mengingatkan, meluruskan aku yang bengkok dan rapuh ini dulu, sepenuh hati aku berdoa agar Allah takdirkan diri ini dengan lelaki berhati lembut namun gagah dan berani menghadapi hidup, mampu menghadapi kekakuanku, dan tentunya dapat menuntun keluarga menuju-Nya dan Allah jawab doaku dengan sangat indah sayang, saat ini aku hanya ingin menggenggam erat dirimu, bersama-sama menyambut hari-hari yang akan datang dengan penuh rasa syukur.. terima kasih Allah, kau jadikan ia sebagai setengah dienku.. sayangilah kami ya Rabb, bantulah kami dalam beribadah dan bersyukur kepada-Mu.. Jakarta, 17

kembali

rasanya sudah terlalu jauh.. hati ini berjalan menjauh dari-Mu.. betapa banyak emosi tak terkendali.. betapa banyak hati yang mungkin tersakiti.. Allah, bila bukan karena rahmat-Mu, rasanya terlalu malu diri ini untuk kembali.. Allah, salahku sangat banyak, lalaiku begitu sering, bila bukan karena pemaafan-Mu yang luas, tak sampai hati diri ini menuju-Mu Allah.. terimalah diri ini.. tuntunlah diri ini kembali kepada-Mu sehingga terang setiap langkah, sehingga tenang sepanjang waktu.. Allah, sayangilah kami..

Indonesia Mesir di Masjidil Haram

Dua tahun lalu, di Masjidil Haram, di antara dua waktu shalat, ada seorang ibu dengan wajah teduh menyapa kami. Ia hanya bisa berbahasa arab, maka komunikasi pun hanya sebatas bahasa tubuh. Yang aku tahu, ia berasal dari mesir.. Ia menyuruh kami membuka mushaf. Disuruh membaca, dan ia membenarkan tajwid2 yang (banyak) salah. Dua anaknya yg balita dibiarkan bermain sendiri.. dan anaknya yg msh bayi ditidurkan dipangkuannya, sambil tetap dengan sabar mendengarkan bacaan kami.. Tak lama ia mengkodekan hal lain.. oh, ia minta kami menutup mushaf tsb, lalu ia membaca satu ayat di awal surat, lantas meminta kami meneruskannya.. Kami malu, beberapa surat tak kami hafal sama sekali.. tp ia tak menyerah, ia tersenyum menenangkan, lalu ia membacakan ayat per ayat dan meminta kami mengulanginya. Begitu terus hingga satu surat selesai.. Aku pun kaget betapa bisa secepat itu, dan hanya dengan begitu saja, kami bisa hafal beberapa surat. Padahal biasanya, 3 ayat sehari saja susahnyaa.. Hingga